21

474 19 0
                                    

Mulai sekarang hidup Jeika sudah di Pastikan aman 100% dan tidak ada lagi makhluk yang mengancam keselamatan Jeika karena Rissa tidak akan tinggal diam jika Jeika di usik.

Alex juga akan ikut turun tangan kalau teman kesayangannya itu dalam bahaya. Semua sayang Jeika.

Buat Kaisa juga tidak mempunyai alasan lagi untuk menghukum Jeika meskipun Jeika sudah berbuat hal yang tidak-tidak ataupun yang di luar nurul.

Linda dan Hesa masih berada di luar negeri dan ntah kapan mereka berdua pulang dan memanjakan anak bungsunya yang paling lucu, yaitu Jeika.

Jeika dan Kaisa menikmati hari liburan ini sebelum liburan nya habis. Kaisa kadang membawa Jeika pergi keluar, maksudnya keluar rumah itu hanya berkeliling di sekitaran komplek rumah nya, kalau Jeika meminta ke mall lagi pasti nanti uang Kaisa akan terkuras banyak.

09.25

"Kak isaa" panggil Jeika berlari menuruni tangga menyusul Kaisa yang berada di ruang keluarga sendirian.

"Kak, Rissa sama Alex mau main ke sini. Boleh?" ucap Jeika meminta izin pada Kaisa.

"Ya main aja" Kaisa pun membalas ucapan Jeika tapi tidak menoleh atau melihat ke arah Jeika, Kaisa sedang sibuk dengan laptopnya.

"Okeyy" Jeika langsung memberi tau Rissa kalau sudah di izini Kaisa main. Dan Jeika pun menunggu kedatangan Rissa dan Alex.

Setengah menit berlalu akhir nya Rissa dan Alex datang dengan Rissa yang menenteng kantong kresek yang Jeika menduga isinya adalah makanan ringan.

"Ayoo masuk!" Jeika nempersilahkan Rissa dan Alex masuk dengan senang karena baru pertama kali ini ada yang mau main ke rumah Jeika.

"Mas sama mbak nya mau minum apa?" tanya Rani menghampiri Rissa dan Alex untuk menawari minum.

"Air putih aja mbak" jawa Rissa dengan sopan.

"Dek Jeika juga mau minum apa?" tanya Rani beralih ke Jeika.

"Samain aja mbak" jawab Jeika singkat.

"Liat Rissa bawa jajanan buat Jeika" ucap Rissa memasang wajah sumringah tak biasa nya–karena keseringan Rissa cuek–dan memberikannya ke Jeika.

"Rumah Jeika besar yaa" saut Alex yang mendongak ke atas dan melihat ke sekeliling dalam rumah Jeika.

"Dek pinjem hp" Kaisa menyusul Jeika untuk meminjam hp nya Jeika tapi saat melihat ke arah Alex, raut wajah Kaisa langsung berubah cuek dan langsung duduk di samping Jeika.

"Yaudah mau ngapain disini?" tanya Jeika setelah memberikan hp nya ke Kaisa.

"Lo ngusir gue Je?"

"Ga gituu, emang Kak isa mau dengerin kita ngobrol?"

"Ya emang kenapa?"

"Yaudah yaudah"

Kalau boleh jujur, Kaisa masih kesal dengan Alex yang dulu memeluk Jeika di tambah Alex yang datang ke rumah nya. Beraninya.

Kaisa jadinya duduk di samping Jeika sambil mengawasi Alex kalau Alex tiba-tiba memegang tangan Jeika atau menyentuh kulit Jeika. Kaisa akan langsung menghajar Alex.

"Ini minum nya, maaf ya lama" Rani datang membawa tiga gelas air putih untuk Rissa, Alex, dan Jeika.

"Ada mas Kaisa juga. Mas Kaisa juga mau minum?" tanya Rani pada Kaisa yang wajahnya sudah menandakan wajah badmood. Kaisa hanya membalas gelengan kepala nya. Rani yang mengerti langsung kembali ke belakang.

Di lanjutkan mereka bertiga mengobrol dan sesekali mengajak Kaisa mengobrol tapi saat Kaisa di ajak ngobrol Alex Kaisa langsung diam pura-pura tak mendengar.

Alex yang tak peka pun tidak menganggap itu sebuah ancaman besar. Lagian Alex dan Jeika itu 11 12 meskipun Alex memang kadang melakukan kegiatan dunia gelap. Maksud nya bukan perdagangan manusia sama jual organ manusia ya.

Tak terasa waktu sudah sore karena keasyikan ngobrol dan juga bermain, Rissa dan Alex berpamitan pulang karena sudah sore. Tak enak di rumah orang sampai seharian apalagi dari pagi sampai malam.

Setelah Rissa dan Alex pergi, Kaisa langsung pergi ke kamar nya dengan menghentakkan kaki nya sedikit keras dan membuat Jeika bingung. Penasaran dengan Kaisa, Jeika langsung menyusul Kaisa.

Kaisa langsung naik ke kasur dan menutupi tubuh nya dengan selimut dengan mengabaikan pertanyaan Jeika.

Jeika terus melontarkan pertanyaan hingga akhirnya Kaisa menarik Jeika dan membekap Jeika di pelukannya.

"Lo adek gue, ga ada yang boleh peluk lo selain gue. Paham!!" ucap Kaisa lalu kembali membekap Jeika.

"Jeika ga bisa napas!!!" teriak Jeika tak bisa nafas karena Kaisa terlalu kuat memeluk nya. Kaisa pun sedikit melonggarkan pelukannya agar adik nya tetap hidup.

"Kapan juga Jeika di peluk orang lain?" ucap Jeika mengingat siapa yang di maksud Kaisa. Dan setelah cukup lama berpikir akhirnya Jeika ingat kalau Alex yang pernah memeluknya.

"Oh Alex!!!" teriak Jeika antusias dan membuat Kaisa yang tadinya hampir tertidur kembali melek karena terkejut Jeika yang tiba-tiba berteriak.

"Jadi bener kan kakak cemburu. Terus kenapa kemarin Jeika tanyain malah kakak jawab enggak?"

"Halah"

"Pantesan tadi kak isa nungguin Jeika, takut Jeika di peluk lagi ya. Ahahaha"

"Halah"

"Tapi kan apapun yang terjadi, Jeika bakal selalu jadi adik kesayangannya Kak isa"

Kaisa terus membalas ucapan Jeika dengan malas dan Jeika yang terus tertawa karena baru pertama kali ini melihat Kaisa cemburu seperti ini. Biasanya bodo amat.

Karena memang tujuan seorang kakak itu menjaga adik nya dari orang-orang jahat–meskipun Alex baik–kayak Alex agar adik nya tidak tercemar.

Jeika pun suka Kaisa yang seperti sekarang, jarang memukul Jeika lagi apapun itu masalah nya. Sekarang Kaisa lebih suka melihat adiknya tersenyum bahagia daripada dulu yang setiap hari nya tertekan.

[{★}]















































TAMAT–

Selesai sampai sini ya bestiww. Makasih udah mau baca sampai sini, udah nemenin Sky dari awal cerita ini debut sampai cerita ini tamat. Sky juga minta maaf kalau penamatan cerita ini kurang pas ya, intinya Sky makasih banget sama readers nya Sky.


Buat readers nya Sky yang juga seorang author ya, semoga karya nya laris, banyak baca, bisa terbit jadi buku😄 pokoknya doa yang terbaik sesama author. Doa yang baik juga buat readers sejati nya Sky.

Sehat sehat ya kalian semuaaa

(16 September 2023 - 7 Januari 2024)

JEIKA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang