19. BUIN?

203 27 1
                                    



"Terima kasih sudah menunggu,"Suara Haven menyadarkan Kala.

"O..tidak apa-apa"Kala merapikan duduknya. Ia menatap Haven dengan sudut mata. Pria itu lagi-lagi mengenakan setelan jas hitam kali ini tanpa dasi hanya menggunakan vest dan kemeja di dalamnya. Namun penampilan Haven sekarang terlihat berbeda. Pria itu terlihat lebih muda dan fresh dengan kacamata.

Sesibuk apa sih tiap harinya pakaian formal terus, batin Kala.

"Sudah pesan?"Tanya Haven memecah kecanggungan. Bila pertemuan sebelumnya suasana cukup tegang. Kali ini kondisi mereka terlihat sedikit canggung.

"Saya sudah, anda bisa pesan nanti ketika pelayannya datang"Balas Kala berusaha sesantai mungkin.

Haven mengangguk pelan.

"Kal, gimana penampilan Papi Ven keren ga? Ih coba pake ip kamera gue kan jadi bisa lihat. Kal? Kanzan? diam aja, eh lu ga bisa jawab yaa hehe"Suara Arin di telinga Kala membuat gadis itu kesal.

Kenapa dia lihatin gue?terus gue lihatin balik gitu? apa gue natap tembok aja..tembok mana tembok-Kala

"Permisi silahkan, ada tambahan pesanan?"Pelayan datang membawakan pesanan Kala.

"Terima kasih "ujar Kala.

"Original Tea,"Ucap Haven.

"Si papi minum teh sore-sore Kal" Suara Arin lagi terdengar.

"Baik, mohon di tunggu,"Pelayan berlalu meninggalkan mereka.

"Jadi ingin membicarakan apa?"Tanya Haven pelan.

Glup.

Apaan waktu itu suaranya gak begitu. Jangan bilang dia mau tebar pesona sama gue? Hew-Kala

"Gini ya, Saya cuma mau memberi tahu. Jika saya itu orang yang sangat jauh dari kata anggun. Saya makannya belepotan, saya makannya banyak, saya tidurnya ngorok, saya tidak bisa memasak, tidak bisa membersihkan rumah, saya sering kentut,. Saya..saya suka mengunyah ikan asin, saya menendang apapun yang saya temui, saya suka salto kalau mau masuk rumah, saya suka ngabisin uang tiap minggu. Udah itu aja"Ujar Kala dengan nada seperti seorang rapper.

"Kala,"

"Mykala?"

"Ehm Kala,"

"Ha?"

"Kenapa diam saja?"tanya Haven dengan nada yang sama. Suara dalam pria itu terdengar lembut. Efeknya jauh berbeda saat Kala dengar pertama kali di hotel saat dia bangun dari pingsan.

"Eh saya?"Kala menunjuk dirinya sendiri.

Eh iya tadikan gue ngerap dalam hati, kaya koala mabok dong tampang gue sekarang-Kala

"Kal lu ngapain bengong? lu ga kena Heartattack lagi kan?"

Si Arin bodol nyocot doang tadi-Kala

"Saya mau nanya em-"

"Silahkan" pelayan datang lagi mengantarkan pesanan Haven.

Sepeninggal pelayan Haven berdiri mengambil sesuatu di dalam kantongnya. Kala menatap pria itu menaruh beberapa kartu di atas meja.

"Ini kartu nama saya, kartu pengenal, dan ini untuk keperluan kamu"

Mata Kala jatuh pada kartu terakhir. Sejenis Master card/black card yang di miliki oleh Arin. Kebanyakan Black card merupakan kartu kredit. Namun ini kartu debit.

Kemudian mata Kala menatap kartu pengenal Haven. Melihat tahun lahir pria itu.

Jadi dia udah 32 tahun? Lebih tua dari abang-abang gue?. Gila beda 8 tahun dong sama gue, wajar ga sih gue panggil bapak. Tapi wajahnya awet muda si-Kala.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Where stories live. Discover now