Versi sudah tak lengkap
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa .
Start Desember 2023
Ending Januari 2024
Revisi 2024-2025
Budidayakan vote dan komen
Apakah seorang Gus harus menikah dengan seorang Ning? Apakah seorang Gus menika...
Sebelum membaca awalli dengan Bismillahirrahmanirrahim
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Waktu berlalu menjadi malam, umi Aisyah dan Kyai Akbar sudah berangkat kota sebelah setelah shalat ashar, meninggalkan Ziva dan Gus Agam berduaan dirumah. Setelah Gus Agam menyelesaikan shalat isya nya, Gus Agam memutuskan untuk pulang kerumah, dengan beralasan mengerjakan skripsi.
Namun saat tiba dirumah dan berniat mengerjakan skripsi palsu itu. Gus Agam tak dapat fokus pada laptopnya, melainkan pada sang istri yang terus memohon untuk mengajaknya keluar.
" Ayooooo!" Ziva terus merengek disamping Gus Agam yang tengah mengerjakan skripsinya itu.
Gus Agam tidak menanggapi rengekan dari istrinya , dirinya benar-benar berusaha fokus pada layar laptopnya.
" Ayo mas, ayoo-ayoo!! Kata umi sama abi tadi apa? ajak ziva jalan-jalan keluar. Mumpung malam Minggu nih," keluh Ziva seraya menarik-narik lengan baju kokoh milik Gus Agam.
Entah keberanian dari mana Ziva melakukan hal itu. Intinya dia sangat ingin pergi melakukan malam Mingguan bersama sang suami.
" Mas ih," merasa kesal tak ada respons, akhirnya Ziva memilih terdiam dengan pipi yang mengembang serta bibir yang mengerucut.
'Bisa bertingkah imut juga ya?' batin Gus Agam.
" Ehem... " deheman singkat dari Gus Agam.
" Ehem-ehem doang dari tadi. Kalau Gu-mas gak ngajak Ziva malam mingguan, berarti mas gak bisa menjalankan amanah dari umi sama abi," oceh Ziva.
" Astagfirullah, ya sudah iya," dengan berat hati akhirnya Gus Agam memutuskan untuk mengikuti keinginnan dari sang istri.
" Waaa makasih," entah dengan sadar atau tidak, Ziva dengan cepat memeluk erat sang suami. Hal ini tentu membuat Gus Agam termenung beberapa menit.
Setelah memeluk beberapa menit, akhirnya Ziva melepas pelukan tersebut. Saat Ziva mendongok kearah Gus Agam. Ziva melihat Gus Agam memalingkan wajahnya yang terlihat sedikit merah itu.
" A~ya ampun, maaf! Ziva terlalu bersemangat," kikuk Ziva seraya menjauhkan diri beberapa centi dengan Gus Agam.
"Hmm," deheman Gus Agam seraya meletakan laptopnya di meja, yang terletak di samping sofa. "Kamu ganti baju atau enggak?" sambung Gus Agam.