Versi sudah tak lengkap
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa .
Start Desember 2023
Ending Januari 2024
Revisi 2024-2025
Budidayakan vote dan komen
Apakah seorang Gus harus menikah dengan seorang Ning? Apakah seorang Gus menika...
Sebelum membaca awali dengan Bismillahirrahmanirrahim
REVISI BAB 36 Warning : maaf alur / judul bab sedikit berbeda. Selamat menikmati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Waktu berlalu menjadi sore. Selepas shalat ashar, Ziva memerintahkan orang kepercayaannya atau yang terdekat dengan dirinya, untuk hadir dirumah Kyai Akbar. Namun tidak hanya orang terdekat saja, ada sekitar 2 orang yang juga turut terlibat disana.
Saat ini mereka sudah duduk tenang didalam kamar milik Gus Agam dan Ziva. Tak ingin membuang-buang waktu, Ziva lekas memulainya saja.
" Emmm Ziva minta maaf karena kumpulnya disini, wehehehe," seringai garing dari Ziva.
" Gapapa kok Ning, lagi pula Gus Agam sedang sakit, gak mungkin kita gotong kan?" ujar mas Iqbal dengan ejekan.
Dengan perlahan meletakan kertas karton berwarna putih, yang dimana terdapat sebuah gambaran yang merupakan rencana Ziva. Kertas karton itu Ziva tempel di dinding kamar tersebut. " Ini adalah peta rencana yang sudah Ziva gambar tadi, bareng ma-Gus Agam."
Terlihat dari semua orang yang berada didalam kamar itu tengah menahan tawa, terkecuali mas Iqbal. Mas Iqbal dengan beraninya tertawa saat melihat gambaran di atas karton itu.
Merasa ditertawakan membuat Ziva kesal akan hal itu. " Ngapa ketawa!!" ketus Ziva.
" Ahahahah. Ning berbakat sekali jadi pelukis, karena berbakat sekali, cocok di pajang di deket tong sampah, ahahahaha," tawa mas Iqbal dengan seringai mengejek.
Ziva langsung mendengus kesal karena pernyataan dari mas Iqbal. Gus Agam yang pengertian dengan suasana hati sang istri, segera turun secara perlahan lalu mendekati mas Iqbal, Gus Agam lekas berjongkok disampingnya dan dengan cepat menarik pelan telinga milik mas Iqbal.
" Astaghfirullah..aws. Gus sakit Gus..Gus sakit," rengek mas Iqbal.
" Berani ya kamu mengejek hasil karya saya sama istri saya!!" ketus Gus Agam
" Ampun Gus.. maaf," rengek mas Iqbal.
Semua yang melihat aksi itu pun hanya bisa tertawa, bahkan Ziva yang tadinya cemberut pun langsung ikut tertawa riuh. Mendengar tawa dari Ziva yang merupakan perubahan suasana hati yang menjadi lebih baik membuat Gus Agam senang, setelah itu barulah Gus Agam melepaskan telinga mas Iqbal , dan segera duduk disamping mas Iqbal.