- 50:50 -
Hari ini merupakan hari ke dua PMB di Universitas Karya Bangsa. Lebih tepatnya hari ini merupakan PMB di tingkat fakultas, yang artinya PMB yang diselenggarakan di masing-masing fakultas yang ada di Universitas Karya Bangsa.
Raden Cakara Kenn sendiri merupakan mahasiswa baru Fakultas Seni dan Desain jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Saat ini, Raden dan teman-teman sejurusannya tengah mendengarkan materi yang disampaikan oleh beberapa pakar dari fakultasnya yang bertempat di aula fakultas seni dan desain.
"Gila, ngantuk banget gua." Ucap salah satu teman Raden bernama Ester. "Ga usah nguap mulu anj, ngantuk lu nular." Protes David ketika mendapati Ester yang terus menerus menguap, sehingga hal tersebut menular padanya.
"Jangan salahin gua lah, salahin ni materi ngapa kaga selesai-selesai dari tadi." Bantah Ester yang dibalas dengan decakan sebal dari David.
Sedangkan Raden hanya diam dengan tangannya yang terus mencorat-coret buku yang berada di depannya. Terlihat dia tengah menggambar sebuah ilustrasi guna menghilangkan rasa jenuhnya saat ini.
"Lo gambar apa si? Fokus amat dari tadi." Kepo Ester yang memang sedari tadi dia duduk di samping kiri Raden dengan David yang duduk di samping kiri Ester.
Raden yang merasa dirinya terpanggil reflek menolehkan kepalanya ke arah Ester dan kemudian menggeleng pelan, kembali memperhatikan ilustrasi yang dibuatnya, "Bukan apa-apa, gabut doang." Ucap Raden yang dibalas dengan anggukan Ester.
"Ngomong-ngomong kating kemaren ternyata bukan anak seni ya." Timpal David memulai obrolan baru. "Kating? Kating yang mana dah?" Tanya bingung Ester yang dibalas dengan cibiran David, "Lah pikun."
"Itu loh, kating yang narik perhatian temen kita bro, masa lo lupa." Ucap David dengan matanya yang melirik Raden yang kini tengah menatap ke arah mereka berdua. Ester yang mulai paham hanya ber-oh ria dengan kepalanya yang mengangguk mengerti.
"Btw, lo udah dapet ignya? Udah lo chat?" Tanya Ester penasaran dengan dirinya yang tiba-tiba merangkul Raden seperti tengah mendesaknya. Raden hanya menghela nafasnya pelan, menyingkirkan tangan Ester dari pundaknya.
"Kepo amat si lu." Ejek Raden yang tidak berniat menjawab pertanyaan Ester. "Yaelah, nanya doang. Kalo ga jadi, mending buat gua aja tu kating." Pernyataan spontan dari Ester itu seketika membuat Raden menatap sinis ke arahnya. Hal itu pula, tidak luput dari sepenglihatan David yang sedari tadi hanya diam menyimak kini malah beralih tertawa pelan.
"Waduh-waduh ada yang gak terima." Ejek David yang membuat Raden berdecih pelan dan mengalihkan pandangannya ke arah depan.
"Gak usah aneh-aneh, awas aja lu Es." Ucap Raden menatap sinis Ester yang dibalas dengan wajah shock milik Ester dengan telapak tangannya yang menutup mulutnya dramatis.
"Teman kita ternyata sudah besar ya bro David." Ucap Ester menepuk-nepuk pundak David dengan wajah terharunya.
Raden yang memang sudah terbiasa dengan tingkah ke dua temannya itu hanya menghela nafasnya pelan dengan tangannya yang mulai mengotak-ngatik handphonenya, membuka aplikasi instagram miliknya, berniat mengecek beberapa pesan yang masuk ke dalam akun instagramnya.
Namun, seketika wajahnya menampilkan raut wajah kecewa ketika dirinya sama sekali tidak mendapatkan pesan dari orang yang sedari tadi dia tunggu. "Kak Nai kemana ya?" Gumam Raden pelan yang masih dapat didengar oleh ke dua teman di sampingnya.
YOU ARE READING
Tek It
Romance[Cerita ini telah diputuskan untuk tidak lanjut] Sorry.. i was wrong, i was selfish and i lost. _____ Warning! • Written in bahasa. • Bahasa baku dan non-baku. • Pict berasal dari pinterest. • Alur lambat. • Jikalau ada kesamaan nama, tempat, waktu...
