Butir 1

343 17 1
                                    

NEVER GONE

"We all have great things on our bucket lists like skydiving, seeing the Northern Lights, etc, but what about simply falling in love? Isn't that the most amazing thing we can do?"
~Walt Whitman

***

KIN POV

Udara dingin menusuk, bumi terselimuti salju putih yang cukup tebal, dan pohon-pohon pinus tak pernah kedinginan. Kubuka tudung jaket tebalku, melihat lebih jelas cahaya keunguan dan hijau yang indah sedang menari di langit malam. Aku terpanah pada pertunjukan alam yang sangat mengagumkan ini. Reputasi yang beredar selama ini ternyata memang benar, tempat ini, cahaya aurora itu tak hanya terlalu indah, tapi juga sangat ajaib.

Fenomena ini terkait dengan selubung medan magnet bumi dan aktivitas kemunculan cahaya dari matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat ledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari atau biasa disebut badai matahari. Secara ilmiah, aurora tercipta karena kecelakaan alam.

Aku tersenyum penuh makna. Apakah Refo tahu fakta itu? Dia ingin pergi ke tempat indah untuk melihat aurora. Pastinya dia hanya ingin melihat saja, menikmati, seperti orang-orang. Kalau aku di sini bukan karena itu semua, aku di sini hanya karena merindukannya.

Mataku rasanya berair. Tenggorokanku perih. Sial, dingin ini seolah bertambah saja. Bahkan kutub utara tak mampu membekukan perasaanku yang terus berkobar. Cinta ini tak pernah pergi.

Bagaimana kabarmu di sana Refo? Apa kau sedang melihatku sekarang? Sayang, kau bersembunyi di mana? Mengapa kau bisa setega ini, pergi ke tempat yang tak bisa aku temukan? Keluarlah. Jangan sembunyi. Kini tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Kita selalu memikirkan bahwa hidup terlalu buruk, orang lain tidak mengijinkan 'keanehan' kita. Setiap lembaran cahaya aurora yang berbeda, semuanya perlu menemukan langit untuk dapat ada, kan? Aku terbiasa mengembara di negeri orang, tetapi tidak terbiasa diandalkan. Aku membutuhkanmu, Re.

Kau pergi dengan cinta yang tidak ingin aku putuskan seumur hidup. Perjalanan cinta ini seperti lautan bintang yang luas, mungkin benar, jalan cerita kita yang indah dan menyakitkan tidak akan berubah. Kini aku khawatir tersesat dalam lautan bintang malam ini. Aku takut kalau tidak ada orang yang mengerti ketidakberdayaanku. Jika kau meninggalkanku seperti ini, siapa yang memperlakukanku layaknya anak kecil?

Aku merindukanmu.

Re, apa kau di sana juga merindukanku? Haruskah aku memohon pada bintang dan cahaya aurora untuk mengembalikanmu dalam pelukanku lagi? Jika kau bisa melihatku, sadarilah bahwa aku selalu di sini. Stay with love. Always.

Haruskah kususun kembali bintang-bintang dan merubah warna aurora agar tidak ada yang bisa memisahkan kita, bahkan maut? Beraninya kau melepas tanganku dan pergi ke surga sendiri. Kembalilah dan bilang... I'm stay with you.

Kugenggam kuat liontin kepingan puzzle yang dibuat Refo, yang sudah usang dan tua, gambar bulan sabitnya bahkan sudah pudar. Masih teringat jelas saat Gatra memberiku liontin ini di hari pernikahanku dan mengabari tentang kematiannya. Kecelakaan tragis merenggut Refo dariku. Satu tetes air mata akhirnya jatuh membasahi pipi, lalu dalam sekejab membeku. Dingin ini menusukku berulang kali.

Masih kupandang cahaya indah itu, seolah menyimpan jutaan cerita. Oh, sungguh menakjubkan. Tidak ada langit yang pernah kulihat yang dapat menandingi keindahan di atasku saat ini. Ini tidak terasa seperti kecelakaan alam, ini seperti sesuatu yang sengaja dilepaskan untuk dunia.

#*#

.

.

.

[BL] Stay With LoveWhere stories live. Discover now