delapan

2.3K 211 11
                                    

#####

Setelah melakukan perjalan yg jauh akhirnya mereka sampa juga di singapor, perjalanan selama 12 jam itu cukup membuat keduanya kelelahan.


Begitu mereka tiba di tempat yg sudah disiapkan untuk pertemuan mereka itu. Mereka berdua langsung masuk untuk istirahat setelah di antar oleh sang penjaga tempat itu.


Mereka berdua langsung tidur di ranjang yg sama saking lelahnya.

Saking lama dan nyenyaknya mereka tertidur, mereka berdua tidak menyadari ada empat pasang mata yg menatap mereka dengan lekat, penuh kerinduan.


Tapi mereka berdua tidak tega untuk membangunkan keduanya. Jadi cucu dan nenek itu hanya memandangi ibu dan anak yg tertidur pulas itu, sampai.


"ibu" cicit zhan-zhan.


Membuat ibu dan anak itu terbangun, mereka berdua mengucek mata masing-masing untuk menjernihkan penglihatan mereka.


Setelah semua terlihat jelas, mereka berdua pun terperanjat kaget.


"hantuuu" teriak keduanya. Membuat cucu dan nenek itu menjadi terkejut.


"mana, mana hantunya?"

"haaah"

Setelahnya mereka semua saling pandang, menelisik wajah satu sama lain.

"ibuuuu/nenek" yizhan dan xiao fan melompat memeluk ibu dan neneknya.

Yizhan memeluk ibunya, xiao fan memeluk neneknya.


"anakku/cucuku" ucap sean dan nyonya wang memeluk masing-masing bocah kembar itu.


Setelah lama mereka saling peluk memeluk, nyonya wang dan sean pun beralih, sekarang mereka yg saling peluk memeluk.


"bagai mana kabar mu nak?" tanya nyonya wang.

"baik ma, sangat baik" jawab sean.

Mereka mengobrol dengan santai, sama halnya seperti kedua bocah kembar itu, kedua bocah itu telah membuat rencana yg hanya mereka berdua saja yg tau.

Sean dan nyonya wang saling bercerita satu sama lain, tentang apa saja yg terjadi selama ini. Nyonya wang begitu senang bisa bertemu lagi dengan pemuda manis itu, pemuda yg ia harapkan jadi mantunya.

Sedangkan si kembar mengobrol tentang apa saja yg biasanya mereka lakukan sehari-hari.

.......

Di kediaman wang.

Saat ini di rumah itu hanya ada sepasang suami istri itu saja yg tersisa di rumah besar itu. Setelah nyonya wang  dan zhan-zhan berangkat ke singapor kemarin pagi.



Wang yibo saat ini sedang berada di ruang kerjanya, yibo disana tidak bekerja, dia hanya duduk melamun memikirkan seorang yg telah pergi, karna perjanjian bodoh yg dia buat sendiri.

"xiao-xiao kau dimana?, aku merindukan mu, seandainya tuhan memberiku kesempatan untuk bertemu lagi denganmu, aku sangat ingin minta maaf padamu dan mengatakan bahwa aku sangat mencintai mu" gumam yibo dengan wajah sendunya.

"xiao-xiao apa kau masih ingat padaku?, aku sungguh merindukanmu bunny, xiao-xiao aku ingin kita bisa hidup bersama, jika tuhan mengijinkan aku ingin menikahimu xiao-xiao agar putra bisa hidup bahagia, dan aku akan menceraikan lulu, bila tuhan mempertemukan kita"ucap yibo penuh harap dan juga ada penyesalan yg mendalam di setiap katanya.

Si Kembar (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang