20. lupa ingatan ✔

10.1K 588 25
                                        

Aku Nggak Ingat Siapa Kalian

Snowy duduk di ranjang rumah sakit dengan tatapan kosong. Mata bulatnya yang dulu selalu bersinar ceria, kini hanya memantulkan kebingungan.

Ia memandangi orang-orang di sekelilingnya dengan rasa canggung.
Adler berdiri paling dekat. Wajahnya yang biasanya penuh kontrol kini terlihat rapuh.

"Aku... anakmu?" suara Snowy lirih, menunjuk Adler.

Adler berlutut di hadapannya.
"Iya, kamu anak Daddy, Snow. Kamu Snowy Rajendra. Anak Daddy yang paling Daddy sayang."

Snowy hanya mengangguk kecil.
Ia tidak tahu harus percaya atau tidak. Semua terasa asing.

Lalu ada pria lain—berdiri di pojok ruangan, diam, tapi matanya tak pernah lepas darinya.

Aaron.

Snowy menatapnya.
"Kalau yang itu... siapa?"

Seketika ruangan membeku.

Adler membuka mulut, hendak bicara, tapi Aaron melangkah pelan ke depan.

"Namaku Aaron. Tapi kamu biasa manggil aku... Leo."
Ia tersenyum kecil—senyum yang menyakitkan dirinya sendiri.

Snowy mengerutkan kening, mencoba meraih sesuatu di benaknya, tapi kosong. Ia hanya bisa berkata pelan,
"Kamu kelihatan sedih banget."

Aaron menahan napas.
"Karena kamu penting buat aku."

Snowy masih menatap Aaron dengan mata bulatnya yang kosong, tapi ada sesuatu di sana—rasa ingin tahu yang pelan-pelan tumbuh. Tangannya menggenggam ujung selimut, jemari mungilnya bergetar.

Pintu ruangan terbuka perlahan. Langkah cepat dan tertahan masuk satu per satu.

Grayson masuk pertama, masih mengenakan baju tidur nya. Ia membeku di ambang pintu, matanya merah, lalu melangkah cepat ke sisi ranjang. Di belakangnya, Summer dan Winter datang bersama, wajah mereka penuh kecemasan.

"Princess..." suara Grayson pecah.

Snowy menoleh perlahan. "Kamu siapa?"

Grayson mencoba tersenyum. "Aku abangmu, Gray."

Summer menambahkan pelan, "Aku Summer. Ini Winter. Kita abang kamu juga."

Winter, yang biasanya cuek, kini menggigit bibirnya keras-keras, berusaha menahan emosi. Ia hanya melambaikan tangan kecil ke Snowy, seolah takut menakutinya.

Tak lama kemudian, Zax masuk. Sosok tertinggi dan paling tenang di antara mereka semua. Ia berdiri di belakang Adler, satu tangan bertumpu di bahu sang adik.

"Kamu aman sekarang, Snow," suara Zax berat dan lembut. "Kami semua di sini."

Dari luar ruangan, suara langkah lain terdengar tergesa. Oma Viera dan Opa Xander. Aura mereka membawa kehangatan dan otoritas sekaligus.

Viera mendekat, duduk di tepi ranjang dan menyentuh pipi Snowy dengan hati-hati. "Oma di sini, sayang."

Snowy menatap Viera lama. Bibirnya membuka sedikit, seolah ada sesuatu yang terasa familiar.

“oma?” ulangnya lirih.

Viera tersenyum dengan mata basah. "Iya,saya oma kamu princess."

Di belakang, xander, Jack, Jendral, luke, dashiel, angkasa dan Karel berdiri dengan gelisah. Angkasa menggenggam boneka kecil di tangan, memberanikan diri maju dan menyodorkannya pada Snowy.

"Ini... buat kamu."

Snowy mengambil boneka itu perlahan. Ia menunduk, menatapnya lama, sebelum berbisik, "Terima kasih..."

𝙏𝙧𝙖𝙣𝙨𝙢𝙞𝙜𝙧𝙖𝙨𝙞 𝙎𝙣𝙤𝙬𝙮 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang