Takut-takut 🍓

286 42 6
                                    

Sebuah masalah akan segera di mulai. Maka dari itu, siapkan fisik, mental, dan otakmu untuk melewatinya.

—Strarberry Love



Bohong jika Bening tidak memikirkan pernyataan Renza kemarin. Renza... menyatakan perasaannya? Apakah itu serius? Bukannya mereka hanya sebatas rekan saja? Bimbang. Bening sangat Bimbang. Jujur saja... dia masih bingung dengan hatinya. Di satu sisi, Bening ingin selalu berada di dekat Renza, hey! itu karena janji si lelaki yang katanya akan selalu membelikan Bening jajan. Namun, di sisi lain, ia tak pernah berpikir bahwa ia menyukai Renza, atau mungkin... ia tidak memiliki perasaan lebih terhadap Renza. Ya, aggap saja Bening egois.

Kling!

Bening yang tengah melamun seketika tersentak saat notifikasi ponselnya berbunyi.

Itu... Renza. Ia mengirim bubble chat.

Gimana, Ning? Lo udah ada jawabannya?

Membaca pesan itu, alis Bening mengkerut. Jarinya mulai bergerak mengetikan sesuatu di ponsel.

Loh? Kakak, kan, ngasih aku waktu tiga hariii! Ini bahkan belum ada satu hari, udah di tanya ajah!

Astaga... Bening harap ia tidak salah membalas. Matanya merem-melek ketika status kontak Renza mengetik.

Kling

Oh, iya, HAHAHA. Maaf, maaf, gue lupa.

Bening menghembuskan nafas lega. Untung saja.... Dirinya bisa tenang jika seperti ini. Jari Benibg beralih mengeluarkan layar ponselnya dari room chat Renza.

Kling!

Besok pulang sekolah jalan-jalan, yuk! Nanti kita beli es krim.

Mata Bening berbinar-bibar. Jarinya bergerak kembali membuka room chat Renza.

Ih, mauu!! Besok, ya! Janjiii.

Balas Bening tanpa sadar saat matanya mrmbaca kata jajan dan es krim.

Melihat pesannya telah di balas Renza dengan emoji, Bening tersenyum lalu segera mengeluarkan layar ponselnya dari room chat. Tangannya beralih menaruh ponsel itu lalu beranjak untuk pergi ke dapur.

Sesampainya di dapur, Bening mengambil gelas lalu mengisinya dengan air dingin. Saat air dingin itu masuk ke dalam tenggorokannya, ia baru sadar.

Tunggu. Tadi Kak Renza ngajak Ningie jalan bukan karena... mau pdkt, kan? Jangan jangan!

Mata Bening melotot. Hampir saja ia memuntahkan air yang ada di dalam mulutnya saat menyadari betapa bodohnya dia kali ini. God, bagaimana Bening bisa lupa jika besok ia dan Renza tidak ada agenda apa-apa sebagai rekan. Jalan-jalan berdua? Ah, itu terdengar seperti dating!

----☆☆☆

Sedari tadi, Bening menundukan kepalanya tak berani menatap Renza yang kini telah duduk di depannya. Ia takut. Ia tidak ingin Renza beranggapan bahwa Bening memberi Renza sebuah harapan.

"Ning, kenapa? Ada masalah? Tumben lo diem aja dari tadi," tanya Renza yang heran dengan diammnya Bening.

Bening menggeleng. Renza makin mengerutkan alisnya, "Kalo ada masalah cerita aja ngga apa-apa. Oh ya, lo mau es krim rasa apa? Biar gue pesenin."

"Rasa strawberry...," jawab Bening lirih. Saking lirihnya, suara Bening hampir tak terdengar sama sekali padahal toko sedang sepi pengunjung.

"O-oke. Lo tunggu, ya," Bening mengangguk tanda ia setuju.

Strawberry Love || RENNINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang