11

4.1K 322 12
                                    

Gw keren kan dua hari lupa alur tapi hari ini udah up?

Berhubung gw up, jangan pada pundung. Gw kayak orang jahat jadi nya //lebay.

100 vote langsung up
Komennya jg janlup




Enjoy..

"kamu siapa?"

Mulut nya ingin mengatakan sesuatu tapi urung karena bingung ingin mengatakan apa.

"Dimana Angga?" tanya wanita paruh baya namun masih cantik walau dengan pakaian sederhana.

"Ad–

"Mama?" sahut Angga yang baru datang.

"Mama kok kesini? di tambah kesini ga ngabarin lagi" lanjut Angga sambil menyeringit dahi.

"Mama nya datang bukan nya di suruh masuk, malah di tanya kenapa ke sini" dengus si mama berkacak pinggang.

"Lagian aneh ya kalo mama dateng ke rumah anak nya sendiri?" lanjut Yuni sembari masuk ke rumah anak nya lalu duduk di sofa ruang tamu.

"Memang aneh. Secara kan mama kalo ke sini pasti ada apa apanya" sindir Angga, sebenarnya dia masih kesal karena mama nya itu mengganggu kegiatan mereka.

"Kata Pian, kamu udah nikah?" ucap Yuni memulai acara interogasi nya.

"Kenapa emang nya?" tanya balik Angga lalu ikut duduk di seberang Yuni.

"Dasar anak durhaka! Nikah ga ngundang orang tua!" murka Yuni.

"Ck" decak Angga.

"Mana istri kamu?! Mertua nya datang bukan nya di sambut, apa lagi di suguhin minum, wujudnya aja ga keliatan!" tajam Yuni.

Ucapan sarkas dari Yuni membuat Varel meneguk ludah nya kasar. Diri nya menatap Angga yang juga menatap nya, Angga mengode nya untuk mendekat.

Awal nya Varel menolak tapi Angga tetap menyuruh nya untuk mendekat, alhasil akhirnya di mendekati Angga.

"Ini Varel. Menantu mama" ucap Angga.

"APA!!" pekik Yuni syok.

"Em Varel ke dapur dulu mau buat minum" ucap Varel lalu pergi ke dapur tanpa menunggu jawaban dari kedua nya.

Yuni menatap tajam Angga sedangkan yang di tatap acuh tak acuh.

Memang semenjak kedua orang tua nya memutuskan untuk bercerai hubungan Angga dengan mereka merenggang. Apa lagi dia memilih untuk tinggal sendiri, hampir seperti orang asing.

"Maksud kamu apa Angga!" ucap Yuni.

"Mama ga bodoh kan buat paham maksud Angga" ujar Angga santai.

Yuni meradang. "Udah berani kamu bilang gitu sama mama." ucap Yuni tak habis pikir.

"Udahlah ma, dari pada marah-marah ga jelas. Mending mama pulang aja" usir Angga.

"Jahat banget kamu giniin mama!. Inget ya mama ga ngerestuin pernikahan kalian!" intonasi suara Yuni meninggi lalu berdiri dari duduk nya tepat saat Varel muncul dengan nampan berisi teh hangat dan beberapa cemilan.

"Wanita ini yang udah ngandung kamu sembilan bulan, tangan ini yang udah merawat kamu dari kecil. Tapi apa balasan kamu?! Huh, cuma karena laki-laki ini kamu berani ngusir mama!" tunjuk Yuni pada Varel yang terdiam di tempat dengan nampan di kedua tangan nya yang bergetar.

"Aku mama mu, kamu hidup bareng sama mama dari kecil sampe belasan tahun, mama tau sifat kamu! Jelas, yang tadi itu bukan sifat kamu! Sifat mu itu selalu mengutamakan seorang ibu!" tambah Yuni membuat Angga terdiam.

Hanggara Zryi Saputra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang