Dari seminggu kemarin rasanya seret banget buka wattpad. Ada aja nemul hal-hal yang nyakitin, bahkan di komentar konten. Padahal sebelumnya biasa aja, tapi kayaknya sekarang akunya yang gampang sensitif.
Cerita ini ada untuk dibaca, bukan untuk ditulis ulang. Cerita ada untuk dinikmati, bukan untuk dibandingan dengan cerita kesukaan kamu. Baik-baik, ya. Semoga sehat selalu 💙
****
"Mbak, saya mau pesen donat satu box, ya," kata Keyla setiba memasuki toko donat langganannya. Tiga hari libur memakan donat, hari ini wanita itu memutuskan untuk mengisi asupan tenaganya lagi.
"Mau varian apa aja, Bu?"
"Di mix aja."
Belum ada satu detik dari sana, ponselnya bergetar tanda panggilan masuk. Wanita itu mengangkat panggilan dari Kanara, tanpa sadar bahwa ada sepasang mata teduh yang tengah memperhatikan Keyla dari pantulan cermin.
Xabiru memandang Keyla dari tempatnya berdiri. Meskipun hanya terpantau dari samping, Xabiru jelas mengenali siapa wanita bertubuh tinggi semampai tersebut. Itu Ibu Zayyan Arlen, Xabiru tahu kendati mereka tidak pernah berkenalan. Hanya hapal sekadar nama, itu pun selewat saja ketika pembagian raport di sekolah setiap akhir semester.
Aneh ketika Xabiru tidak bisa berkedip setiap kali melihat wajah wanita itu. Seperti sekarang, segala ekspresi Keyla yang nampak bosan menunggu terekam fokus oleh mata Xabiru. Mungkin lelaki itu akan terus begitu, jika suara Keyla saat memanggil Shea tidak berhasil menarik kesadarannya ke permukaan.
"Ini Shea bukan?!" panggil Keyla jelas. "EH, IYA! SHEY!"
Shea mendongak, ikut tersadar juga. "Eh, kirain bukan Tante," kata Shea, gadis itu berdiri saat Keyla melangkah mendekatinya.
"Kirain juga bukan Shea, untung Nda noleh!" balas Keyla. "Kamu sendiri ke sini?"
Shea menggeleng seadanya. "Enggak, Tan. Berdua sama temen." Gadis itu melirik Xabiru yang masih berdiri membelakangi. "Nganterin Biru beli donat juga."
Keyla ikut menengok, menatap punggung lebar Xabiru membuat wanita itu tersenyum jail. "Aih, pacar kamu kali, Shey."
"Enggak, Tan. Emang temen saya, kok." Shea menyangkal. "Tante sendiri juga ke sini?"
"Sama Zayyan, tapi anaknya nunggu di luar," ucap Keyla, ia melirik Xabiru sebentar lalu mengibaskan tangannya. "Ah, udah nggak usah bahas Zayyan. Nggak enak sama pacar kamu."
Lagi pula, mereka sudah selesai. Zayyan sudah bersama Alea, maka Keyla tidak akan memaksa putranya lagi untuk terus bersama Shea. Biar saja gadis itu memilih pasangannya yang baru. Keyla hanya berharap ... semoga saja lelaki yang Shea pilih lebih baik dari Zayyan Arlen, putranya. Mereka masih terus berbicara, sampai panggilan pesanan menginterupsi keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA : Last Flower
Teen FictionMadava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dikenal sebagai kutukan setan. Ia habis disumpah serapahi, bahkan hingga akhir kematiannya. Awalnya semu...