Versi sudah tak lengkap
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa .
Start Desember 2023
Ending Januari 2024
Revisi 2024-2025
Budidayakan vote dan komen
Apakah seorang Gus harus menikah dengan seorang Ning? Apakah seorang Gus menika...
Sebelum membaca awalli dengan Bismillahirrahmanirrahim
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Kini sudah pukul 03.40. Biasanya, sang ibu akan membangunkan Ziva untuk melaksanakan salat Subuh berjamaah di masjid.
Tok, tok, tok.
Suara ketukan pintu terdengar berulang kali, disusul suara lembut sang ibu. "Ziva sayang, bangun, Nak. Saatnya salat Subuh."
Ibu Ziva—Mamah Linda—terus mengetuk. Dari lembut berubah agak keras. Namun tetap, tak ada respon dari dalam.
Ia menghela napas, merogoh saku, lalu mengambil kunci cadangan dan membuka pintu kamar. Ketika pintu terbuka lebar, matanya langsung tertuju pada Ziva, yang asyik meringkuk di balik selimut. “Hemm... masih tidur ya. Awas aja kamu.”
Merasa kesal karena sang anak belum bangun juga, ide jahil pun muncul di benaknya. Mamah Linda segera masuk ke kamar mandi, dan tak lama keluar sambil membawa gayung berisi air.
“Enak ya kamu tidurnya?!” geramnya, lalu mulai mencipratkan air ke wajah anaknya.
Melihat anaknya yang mulai terbangun, Mamah Linda menghentikan aksinya, sementara Ziva perlahan mendapatkan kesadaran sepenuhnya. Ziva perlahan membuka mata dan begitu melihat ibunya berdiri dengan gayung di tangan, ia langsung terkejut.
“Astaghfirullah mamah! Ziva kira nenek gayung!”
Mamah Linda memutar bola mata malas sebagai respon. “Udah Ziva, jangan bikin mamah kesel. Ayo siap-siap ke masjid!”
“Mau ngapain ke masjid?” balas Ziva sambil mengusap wajahnya.
“Mau bobol bank!”
“Astaghfirullah mamah! Ngapain bobol bank di masjid? Kalau di masjid mah maling kotak amal!”
“Astaghfirullah! Udah tau ini waktunya salat Subuh. Ya ke masjid buat salat lah, Ziva!”
Mendengar pernyataan berbalut kekesalan dari sang ibu, Ziva terkekeh perlahan sambil berkaya. “Oh iya, udah Subuh ya?”
“Untung anak Mamah! Udah sana mandi!” sang ibu kembali mencipratkan air ke wajah Ziva.