18

1.2K 133 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Pipi Ruby merona saat membaca balasan Victor di komentarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pipi Ruby merona saat membaca balasan Victor di komentarnya. Ia melirik kiri dan kanan takut ada orang yang memergoki dirinya tengah senyum-senyum sendiri. Kendati ia menahan diri untuk tidak tantrum detik ini juga.

"Ruby!" Suara itu mengagetkan Ruby. Gadis itu menoleh dan mendapati Tristan berdiri di belakangnya dengan senyum.

"Eh, kak Tristan," sapa Ruby ramah. "Mau rekaman sekarang?"

"Iya. Lo udah nggak sibuk kan?"

"Enggak kok. Tugasnya bisa dikerjain nanti malam," jawab Ruby sambil tersenyum manis. Mata Ruby yang kecil dan bulat namun akan menyipit jika tersenyum bagaikan magnet yang bisa menghipnotis siapa pun.

Tristan tiba-tiba menatap Ruby dengan dalam. Cantik banget. Andai aja lo belum nikah, Rub. Gue nggak akan segan jadiin lo milik gue! Astaga, apa yang gue pikirin sih! Tristan menggeleng, mengenyahkan pikiran negatifnya.

Hal itu tidak luput dari pandangan Ruby. "Kak Tristan baik-baik aja?"

"Baik kok. Ya udah yuk!'

Ruby mengangguk sebelum mengikuti Tristan di belakang.

***

Victor tersenyum gemas ketika dua lengan mungil itu kini melingkar di perutnya, memeluknya dari belakang persis seperti anak koala. Victor yang sedang membuat steak terpaksa menyetop kegiatannya. Salahkan pemilik tangan mungil itu yang sudah mengganggunya. "Kangen sama saya, hmm?" ucap Victor usai mematikan kompor dan memilih berbalik menghadap ke arah Ruby. Diraihnya tubuh mungil gadis itu sebelum mendudukannya di atas kitchen bar. Sementara ia memposisikan dirinya di tengah kedua paha gadis itu. "Ini makin hari kok makin manja banget embul."

Ruby terkikik pelan saat Victor menciumi lehernya. "Hehe bawaan dede bayi."

"Bohong banget. Ini mah mau kamu kan, ngakuu," seloroh Victor yang dibalas tawa kecil dari Ruby.

Ruby menahan tangan Victor saat pria itu hendak membuka kancing piyamanya. "O-om, nanti ada bik Rani ke sini, malu."

"Dia udah tidur, sayang." Victor tidak peduli dan melanjutkan kegiatannya. Ruby hanya bisa pasrah dengan melingkarkan tangannya di leher pria itu. Toh mungkin benar asisten rumah tangga mereka sudah tidur karena waktu memang sudah menunjukkan larut malam.

Namun beberapa menit kemudian.

"Astaga, tuan, maaf saya tidak lihat."

Betapa terkejutnya Victor dan Ruby saat Bik Rani tiba-tiba masuk ke dapur dan membuat Victor refleks menjauhkan tubuhnya dari Ruby. Sementara Ruby segera membenarkan piyamanya yang berantakan. Wajahnya panas bukan main karena baru saja kepergok sedang bercumbu.

"Tuan memasak? Kenapa tidak memanggil saya?" tanya Bik Rani merasa tidak enak.

"Ehm, tidak apa-apa, lagipula istri saya ingin makan steak buatan saya," dehem Victor gelagapan sendiri dan kebingungan saat hendak menyalakan kompor. Namun hal itu justru membuat Ruby yang melihat refleks menahan tawanya. "Lebih baik kamu tidur lagi saja."

"Tapi saya merasa tidak enak, tuan."

"Tidak apa-apa, bik Rani. Biar om Victor aja yang masak. Bibik tidur duluan aja," tambah Ruby.

Meski tetap tidak enak, tapi wanita baya itu memilih menuruti permintaan sang majikan untuk kembali ke kamarnya.

"Tuh kan, aku bilang apaa, diliatin kan sama bik Rani," celetuk Ruby sepeninggal bik Rani.

"Salah sendiri, godain. Saya kan nggak tahan, Ruby."

"Maluu."

Victor terkekeh melihat Ruby salah tingkah. Karena gemas, ia kembali mengangkat tubuh Ruby ke atas kitchen bar seperti sebelumnya. Kali ini Victor tidak memberi kesempatan pada Ruby untuk berbicara karena bibirnya sibuk dibungkam oleh bibir pria itu.

Victor bukannya belajar dari kesalahan, malah lanjut part dua.

***

Sementara di sisi bumi yang lain, Sooya tengah kalut dengan perasaannya. Ia ingin ikhlas namun mengapa ini sulit sekali.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Tbc :)

Btw, setelah liat ini author bisa tidur nyenyakk😘

Btw, setelah liat ini author bisa tidur nyenyakk😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CEO's Little Wife (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang