Chapter 64

4.8K 451 14
                                    

Waktu masih menunjukkan pukul 8 pagi, biru dan keluarga atmajaya masih berada di meja makan untuk sarapan, hari ini adalah hari keberangkatan biru dan juga keluarga atmajaya ke paris, jero sudah selesai mengurus semuanya dan dijadwalkan berangkat hari ini pukul 1 siang.

Semua koper sudah siap dimobil karena gara dan bara yang merapihkan, hari ini suasana rumah itu begitu menyenangkan karena mereka sarapan sambil sesekali bercanda.

"sayangg, tadi, ngga bawa baju banyak-banyak kan?" tanya marko pada biru.

"engga kok mas, kan mas marko bilang bawa beberapa aja" jawab biru sambil menatap marko.

"iya cantik, kan bisa beli disana nanti" ujar marko sambil tersenyum.

"bang, ini beneran ngga bisa dituker kursinya?, vian pengen sama biru" tanya sibungsu atmajaya yang membuat semuanya menoleh.

"ngga bisa vian" jawab jero pelan.

"emangnya nanti biru duduk sama siapa di pesawat?" tanya bara.

"sama marko, pacar biru yang paling ganteng" marko menaikan alisnya tengil.

"lebay lo bang" ujar gara cuek.

"udah jangan pada ribut, nanti kan disana kita juga bareng-bareng, mas vian  ngga papa ya?" tanya biru pada savian, karena takut savian sedih.

"yaudah iya sayang" jawab savian pasrah.

#Skiptyme

Waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 siang, biru dan juga keluarga atmajaya baru saja sampai diruang tunggu, kini biru sedang duduk dipeluk oleh marko dan bersandar pada pundak marko,biasanya di jam seperti ini biru sedang tidur siang, makanya biru sampai menguap beberapa kali.

Biru memejamkan matanya sebentar, tak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang disana, matanya terlalu ngantuk untuk dipaksa terbuka.

Panggilan pada penumpang pesawat yang akan ditumpangi oleh biru dan keluarga atmajaya sudah terdengar, marko dengan lembut membangunkan biru, kalau saja untuk masuk kedalam pesawat diperbolehkan, marko tak keberatan untuk menggendong tubuh kecil itu agar tidurnya tak terganggu.

Biru dengan malas ikut berjalan kearah pesawat dengan masih di pegangi pinggangnya oleh marko, karena takut biru masih mengantuk.

Keluarga atmajaya menggunakan kursi VVIP agar biru merasa nyaman selama dalam perjalanan, Dengan Jero yang duduk bersama dengan savian, dan Gara yang duduk bersama Bara.

Kini biru sudah terlelap lagi karena entah mengapa matanya terasa sangat mengantuk, marko sesekali menepuki pinggang biru pelan agar anak cantik itu lelap tertidur.

Biru mengerjapkan matanya pelan, menoleh ke kanan dan kekiri dan mendapati marko sedang terlelap dikursi sebelah, biru merasa perutnya sangat lapar, biru memanyunkan bibirnya karena takut mengganggu tidur marko.

Biru memegangi perutnya yang terus saja berbunyi, mau tak mau biru mendekati marko dan menggoyangkan lengan marko pelan untuk membangunkannya, tanpa menunggu lebih lama, marko membuka matanya dan mendapati biru sedang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"kenapa sayangg, kok nangis hm?" marko mengusap pipi biru lembut.

"maaf gangguin mas marko lagi bobo, tapi aku laper banget" ujar biru lirih.

"ohh anak cantik laper, mas ngga ngerasa keganggu kok, sebentar ya" ujar marko lalu mengelus rambut biru sayang.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Pesawat yang ditumpangi oleh biru dan juga keluarga atmajaya baru saja landing 30 menit yang lalu, kini mereka berada disebuah villa yang sudah jero booking, mereka berlima langsung beristirahat dan akan bangun untuk makan malam nanti.

Sedangkan biru sedang duduk di ruang tv dan menonton film, biru tak merasa ngantuk mungkin karena dirinya cukup lama tertidur dipesawat tadi, biru merasa bosan karena tak memiliki teman menonton film, dirinya berjalan kearah salah satu kamar dimana marko sedang beristirahat, biru memasuki kamar itu dan merebahkan dirinya disamping marko, biru dengan iseng mengecupi pipi marko, hal itu membuat marko terbangun dari tidurnya.

"hei cantik, kok ngga bobo hmm?" tanya marko menatap biru dengan matanya yang sudah terbuka sepenuhnya.

"eumm, aku ngga ngantuk mas" jawab biru pelan.

"sayangku mau apa? laper lagi?" tanya marko yang sudah mendudukan dirinya.

"mauu ditemenin nonton film, boleh ngga?" biru menatap marko dengan mata yang berbinar.

"Sure pretty, ayo mas temenin" ajak marko dengan suara lembutnya.

Marko turun dari kasur lalu mengangkat tubuh biru untuk ia gendong ala koala, marko berjalan pelan menuju ruang tv dan memperlihatkan tv yang masih menyala, marko tau pasti biru merasa bosan.

Marko taruh badan biru pada soffa panjang, menyusun bantal dan merebahkan dirinya dengan satu tangan yang ia gunakan sebagai bantalan kepala biru, mereka akan menonton film sambil berpelukan, sungguh posisi yang membuat marko nyaman.

Sekitar setengah jam film sudah berjalan, kini tiba saat adegan kiss pada film yang mereka tonton, biru mendongak dan menatap marko, marko terkekeh karena merasa gemas dengan pujaan hatinya itu, marko elusi pipi gembil milik biru sambil memuja kecantikan kekasihnya itu.

Biru memainkan dada marko dengan jari lentiknya, masih menatap marko dengan tatapan yang bahkan marko tidak tau apa maksud nya, namun saat biru meremat kaos pada bagian dadanya, marko tau biru terbawa suasana dengan film yang mereka tonton.

"kenapa sayang? mauu?" tanya marko iseng.

"boleeh?" pertanyaan polos yang membuat marko terkekeh.

"boleh dong cantik" jawab marko lalu tersenyum.

Marko sedikit menggeser tubuhnya agar wajah mereka sejajar, dan detik berikutnya marko mengecupi bibir milik biru, biru yang tak sabar pun segera melumat bibir marko dengan semangat, marko tersenyum dalam ciuman itu, biru sudah mulai banyak berubah, kini pacar cantiknya itu sudah berani menciumnya terlebih dahulu.

Marko peluk erat pinggang biru, membuat mereka semakin dekat, biru masih sesekali meremat kaos yang marko pakai, biru heran pada dirinya sendiri mengapa bisa kepikiran untuk meminta ciuman padahal biasanya dia hanya menerima, tapi tak dapat dielak, biru suka sekali dengan ciumannya bersama anak atmajaya, karena rasanya sangat menyenangkan dan membuat perutnya terasa penuh dengan kupu-kupu.

Masih sibuk dengan ciuman panas mereka, kini keduanya terhenti saat seseorang berdehem dari arah tangga, biru melepaskan tautan itu dan melihat gara sedang melipat tangannya pada dadanya dan menatap marko dan biru kesal.

Biru yang malu pun menyembunyikan wajahnya pada leher marko dan memeluk marko erat, marko hanya terkekeh dan menatap gara remeh, gara yang ditatap seperti itu semakin kesal, bisa-bisanya ciuman seperti itu tanpa perduli akan ada yang melihat, walaupun gara mau berbagi biru bersama dengan saudaranya yang lain, tetap saja ada perasaan cemburu pada hatinya saat melihat biru sangat bersemangat dalam ciuman tadi.

"biasa aja kali lihatnya, pengen ya?" ledek marko pada gara.

"Brisik lo" ujar gara yang merasa kesal.

TBC!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


TBC!!!

ATMAJAYA'S (Haechan Harem) Where stories live. Discover now