(02) Perempuan Berjilbab 2

41 7 0
                                    

Hari ini, Zea memutuskan untuk sekolah. Entah sudah berapa lama ia tidak berangkat dengan alasan menjaga mama.

Kini, Zea sudah siap dengan pakaian seragamnya. Ia mengeluarkan motor kesayangannya lalu berangkat ke rumah sakit untuk berpamitan pada Raissa.

"Ma.. Zea berangkat dulu ya" Raissa mengelus puncak kepala Zea lalu mengangguk.

"Kalau ada apa apa langsung telpon Zea ya ma"
Lagi lagi Raissa hanya mengangguk. Setelah berpamitan, hape Zea tiba tiba berdering menandakan ada telepon masuk.

Ternyata itu Jinny, dengan segera Zea menggeser keatas tombol hijau.

"Ze... Lo dimana? Gue udah didepan rumah lo"

"Iya gue kesana sekarang sebentar jin"

Zea langsung memutuskan sepihak. Ia segera menaiki motornya lalu mengegasnya menuju rumah.

🥀🥀🥀

"Akhirnya lo sekolah juga nih anak" sergap Jinny.

Jinny memang sudah sampai di depan rumah Zea selama kurang lebih 15 menit yang lalu.

"Lo darimana aja sih?? , pagi pagi udah diluar" pertanyaan yang terlontar dari mulut Jinny tak ditanggapi oleh Zea.

"Gue udah pernah bilang sama lo. Jangan bilang lo amnesia" Zea menjitak pelan kepala sahabat nya itu dan malah mendapat kekehan dari Jinny.

"Iya iya... Yaudah gass berangkat ntar telat lo dihukum apalagi ini hari senin" Zea mengangguk membenarkan ucapan Jinny.

Di sepanjang perjalanan, Jinny tak henti hentinya berceloteh tentang sekolahnya. Sekolah Zea dan Jinny memang berbeda hingga keduanya tak bisa bertemu selalu.

Tepat sampai di pertigaan jalan, mereka berdua harus berpisah karena arah jalan yang berbeda dari kedua sekolah mereka.

"Ze, kita pisah sini dulu ntar pulang sekolah kumpul di markas oke?"

Hendak menjawab, namun Jinny sudah berlalu begitu saja. Bukan apa apa sih, tapi rencananya sepulang sekolah Zea ingin ke rumah sakit, karena kemaren kata dokter Raissa dalam proses pemulihan.

Zea menggelengkan kepalanya pelan. Lantas ia melanjutkan perjalanannya.

🥀🥀🥀

Sepanjang Zea berjalan di Koridor sekolah, banyak yang melihat Zea dengan tatapan aneh mungkin karena baru masuk lagi.

"Apa lo pada liat liat" mata Zea melotot ke siswa siswi yang melihat nya. Seketika aura Zea keluar seperti ingin diterkam, siswa siswi itu mulai bubar dan sibuk dengan kepentingan pribadinya.

Langkah Zea kembali berjalan sampai ia berada di depan kelas 11 Mipa 2. Mulai dari melangkah masuk hingga duduk, semua teman temannya melihat nya dengan cengo.

"Kenapa sih!!" Zea sedikit meninggikan suaranya hingga semuanya menghapus kontak mata.

"Ze.. Lo udah ngerjain tugas??" bisik Fira. Ia duduk semeja dengan Zea. Mata Zea membulat sempurna, ia baru ingat karena sudah lama tak berangkat tak ada yang memberitahu jika ada tugas.

Zea menggeleng sebagai tanda jawaban. Senyum Fira merekah sempurna, di dalam otaknya muncul sebuah ide jahil.

"Cepet dikerjakan, lo tau kan kalau guru bahasa Inggris itu orang nya killer. Lo mau dihukum bersihin wc? "

Sontak Zea menggeleng cepat.

"Yaudah ra, pinjem mau nyalin" Zea terus memelas pada Fira, dari matanya yang ia buat buat serta tangannya yang terus menelungkupkan di depan dada.

Setelah meminang minang, Fira akhirnya memberikan buku tugas nya kepada Zea dengan syarat harus mentraktirkan nya selama seminggu. Zea sama sekali tak keberatan, tanpa berpikir panjang ia mengangguk.

"PEMBERITAHUAN, BAGI SELURUH SISWA SISWI SMA 3 CENDRAWASIH HARAP BERKUMPUL KE LAPANGAN UNTUK MELAKUKAN UPACARA"

Suara speaker dari sekolah menghentikan aksi Zea yang tengah menyalin.

"Upacara dulu ze, bisa dihukum nanti" Peringat Fira yang hanya dibalas anggukan kecil Zea.

Satu per satu, siswa siswi di kelas Mipa 2 mulai keluar kelas, Menyisakan Zea yang masih tak bergeming di tempat duduknya.

Tiba tiba ada notif masuk, apalagi kalau melihat nama sahabatnya, Zea akan membukanya langsung tanpa basa basi.

My Jinny
Upacara ze, jangan bolos

Zea sama sekali tak berniat membalas chat Jinny. Akhirnya ia memutuskan untuk turun lalu mengikuti upacara.

🥀🥀🥀

"Silahkan yang tidak menggunakan atribut lengkap bisa maju kedepan"

Zea yang baru saja sampai di lapangan dibuat terkejut, lihat saja dia bahkan tidak memakai dasi.

"Mampus gue" gumamnya

Zea memilih maju kedepan saja, meskipun terkadang masih ada yang menatapnya aneh. Tak berselang lama, disamping kanannya ada perempuan yang menurutnya ia kenal.

Ia mencoba mengingat siapa gadis itu, yap ia baru ingat kalau gadis disamping nya kini pernah menabraknya waktu di rumah sakit.

Sepanjang upacara, pikiran Zea tak habis habis berpikir tentang perempuan disamping nya. Dilihat dari mukanya, Zea menilai perempuan itu polos. Namun pandangannya jatuh kala melihat nama tag yang ada di jilbab kanan Perempuan itu.

Aisha namanya. Zea harus mengingat ngingat nama itu karena pernah menabraknya di rumah sakit.

_____

Teman teman
Makasih ya teman teman udah jadi reader baruku.
Meskipun baru 12 reader tapi udah bikin aku semangat.

Ini dulu part 2 nya...

Ilzea (Tunda) Where stories live. Discover now