26

4.5K 343 21
                                    

"Mommyyy Indahhhh" Erine tersenyum sambil memainkan boneka beruang nya di depan pintu rumah Oline. Tak lama dari itu pintu mulai di buka Oleh Indah. Senyuman Indah mengembang saat ia melihat Erine yang kini sedang tersenyum kepada dirinya. "Eh eyinee"
Indah mencubit gemas kedua pipi Erine.

"Oyine nya ada mom's? Kemarin malem perasaan Oyine tidur di kamar eyine deh tapi kenapa dia ngilang pas Eyine baru bangun tidur ya mom's" Indah tersenyum lalu menarik tangan Erine untuk masuk ke dalam rumah setelah itu Indah menutup pintu dan kembali mengunci nya.

"Oyine pas tengah malem pulang ke rumah. katanya dia gak enak badan. Coba sekarang kamu periksa keadaan Oyine ke kamar nya, tadi malem sih badannya masih panas" Ucap indah seraya mengusap rambut Erine. Mata Erine terbelalak mendengar nya, ia segera berlari menaiki anak tangga menuju kamar Oline.

Tok tok tok
"Oyineeeeee, Eyinee izin masuk ke dalem ya" Setelah mengatakan itu barulah Erine membuka pintu kamar Oline, untung nya pintu kamar itu tidak di kunci.

Keadaan kamar Oline kini terlihat sangat gelap, gorden kamar belum di buka dan lampu tidak di nyalakan. Erine menggelengkan kepalanya lalu memencet saklar agar ia bisa melihat keadaan Oline. "Oyine?" Lampu mulai menyala, kini Erine dapat melihat dengan jelas keadaan Oline. Gadis itu nampak tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, bahkan wajah gadis itu hampir tak terlihat.

Erine melangkahkan kaki nya untuk menghampiri Oline, ia duduk di pinggiran kasur lalu menatap Oline. Wajah Oline terlihat sangat pucat. Dan di kening nya di tempelkan sebuah plester kompres.

Saat tangan Erine terangkat untuk mengusap pipi Oline, gadis bermata ngantuk itu malah membuka matanya. Ia tersenyum kepada Erine dengan mata yang sedikit terbuka bahkan saking sedikit nya mata itu terbuka, Oline terlihat tak membuka matanya sama sekali. "Eyinee" Panggil Oline dengan suara serak. Ia berusaha untuk mengubah posisi nya  menjadi duduk namun Erine dengan cepat mencegah nya.

"Kamu tiduran aja, nanti kepala kamu nambah pusing loh" Erine kembali menyelimuti tubuh Oline, ia mulai menempelkan punggung tangannya di leher Oline. "Masih panas, tunggu sebentar disini" Erine berdiri dari kasur Oline lalu ia berlari menuju lantai bawah.

"Mommyy,badan Oyine masih panas" Erine terdiam di anak tangga terakhir, ia memegangi Handrail lalu menempelkan dagu nya di atas Handrail. Ia Menatap Indah yang kini berada di dalam dapur. "Pasti ini semua gara-gara kemarin Eyine ajakin dia main ujan" Indah membalikkan badan nya untuk menatap Erine, ia nampak sedang memegangi mangkuk berisi bubur.

"Jangan nyalahin diri kamu sendiri dong sayang, mending sekarang kamu suapin Oyine bubur ini deh" Erine mengangguk lalu berjalan memasuki dapur, ia meraih bubur dari tangan Indah. "Tunggu sebentar" Indah berjalan menghampiri meja makan lalu mengambil segelas air putih. "Ini minumnya sayang" Setelah Erine menerima segelas air putih dari tangannya, Indah tersenyum lalu mengusap kepala Erine.

"Kalau mommy udah selesai masak buat sarapan, nanti mommy susul kamu ke sana ya? Sekalian ngasih obat nya juga" Erine tersenyum lalu mengangguk "iyaa mommy, kalau gitu Eyine balik lagi ke kamar Oyine ya"
Setelah mendapat anggukan dari Indah barulah Erine berjalan menuju ke kamar Oline.

Untung saja Erine tadi lupa menutup kembali pintu kamar, jadi ia tak kesulitan untuk masuk ke dalam kamar dengan keadaan kedua tangannya yang kini sedang memegangi mangkuk dan juga gelas. "Oyineeeee" Panggilan itu berhasil membuat Oline kembali membuka matanya.

Perlahan-lahan Erine mulai melangkahkan kaki nya menghampiri kasur Oline. Ia menyimpan mangkuk dan gelas nya itu di atas meja nakas lalu membantu Oline yang kini sedang kesulitan untuk mengubah posisinya menjadi duduk.

"Sekarang kamu makan dulu ya?" Oline memajukan bibir bawahnya lalu menggeleng. "Gak mau, mulut aku rasanya pait banget. Aku gak mau makan" Oline menggelengkan kepalanya. "Kok gak mau sih? Kamu tuh harus makan!! Biar cepet sembuh lohh" Erine meraih mangkuk berisi bubur yang ia simpan di atas meja nakas lalu mengaduk nya sebelum melayangkan sesuap bubur ke dalam mulut Oline.

I Love You ~Erine~ (Orine) [END]Where stories live. Discover now