Versi sudah tak lengkap
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa .
Start Desember 2023
Ending Januari 2024
Revisi 2024-2025
Budidayakan vote dan komen
Apakah seorang Gus harus menikah dengan seorang Ning? Apakah seorang Gus menika...
Sebelum membaca awalli dengan Bismillahirrahmanirrahim
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Ziva masih termenung disana, memproses pernyataan dari Gus Agam, yang menurutnya tidak masuk akal sama sekali.
"Tanggu jawab gimana?" tanya Ziva untuk memastikan bahwa apa yang dia pikirkan dengan apa yang Gus Agam pikirkan berbeda.
"Nikah lah Ziva, apa lagi? Jadi tenang saja," ketus Gus Agam.
Ziva tidak habis pikir dengar pria dihadapannya itu. Dengan mudahnya pria itu menyebutkan kata 'menikah'.
"Gak mau, Ziva gak mau!!" Ziva dengan cepat bangkit dari duduknya, lalu berlari menjauh, meninggalkan Gus Agam yang masih termenung disana, memperhatikan Ziva yang berjalan menjauh.
***
Saat ini Gus Agam tengah berjalan menuju area ndalem. Di sepanjang perjalan, fikiran Gus Agam benar benar sudah kacau, mengingat kejadian yang tak disengaja tadi.
" Astaghfirullah, harus segera nikahin Ziva ini mah," gumam Gus Agam.
Dengan langkah terburu-burunya Gus Agam memasuki pekarangan rumah Kyai Akbar. Gus Agam sedikit terkejut, mendapati sebuah mobil yang tak pernah dia lihat, terparkir di area ndalem.
"Mobil siapa ini?"
Tak ingin terlalu memikirkan hal tersebut, Gus Agam pun segera memasuki rumah. Saat melangkah kan kakinya berjalan memasuki ruangan tamu. Sorot mata Gus Agam terarah pada satu keluar yang duduk di ruang tamu bersama Abi akbar.
"Lagi-lagi menawarkan putrinya," batin Gus Agam.
" Assalamu'alaikum," salam Gus Agam.
" Nah itu anak nya. Wa'alaikumsalam," balas pak Kyai.
Gus Agam melangkah keruang tamu, dan memberi Salim kepada para orang tua.
"Sini Gam, duduk samping abi," Gus Agam pun menurut dan segera duduk di samping pak Kyai.
" Jadi Gam, Kyai Samsul ingin menjodohkan anaknya dengan kamu. Namanya Ning Hana," jelas pak kyai memperkenalkan Ning Hana.
Gus Agam melirik singkat ke arah wanita yang bernama Hana, lalu berbalik menatap sang ayah kembali.
" Lalu?"
"Jadi apa kah nak Agam bersedia untuk ta'aruf bersama anak saya?" tanya Kyai Samsul.
" Nyuwun panga punten pak Kyai, saya tidak bisa," jawab Gus Agam.