12

3.9K 323 8
                                    

Votmen nya yank 🍁

Pagi-pagi sekali Varel sudah bangun dari tidur singkat nya, dia semalam begadang karena menangis. Mata nya sembab dengan hidung merah.

Di tambah lagi hidung nya tersumbat jadi susah untuk tertidur tenang.

Di lihat nya jam di hp yang menunjukkan pukul 5 subuh. Kemudian beranjak dari tempat tidur untuk segera bersiap siap.

Tiba nya di kamar mandi, dia membuka satu per satu pakaian nya.

Rasa dingin air terasa mengalir dari kepala hingga ujung kakinya tak membuat Varel menggigil kedinginan, padahal cuaca sekarang sangat sejuk.

Di ambilnya sabun cuci muka, Varel menatap cermin di kamar mandi sembari mengusap lembut wajah nya. Namum, saat akan membilas wajah, atensinya teralihkan ke arah leher nya yang banyak kiss mark dari yang samar sampai ungu bertebaran di lehernya.

"Bangsat!!" umpat nya geram sembari menendang pintu kamar mandi.

Varel memakai handuknya dengan bersungut-sungut.

"Angganjing!! Liat aja lo!" desis nya lalu keluar kamar mandi.

Cklek

"AKHH KAMBING!" pekik Varel kaget ketika melihat Angga sedang bersandar di dinding dengan mengangkat sebelah alisnya.

Angga tertawa pelan melihat Varel yang mengusap dada akibat terkejut tadi.

"Ga lucu" sinis Varel lalu melengos dari hadapan Angga.

"Awas–

BRAK

–licin" sambung Angga.

"Hiks... Huhuhu pantat gue!! Sakit!" tangis Varel.

Angga nahan tawa sambil buang muka ga mau liat posisi Varel terjatuh yang sangat estetik.

"Malah ketawa! Bukannya di tolongin!" pekik Varel sambil bangun dari posisi jatuh nya.

"Semalem katanya ga mau di pegang-pegang" balas Angga sambil menahan senyumnya yang akan mengembang.

"Brengsek!" Varel melengos pergi.

Varel masuk ke dalam kamar tanpa memperdulikan Angga yang berjalan mengikutinya.

Dengan kesal Varel mengambil kemeja putih lengan panjang milik nya.

"Mau kemana?" tanya Angga sambil mendekati Varel tapi sebelum itu dia sudah mengunci pintu kamar.

"Bukan urusan lo" sahut Varel tanpa menatap lawan bicara, dia sibuk memakai baju nya tanpa malu di depan Angga.

Mata Angga tak pernah teralihkan dari pinggang ramping Varel. Dipegangnya pinggang Varel dengan kedua tangannya, dapat dia lihat pinggang Varel yang kecil membuat kedua telapak tangan nya bertemu.

Kedua jempol tangan Angga di mainkan seolah sedang memijat tulang pinggang Varel.

"Apa sih!" risih Varel sembari menghindar.

"Kecil banget" gumam Angga masih terkagum-kagum dengan ukuran pinggang Varel.

Varel mengacungkan jari tengah nya pada Angga lalu melengos.

"Mau kemana sih?" heran Angga melihat Varel yang sudah siap dengan pakaian rapi.

"Mejeng" balas Varel sambil menghubungi seseorang.

"Nelpon siapa? Asik banget kek nya" cibir Angga sambil memeluk Varel dari belakang, dagunya dia topang ke bahu Varel yang terbalut kemeja.

"Halo Pep! Bisa jemput gue? Nanti gue sherlock"

Hanggara Zryi Saputra [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang