Why?

2.8K 316 40
                                    

"Sini lo."

Sunghoon menggerakkan jarinya seperti memanggil anjing. Sedangkan Jake sedang bersimpuh dilantai sambil air mata itu tiada hentinya mengalir dari pelupuk matanya.

"Buruan sana!" Jay menendang punggung Jake hingga sekarang kedua telapak tangannya menyentuh lantai. "Jalan kayak anjing cepet!"

Melihat Jake yang tak kunjung menghampirinya dan hanya diam sambil terisak pun membuat Sunghoon berdecak kesal. Lantas, ia berkata kepada Jay. "Seret aja dia kesini. Muak gua liat dia nangis terus."

Jay pun menyeringai lalu menarik tali pinggang yang masih terlilit dileher Jake dengan kuat hingga mau tak mau Jake harus mengikuti langkah Jay dengan berjalan menggunakan kedua telapak tangan juga lututnya itu. Lehernya terasa sakit seperti dicekik saat Jay menguatkan tarikannya. Setelah itu, Jay memberi ikat pinggang tadi kepada Sunghoon.

Sunghoon yang melihat Jake menundukkan kepalanya itu pun mengangkat dagu Jake. "Ternyata lo lebih suka dikasarin ya hm?"

Nafas Jake tersengal-sengal. Ia menggeleng pelan sambil menatap Sunghoon dengan wajah memelasnya berharap pria itu bisa melepaskannya.

"Rik, bawa kemari."

Sesuai perintah, Riki mengambil sekaleng susu dari atas mejanya dan memberinya pada Sunghoon. Langsung saja, Sunghoon menumpahkan semua isi kaleng itu kelantai.

"Minum!" ucap Sunghoon sambil membuang kaleng yang sudah kosong itu asal.

Jake menatap susu coklat yang ada dilantai itu kemudian menatap kearah Sunghoon lagi. Kedua tangannya terkepal kuat, tidak percaya Sunghoon akan menyuruhnya melakukan itu.

"Liat apaan? Minum cepet!"

Jake hanya diam. Tentu saja ia tidak mau meminum susu itu dilantai. Dia juga manusia bukan hewan seperti yang dianggap oleh Sunghoon.

Merasa kesal, Sunghoon pun memukul kepala Jake kuat lalu menekan kepala Jake ke lantai namun Jake menahan bobot tubuhnya. "Minum anjing!"

Melihat Jake yang tidak mau meminum susu itu, Sunghoon mengangkat dagu Jake kembali. "Minum atau gua bakal masukin pembersih lantai kemulut lo!" ancamnya.

Jake langsung menggeleng cepat. 

"Makanya lakuin! Tinggal minum apa susahnya."

Jake menatap Sunghoon untuk beberapa detik lalu dengan terpaksa ia mendekatkan wajahnya ke lantai yang penuh dengan susu coklat itu.

"Minum kayak anjing cepet!"

Dengan perlahan, Jake mulai menjulurkan lidahnya lalu mulai menjilat susu yang ada di lantai itu sambil tetap mengepalkan kedua tangannya. Air matanya juga berjatuhan dari pipinya kelantai itu. Tawa Sunghoon pun langsung pecah melihat itu. Begitu pula dengan Jay dan Riki yang bertepuk tangan heboh.

"Gini kan enak. Nurut sama tuannya." Sunghoon masih terbahak-bahak melihat Jake yang sedang menjilat susu itu. Kemudian, ia pun menarik lilitan ikat pinggang dileher Jake hingga Jake mendongak ke arahnya.

"Mau lagi?" Sunghoon melirik kearah plastik yang ada di seberang sana. "Masih banyak tuh susunya. Bantu gua habisin ya?"

Jake menggeleng lemah. Ia sudah tidak sanggup melakukan hal itu lagi.

"Ga mau?" Sunghoon menatap datar Jake. "GA MAU?!"

Mendengar suara lantang milik Sunghoon membuat Jake langsung memejamkan matanya merasa takut.

"Santai bro santai. Kasian tuh anjing lo ketakutan," ucap Riki.

Sunghoon pun tersenyum miring lalu meletakkan telapak tangan kirinya diatas kepala Jake. "Takut? Anjing gua ini takut hm?"

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang