5. Alasan

833 61 0
                                    



Motor scoopy itu memasuki area sekolah, setelah pemiliknya memarkir dengan baik keduanya turun.

"Aku baru tahu kalau ternyata kamu bisa naik motor" ucap Bhoomi

"Jangan salah, aku sering tau pake motor tapi kalau tidak ketahuan"

"Jadi sekarang kamu nyolong gitu?"

PLETAK!

"Aduh, Ayana kenapa pitas palaku.."

"Au ah! Ayo masuk ke kelas bentar lagi bell, mau bolos kamu?"

"Mau kalau itu berhasil bikin Papih dan Mamihku langsung pulang.."

"Apa? Kamu bilang apa?"

"Tidak ada. Ayo" segera Bhoomi berlari melihat Bhoomi yang sangat cepat membuat Ayana ikut berlari, justru ia menggunakan tenaganya lebih besar dan melewati tubuh Bhoomi yang baru akan menaiki tangga.

"Buset.. Itu barusan apa?" gumam Bhoomi melihat Ayana sudah menghilang.

Bhoomi mempercepat larinya dan kakinya tidak benar-benar berpijak pada tangga membuat tubuh itu menunduk, telapak tangannya mendarat keras di tangga.

"Ah! Perih juga.." ucap Bhoomi yang langsung mendudukkan bokongnya di tangga, menatap telapak tangannya yang memerah serta memiliki beberapa goresan di kedua telapaknya. Gadis itu meniupkan tangannya.

"Sedang apa?"

Bhoomi yang duduk mendongak, seketika kedua alisnya menyatu. Berdiri, lalu berkacak pinggang.

"Kenapa? Tidak senang huh!"

"Masih pagi cantik, ngegas mulu"

"Ssstt diam, kamu terlalu berisik" ucap Bhoomi yang langsung membuang muka ke arah berlawanan, melihat Bhoomi yang ke arah berlawanan tangan laki-laki itu menarik tas Bhoomi.

"Mau bolos hm?"

"Dih sok keren kamu Tarendra!" laki-laki itu menaikan satu alisnya menatap Bhoomi.

"Sok misterius, sok ngirit kata eww!"

PLETAK!

"Aduh! Sa-akit.." ucap Bhoomi yang mengusap jidatnya.

"Masuk kelas." ucap Tarendra

"Tidak"

"Mau hukuman? Kebetulan di belakang gedung kelas 12 lagi cantiknya kala—"

"Lain kali saja" potong Bhoomi yang langsung berlari masuk ke gedung kelas 10.

Tarendra menarik tipis ujung bibirnya melihat kepergian Bhoomi.

"Hei, katanya mau jaga? Kenapa malah bengong disini?" ucap laki-laki berparas bule.

Tarendra hanya diam, namun mengikuti kemana teman bulenya itu membawanya. Ya Tarendra adalah anggota osis, dia dan temannya yang bule pengecualian bebas bersyarat masuk ke anggotaan osis, padahal pelajaran baru semeter awal.

"Hei kenapa melamun?" ucap Shaka yang duduk di sebrang Sagara ikut menatap lapangan yang di isi anak kelas 10 untuk olahraga.

"Saga..?"

Fokus Sagara teralihkan, menghela nafas lalu merebut botol minuman milik Shaka.

"Soal Bhoomi"

"Kenapa dengannya?"

"Berontak sedikit"

HAPPY FOOLS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang