10

120 11 0
                                    

Tiga minggu tidak terasa, hari ini Ricky akan mengikat Ruowei melalui pernikahan suci. Mereka sungguh tidak pernah bertemu. Hanya Krystian yang Ricky tugaskan untuk menemani Ruowei atau sekedar mengantar makanan ke rumahnya. Pada saat fitting baju pengantin pun mereka tidak berjumpa. Ruowei ke butik pagi hari ditemani Zige, sedangkan Ricky baru berangkat malam hari setelah pekerjaan di kantor selesai.

Namun hal tersebut tidak mengganggu sama sekali. Baik Ricky maupun Ruowei, hanya pasangan palsu yang berusaha untuk saling menguntungkan.

Dan kini tiba saatnya mereka mengucapkan janji di altar. Mereka saling berhadapan, disaksikan oleh keluarga dan teman di bangku jemaat.

"Lin Ruowei aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita."

Dengan lancar Ricky mengucapkan janjinya. Dia sudah berlatih kurang lebih satu minggu untuk menghafal teks itu. Tak lupa mengingatkan Ruowei juga melalui pesan untuk ikut menghafal.

"Shen Quanrui aku mengambil engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita."

Dalam satu tarikan nafas Ruowei juga menyelesaikan kalimatnya. Sejenak ia menghembus lega. Setelah itu Ruowei segera tersadar, mulai detik ini dirinya bukan lagi seorang gadis lajang. Tetapi istri dari seorang Ricky. Istri kontrak tepatnya.

"Baik sekarang kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri," ucap sang Pendeta. "Quanrui bukalah tudung istrimu, lalu cium dia."

Mendengar kata itu, Ruowei terkejut. Yang benar saja, jangan sampai Ricky benar-benar menciumnya. Di sisi lain Ricky yang sudah membuka wedding veil milik Ruowei terkesima. Dia terdiam karena kecantikan Ruowei. Memang di pertemuan mereka sebelumnya gadis itu tidak pernah memakai riasan. Saat itu saja sudah cantik, apalagi sekarang dengan make up yang sangat cocok  berpadu bersama kulit putihnya.

"Tuan." Panggilan Ruowei membuyarkan lamunan Ricky. "Jangan cium aku."

"Tutup saja matamu."

Ruowei menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan mata terpaksa. Jantungnya berdegup kencang. Beragam spekulasi muncul di benaknya.

Hingga Ruowei membuka mata, ternyata Ricky hanya mencium keningnya. Dada lega dirasakan, Ruowei mengucap terima kasih pelan.

Acara berlanjut dengan foto bersama. Bibir Ruowei sampai keram saking seringnya tersenyum. Sementara bagi Ricky hal itu sudah biasa. Posenya juga tidak canggung karena telah beberapa kali melakukan photoshoot bersama aktris di dunia hiburan.

Seperti pernikahan pada umumnya, malam hari diadakan resepsi. Tak tanggung tanggung Hexiang mengundang ratusan orang, termasuk rekan bisnis atau koleganya. Karyawan kantor pun turut hadir. Maklum saja Ricky anak bungsunya. Oleh karena itu Hexiang dan Zige ingin memberikan yang terbaik. Ricky dan Ruowei tidak melakukan apa-apa, karena semuanya dikerjakan oleh mereka berdua.

———

"Dia anak tunggal Bibi Xiqiao namanya Ning Yizhuo, umurnya satu tahun di atasku. Dan yang disebelahnya itu Paman Yifen." Ricky menunjuk Yizhuo dan Ayahnya. Ia dan Ruowei baru saja mengambil segelas wine setelah berkeliling menyapa rekan kerja Ricky maupun Hexiang.

"Tunggu, kenapa kau memberitahukan padaku?"

"Kau ini pura-pura bodoh atau memang tidak mengerti? Kau istriku sekarang. Otomatis kau harus mengetahui seluruh keluarga besarku."

ISTRI KONTRAK TUAN MUDA || Ricky ZB1Where stories live. Discover now