BAGIAN 03

332 57 6
                                    

Hari Pertama, (Name) memulai pekerjaan yang sesungguhnya sebagai manajer dari Itoshi Rin.

Ya walau sebenarnya dirinya memang sudah lebih dulu di pekerjakan oleh Rin di apartemennya, layaknya seorang pembantu.

Tapi (Name) tak masalah, selagi ia di berikan tempat untuk dirinya bisa berteduh dan beristirahat. (Name) menganggap pekerjaan di apartemen Rin sebagai imbalan darinya atas kemurahan hati Rin yang mau menampungnya.

Untuk saat ini.

"OY! CEPETAN.." teriak Rin dari luar pintu apartemen.

Rin sudah bersiap-siap untuk pergi latihan, namun (Name) terlalu lama berkemas dan membuatnya menjadi kesal.

"IYA.. SEBENTAR RIN-SAN.." balas (Name) dengan teriakan juga dari dalam.

"Cih, kenapa lama sekali anak itu! Apa tidak dia siapkan sejak semalam, huh?!"

Mood Rin menjadi jelek di pagi menjelang siang ini, di karenakan harus menunggu (Name) yang terlalu lama.

Selang 5 menit kemudian, (Name) keluar dari apartemen Rin dengan membawa semua keperluan yang Rin minta.

Alasan (Name) terlalu lama adalah karena (Name) tidak teliti dalam mengemas barang-barang kebutuhan Rin.

Malam itu ia sudah terlelap tidur, dan Rin tiba-tiba menggedor pintu kamarnya meminta (Name) agar mempersiapkan kebutuhan untuk latihan esok hari.

Karena (Name) masih setengah sadar saat mengemas barang Rin, alhasil dirinya tidak mengecek kembali barang-barang yang sudah ia siapkan.

Beruntungnya sebelum berangkat (Name) mengecek ulang, walau imbasnya Rin terus mengoceh sepanjang waktu karena kesal dengannya.

"Mou~ Rin-san.. Aku kan sudah bilang, aku minta maaf. Kau sendiri kenapa baru memberitahuku disaat aku sudah tidur, huh?!"

"Lah? Kau berani menantang majikanmu sendiri? Aku hanya mengingatkanmu, agar tidak kelupaan dengan kebutuhanku. Salah kau yang tidak memeriksanya lagi!"

"Iya.. Tapi kan saat itu posisinya aku sudah tidur, kesadaranku belum terkumpul.."

"Aku tak ingin mendengar alasanmu! Kedepannya lebih berhati-hati dalam bekerja!"

Rin berjalan mendahului (Name), yang memang kebetulan mereka sudah tiba di tempat latihan.

(Name) kesusahan membawa semua barang-barang Rin. Ia hendak meminta bantuan pada Rin untuk membawa sebagian, namun ia mengurungkan niatnya itu karena dirinya tau Rin tengah merajuk padanya.

"Astaga.. Apa setiap hari aku harus membawa ini sendirian?"

(Name) menghela nafas lelah, mau bagaimana lagi? Mau mengeluh atau meminta bantuan pun, tidak akan ada yang menolongnya. Apalagi dirinya hanya orang asing disini.

Tiba-tiba dari belakang ada yang menarik tas yang (Name) bawa. Sontak ia pun terkejut dan menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang mengambil barang bawaannya itu.

"H-hei.."

"Nona manis, sepertinya aku baru pertama melihatmu? Kenapa kau membawa barang sebanyak ini sendirian?"

"O-oh.. Kau orang Jepang?"

Padahal (Name) sudah bersiap-siap untuk memaki menggunakan bahasa Jepang, jika yang mengambil tasnya itu adalah orang asing.

"Ahahaha.. Benar, tunggu Nona manis. Kau belum menjawab pertanyaanku"

"A-ah.. E-tto.. Fujita (Name). Aku manajer baru dari Itoshi Rin"

"Oh, manajer baru Rin. Aku pernah mendengarnya, tapi tak ku sangka Rin langsung mendapatkan manajer baru semanis dirimu, Nona manajer.."

"Kau kenal dengan Rin-san?"

HEALERWhere stories live. Discover now