(11) Masalah dengan Monica

18 8 1
                                    

-
-

-

🥀Happy Reading 🥀

Pagi itu, Zea pergi ke sekolah,setelah menaiki motor kesayangannya. Setelah berpamitan pada mamanya ia berlalu pergi.

Hari masih pagi sehingga jalanan sedikit lenggang. Zea menaiki motornya dengan kecepatan sedang, merasakan angin pagi yang menerpa setiap kulitnya.

Lampu merah, Zea terhenti disana. Matanya memicing kala melihat seseorang yang sepertinya Zea kenal. Laki laki berpostur tinggi itu tengah berjalan di pinggiran trotoar.

"Apa perlu gue samperin tuh cowok" batinnya.

Terlalu lama memperhatikan, lampu merah berganti hijau. Zea mengalihkan pandangannya pada lelaki tersebut namun ia malah tidak mendapati lelaki itu.

Zea menggeram kesal. Dari belakang, suara mobil mulai bersahutan karena Zea tak kunjung jalan.

Tiin tiinn

"Woy jalan dong, macet ini" teriak salah satu supir dengan keras.

"Yaelah sabaran bentar napa dah" batinnya kesal.

Buru buru, Zea menjalankan kembali motornya. Saat ini, dikepalanya dipenuhi pertanyaan pertanyaan yang sempat dikatakan oleh Danil.

"Suruhan gue gak salah liat ze, mama lo ngelakuin hubungan intim sama cowok gak kenal" sahut Danil

"Mungkin temennya mama kali. Mama gak mungkin lakuin hal itu"  cercah Zea.

Ia mengacak rambutnya frustasi. Karena lamanya mikir, ternyata ia sudah sampai di sekolah. Ia memakirkan motornya lalu berjalan ke dalam kelas dengan gaya coolnya.

"Pagi Piramida" sapa Zea pada teman sebangku nya, Fira.

"Gue Fira, bukan Piramida tinggi gitu" Fira kesal dengan panggilan baru Zea.

"Habisnya lo tinggi kayak Piramida di Mesir gitu" lanjut nya diselingi tawa.

Fira mendengus kesal, ia mengalihkan pandangannya pada iPadnya.

"Oiya Zea, masalah kemaren udah selesai?"

Zea menaikkan sebelah alisnya.

"Masalah apa? Kerja kelompok?" Fira menggeleng lalu menunjukkan seseorang yang ikut serta dalam masalah itu. Zea hanya ber ooo saja membuat Fira mendengus.

"Lo gimana? Yang salah siapa?"

"Hm... Dia nuduh gue gak jelas, jelas jelas dia ngelakuin nya secara sukarela sih"

🥀🥀🥀

Istirahat pertama telah usai, kini Zea berjalan menuju perpustakaan untuk istirahat. Setelah perutnya merasa lebih baik ia mulai mengistirahatkan kepalanya.

"PANGGILAN KEPADA ZEA ATANARA WIJAYA DENGAN MONICA PIER NARANDA HARAP MENUJU KANTOR BK"

Zea mendengus kesal pada speaker, masalah tentang pencurian dompet dan hape milik Monica belum juga usai.

Dengan langkah malas, ia pergi ke ruang BK. Sebenarnya tadi malam ia juga sudah selesai mengecek untuk semua barang barang bukti.

Tok tok tok

"Permisi" ujar Zea sopan. Pak Doni mempersilahkan masuk ke dalam ruang BK. Disana sudah ada Monica yang tengah meledek kearah Zea.

Ilzea (Tunda) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang