📚 44- FLASHBACK 1

7K 406 221
                                    


Ayo di ramein🧡


Gadis dengan rambut kecoklatan itu menatap tak minat orang orang yang kini ada di sekitarnya, telinganya mulai sakit mendengar mereka semua membicarakan hal yang tidak penting dan cukup mengganggu.

Sampai berada di titik muak, gadis dengan pahatan wajah nyaris sempurna itu menghentak garpu serta sendok di tangannya.

Suara yang tercipta dari ulahnya rupanya cukup menyita banyak perhatian, mereka menatapnya dengan penuh tanya.

"Kalian semua ganggu," ucap gadis dengan almamater rapih itu.

Gadis dengan rambut di urai itu menatap orang orang di sekitarnya dengan sinis, sangat tergambar ketidak sukaannya.

Semua murid Antariksa mengenal dia, gadis populer di kalangan mereka. Dia Varsya zemira Azzura, gadis modis dari kelas sebelas. Fisiknya tak usah di ragukan lagi, dia terlahir dengan kesempurnaan di hidupnya.

Terlahir dari keluarga kaya dan harmonis, pintar dan visual yang menjanjikan. Kekurangannya hanya satu, Varsya sangat membatasi pergaulannya. Dengan siapa dia berteman sangat di perhatikan oleh gadis itu. Semua orang di sekolah swasta itu berlomba lomba untuk berteman dan menjalin hubungan baik dengannya, namun sayang Varsya selalu menolak.

"Maaf Sya, kita nggak maksud buat ganggu Lo..." ujar salah satu gadis dari angkatan yang sama dengannya.

Varsya berdiri dari duduknya, gadis itu melipat tangan di dada sambil menyender di meja kantin miliknya.

"Kamu penasaran kan, kenapa nggak langsung tanya sama orangnya sendiri." Tanya Varsya dengan suara menusuk yang cukup kuat.

Sekelompok orang orang itu mendadak panik saat Varsya bicara, apa lagi saat ini semua perhatian sudah tertuju pada mereka.

"Siapa tadi, Derren?" Tanya Varsya mengingat nama yang di sebutkan oleh sekelompok orang orang itu.

Varsya menegakan tubuhnya kini dia beralih menatap ke sebelah kiri di mana anak anak cowok tengah berkumpul.

"Mana yang namanya Derren?" Tanya Varsya dengan lantang.

Kini semua pandangan sudah tertuju padanya, sebenarnya sudah sejak tadi hanya saja gadis itu tak peduli.

Varsya berjalan mendekati kumpulan murid laki laki, yang rupanya tidak berkedip menatapnya.

Varsya mendekati pemuda tampan yang kini menatapnya sambil mengetuk ngetuk jarinya di atas meja, kakinya di tumpu di salah satu kaki posisinya menyender dengan santai. Varsya menatap pemuda itu tanpa minat sama sekali.

"Kasih tau sama yang namanya Derren, jangan banyak tingkah. Sekali lagi aku denger namanya di sebut sebut-"

"Apa?" Tanya si cowok sambil menaikan satu alisnya, memberikan tatapan penasaran.

"ready to leave this school..." ucap Varsya tanpa beban sama sekali, kalimatnya di tutup dengan senyum tipisnya.

Varsya menatap cowok itu sebentar, kemudian beralih menatap para remaja lainnya. Tatapan ketidak sukaan, jijik dan juga tak bersahabat gadis itu layangkan.

Tak ingin berlama lama di sana, Varsya menarik langkahnya menjauh dari tempat itu.

Kepergian gadis itu mendapatkan kekaguman dari banyak orang, ada juga yang sampai terheran heran.

"Demi tuhan itu Varsya nyamperin kita? Mimpi apa gue di datengin sama kasta tertinggi di sekolah ini..." ucap cowok tampan bermata sipit itu.

"Dia nyamperin Derren," sambung cowok berambut ikal.

Lembar KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang