8. OJT

24 11 0
                                    

"Kayaknya gue suka sama dia deh," ungkap Nanda tiba-tiba membuat Erlita dan Lilyana langsung memelototkan matanya karena terkejut. Nanda yang saat itu sedang tidak menatap mereka berdua pun langsung beralih menatap mereka.

Ia menarik hembuskan napasnya secara teratur. Ucapan itu tadi seperti keluar begitu saja tanpa dipikir-pikir panjang olehnya. Ia sendiri tidak tahu kenapa ia bisa mengatakan hal tersebut.

"Lo serius?" tanya Lilyana sembari mengguncang pelan pundak Nanda. Nanda menatap Lilyana dengan raut wajah bingung sesaat kemudian ia mengacak-acak rambutnya karena frustrasi.

"Ihh gue gak tau!" pekik Nanda muak. Kening Erlita berkerut bingung.

"Lo gimana, sih? Jadi, sebenarnya gimana? Lo suka sama dia atau engga?" tanya Erlita mulai gregetan. Nanda belum menjawab, matanya melihat ke bawah, sedang berpikir. Apakah ia benar-benar menyukai Adian atau tidak?

"Tapi gue merasa nyaman gitu loh sama dia, dia lucu terus asik juga, apalagi kalo lagi ngobrolin hal-hal random gitu, aslian kita sefrekuensi banget," jelas Nanda tampak antusias memberitahu mereka. Ya benar, saat ini itulah yang tengah dirasakan oleh gadis itu.

"Tinggal nunggu waktu aja ini," kata Erlita diakhiri dengan kekehan. Nanda melihat Erlita kemudian menggeleng pelan.

"Jangan dulu, gue belum seratus persen yakin. Gue masih overthinking ini, kalo dia ngeghosting gue gimana?" keluh Nanda jadi cemas.

"Engga itu, dia responnya baik kan sama lo?" Lilyana bertanya balik, Nanda mengangguk sebagai jawaban. Adian memang baik padanya, sangat baik.

"Kita liat aja deh gimana kedepannya," ucap Nanda pasrah. Kedua temannya mengangguk ringan.

Setelah itu hening, tidak ada yang kembali membuka obrolan karena mereka sama-sama merenung. Entah merenungi apa saja, yang jelas Nanda merenungi dirinya yang bingung dengan isi hatinya sendiri.

Tidak lama setelahnya, ia tersadar dari lamunannya setelah mendapatkan chat dari Adian. Ia buru-buru melihat dan membaca pesan yang dikirim oleh laki-laki itu. Lihatkan? Betapa excitednya Nanda ketika baru mendapat chat dari Adian, karena itu adalah chat yang telah ia tunggu-tunggu sedari tadi.

Senyum kecil yang awalnya terbit dari wajahnya langsung luntur ketika selesai membaca chat dari Adian, ekspresi wajahnya terlihat murung, dan perasaan sedih langsung memeluknya.

Adian
Gue mau magang eh

Nanda
Magang di mana?

Adian
Belum tau
Kemungkinan di tempat yang gak ada jaringan

Lantas, bagaimana ini? Bagaimana kalau Adian benar-benar magang di tempat yang tidak memiliki jaringan telefon? Berarti mereka tidak bisa chattingan setiap hari, dong? Jelas Nanda akan merasa kesepian.

Nanda
Kapan itu?

Adian
Beberapa hari lagi sih
Tapi, lo siapkan ditinggal gue🤣

Apa-apaan ini? Adian tidak tahukah bahwa sekarang ia sudah merasa sedih? Nanda yang kesal karena Adian tidak peka pun langsung mengirimkan jawaban yang jujur sejujur-jujurnya.

Nanda
Gue sedih, diem lo!

Adian
Yang bener?

Nanda menghembuskan napas berat, rupanya Adian benar-benar tidak peka. Nanda menutup matanya sejenak.

Nanda
Iyaa bener
Berapa lama?

22 (Our Birthday)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang