Awalan

17.6K 712 10
                                    

"Hai, nama kamu siapa?" Seorang gadis kecil yang sedang memainkan boneka panda nya di teras rumah langsung mendongakkan kepalanya ke atas, menatap netra seorang gadis yang kini sedang menatap dirinya dengan sebuah senyuman. "K-kamu siapa?" Gadis itu bangkit dari duduknya lalu mundur beberapa langkah ke belakang.

Gadis itu malah tertawa "tenang, aku cuman mau kenalan sama kamu kok. Nama aku Catherine Gresella yaputera atau biasa di panggil Erine . Aku baru pindahan kesini tadi pagi. Rumah aku yang ada di sebelah rumah kamu" Erine melirik sekilas pada rumahnya. "Kalau nama kamu siapa?"

"Nama aku Caroline imanuel Anderson . Biasa di panggil oline" Oline tersenyum tipis pada Erine. "Wah nama kita sama sama dari C ya? Kalau gitu mulai dari sekarang kita temenan ya!!" Oline menggigit bibir bawahnya, ia tak biasa mengobrol dengan orang asing.

"Kita temenann ya oline!!" Oline menghela nafas panjang, ia meraih seluruh mainannya yang berserakan. "Ihhh kok kamu gak ngejawab aku sih?" Erine menepuk keras bahu oline yang sedaritadi tak merespon nya. "Ayo dong bilang iyaa"

"Iya iya,sekarang kita temenan"




***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Oline merasa lega karena ia bisa kembali bermalas malasan di rumahnya. Ia segera merapihkan seluruh peralatan sekolah nya ke dalam tas. Selang beberapa detik sebuah pesan masuk ke ponsel Oline. Ia segera meraih ponsel miliknya yang berada di atas meja. Oline menatap pesan yang di kirimkan Erine untuk nya.

𝙀𝙧𝙞𝙣𝙚

𝘖𝘭𝘪𝘯𝘦𝘦𝘦 𝘵𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘦𝘳𝘪𝘯𝘦!

Oline segera berlari keluar kelas setelah melingkarkan tas nya di bahu.

"OLINE!" Panggilan itu membuat oline langsung menoleh, ia melihat erine yang sedang tersenyum menatap dirinya. "Huftt kamu bohongin aku lagi!" Erine malah tertawa ketika ia menatap wajah kesal oline.

Oline memejamkan matanya, lalu ia berjalan pergi meninggalkan erine yang masih menertawakan dirinya. "Aaaaa jangan tinggalin aku oline!" Erine merengek manja, buru buru mendekati oline dan merangkul lengannya.

"Oline kamu tau gak?" Oline sedikit geram pada erine, ia mendelik tajam pada Erine sebelum melempar pandangannya ke depan. "Ya gatau lahh orang kamu belum ngasih tau"
Erine sedikit terkekeh, ia menarik tangan Oline untuk duduk di bangku taman sekolah.

"Aku lagi pdktan loh sama kak mahendra" Sudah oline duga bahwa gadis yang kini sedang bersandar pada pundaknya akan mengatakan hal yang tak penting. "Oh"

Senyuman di wajah erine pudar begitu saja ketika mendengar respon dari oline. "Kok oh doang?"

Dahi oline mengernyit bingung "Terus aku harus apa? Kayang? Pargoy? Salto? Jungkir balik? Kuras air laut? Atau loncat dari rooftop sekolah?" Erine mendelik malas pada oline dan memilih untuk bangkit dari duduknya. "Kamu mah gak asik! Harusnya kamu itu ikut seneng dong"

"Kamu yang pdkt kenapa harus aku yang seneng? Aneh dong rin kalau aku ikut seneng" Oline menggeleng, ia tak mengerti dengan pola pikir sahabatnya itu. "Ihhh kok kamu gitu sih! Dimana-mana itu orang kalau sahabat nya lagi pdktan sama cowo pasti ikutan seneng. Lah kamu respon nya malah kaya gitu"

"Percuma, kalau ujung ujungnya kamu nangis gara gara cowo itu!! Kamu kan selalu gitu erine... Awalnya seneng karna bisa deket sama cowo tapi ujung-ujungnya kamu nangis"

Erine menoleh kepada oline yang kini sedang menatap nya dengan tatapan tajam. Ia hanya menunjukkan sebuah cengiran pada oline. "Aku janji deh yang kali ini gak bakal nangis. Karna kak mahendra beda dari cowo cowo brengsek yang pernah aku kenal" Erine memang keras kepala!

"Kalau emang mahendra beda dari cowo lainnya, aku bakal coba ngetes dia. Kalau dia mampu menyelesaikan tes dari aku. Aku anggap dia beda dari cowo lainnya. Gimana?" Erine menggigit bibir bawahnya, ia tak yakin dengan keputusan oline.

"Kalau kamu merasa keberatan, aku gak bakal izinin kamu deket sama cowo itu" Tak ada jawaban dari Erine. Erine benar benar tidak bisa menjawab. "Oke kalau gitu kamu jangan deket deket lagi sama cowo itu!" Oline bangkit dari duduknya ia hendak pergi meninggalkan erine, namun langkahnya terhenti ketika erine menahan lengannya. "Iya oke aku setuju!"

Oline tersenyum lalu mencubit gemas hidung erine. "Good Girl, ayo pulang" Untuk kali ini Erine hanya bisa pasrah, yang penting ia bisa bersama mahendra ia tak akan masalah dengan keputusan oline.

***

"Lin, kamu percaya yang namanya cinta gaksih?" Tanya Erine yang membuat oline heran, kenapa erine tiba-tiba bertanya seperti itu. Karna tak ada jawaban dari oline akhirnya erine pun menarik paksa komik yang sedang oline baca. "Ish kok di ambil sih" Erine menangkupkan sepasang tangan nya di pipi oline. Mereka beradu tatap selama beberapa menit. "Jawab pertanyaan aku yang tadi ih"

Oline menepis tangan Erine dari pipinya, ia meraih kembali komik yang telah erine rebut. "Pertanyaan yang mana?"

"Yang tadi lohhhh!! Kamu percaya yang namanya cinta gak sih?" Nada bicara erine mulai meninggi, ia sedikit geram dengan oline.

Oline menatap Erine dengan tatapan yang sulit di artikan. Ia menarik lengan Erine untuk mendekat pada dirinya. "Aku percaya yang namanya cinta tapi aku gak percaya kalau cinta itu selalu indah"

"Kok kamu bisa bilang kaya gitu lin?" Erine menggelitik bahu oline menggunakan dagunya, yang tak berhenti ia gerakan di bahu oline"Hal itu bisa di lihat dari kedua orang tua aku, mereka awalnya saling mencintai tapi sekarang mereka malah milih buat pisah karna rasa cinta mereka ternyata gak sebesar itu dan yang namanya cinta ternyata gak selalu indah"

"Ayooo beli eskrim" Ajak erine, namun entah mengapa gadis itu malah membelakangi oline. Oline sendiri heran mengapa erine malah membelakangi dirinya.

Oline berjalan mendekati erine lalu menepuk pundak nya. "Hei, kenapa?" Oline membalikkan tubuh erine agar menatap pada dirinya. "Eh kamu kok nangis?"

I Love You ~Erine~ (Orine) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang