season 2 chapter 60

1.1K 152 18
                                    

Oke pertama tama, halo readers...
Yee viewers keseluruhan D.O.I2.T.M udah 50k nih
Horeeee...!
Terima kasih atas dukungan support dan like nya per chapter nya sampai saat ini, semoga author bisa menyelesaikan ceritanya sampai akhir ya.
Seperti yang author bilang di awal dulu, kalo cerita ini udah punya kerangka cerita sampai tamat dan chapternya akan banyak 😅
Kira-kira ada 5 season
Dan side story di akhir
Wah makin panjang, hahaha
Buat yang bilang alur nya slow, itu benar karena author udah atur seperti itu, karena progresnya lama jadi ikutin aja dan tunggu tiap chapternya apa yang akan terjadi sama tra migrasi kesayangan kita.
Selain itu, Terima kasih sekali lagi buat readers setia yang dari awal chapter tetap ngikutin ceritanya sampai sekarang
Semoga betah sampai chapter terakhir 😇
Oh ya author mau berbagi sedikit, waktu itu ada teman(?) dari sebuah game RPG yang mau buat projek untuk kanvas komik bareng, gambarnya bagus 😭
Sempat lama gak up buat seriusin proyeknya namun belum jalannya mungkin,
Author dapat pesan kalau dia sakit, dan setelah itu hilang kontak.
Karena gak bisa di hubungin jadi author pikir semuanya selesai(?)

Tapi gak papa,
Tetap semangat dan mari kita lanjutkan
Harus selesaikan ceritanya sampai akhir
Dan satu lagi, maaf jikalau masih banyak typo dan kesalahan dalam penulisan, pemahaman, maupun kaidah bahasa yang author gunakan,
Karena author masih belajar, dan berusaha untuk lebih baik lagi, setidaknya lumayan enak untuk di baca hahaha...

Oke balik ke cerita, lets go!




     Saat ku pikir semua berakhir keajaiban entah dari mana lagi-lagi datang menghampiri ku, kali ini ada seseorang yang melesat dengan cepat menebas semua peri itu dengan satu tebasan singkat. Seolah waktu melambat atau kecepatannya yang diluar nalar semua peri mengerikan itu mati begitu saja.

     Aku terpaku diam bersamaan dengan dinginnya waktu yang ku lalui saat ini, seolah terhipnotis aku hanya memandang punggung orang yang telah menyelamatkan nyawaku kali ini. Rambut berwarna merah dengan potongan model serigala itu terlihat begitu gagah yang mengingatkanku pada sosok kartein di kediaman Floyd. Bahkan tanpa sengaja aku hampir memanggilnya dengan sebutan kak Tein.

     Ia menoleh ke arah ku, hanya mata emerald yang melirik ku sesaat dan membuang muka setelahnya. Menyarungkan kembali pedangnya dan menggaruk kepalanya yang mungkin sepertinya tidak gatal sama sekali.

    Dari jarak ku ini aku dengar dengan jelas jika ia menghela nafas, seperti frustasi saat melihat wajahku.
Kenapa?
Aku tidak mengerti apapun, jangan seolah aku itu beban aneh.
Aku tetap memperhatikannya, mungkin terlihat tidak sopan, tapi hanya orang itu yang menjadi penyelamat ku di hamparan luas salju yang turun.

Aku hidup, Terima kasih

   "Ayo pulang" Ucap pria itu padaku.

Hah?

    "Maaf?! " Tanyaku

    Mata emerald itu melirik ku kembali dan kali ini berdecak kesal.

    "Sudahlah ayo pulang, setelah sekian lama menghilang betapa menyedihkannya aku menemukanmu dalam keadaan seperti itu "

     Suara itu lagi-lagi seolah kesal atas tingkahku.

     Aku tidak bisa berpikir sesaat, untuk seseorang yang baru aku kenal, kenapa dia berbicara seperti itu?

    "Maaf? Kau siapa ya? " Tanya ku.

     Tidak ku sangka respon yang mengejutkan terjadi, dengan cepat pria itu datang dan menarik kerah hanfu ku, sepertinya ia benar-benar marah, bahkan aku dapat melihat gerahamnya yang gemeretak karena menahan marah. Aku tidak mengerti dan responnya diluar dugaanku.

Dancing On Ice In The Moonlight  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang