16. Strano

3 2 0
                                    


♡♡♡

Keesokan harinya, Asta terbangun dari tidurnya. Dia turun dan melihat ke arah dapur. Tidak ada Sin disana. Akan tetapi sarapan telah ia siapkan.

Dia naik ke kamar Sin. Ia membuka pintu kamar itu. Tidak ada keberadaan Sin sama sekali.

"Entah kemana perginya tu anak pagi-pagi gini" batin Asta

Asta melanjutkan untuk makan dan setelah itu langsung bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya ia ke sekolah. Ketika tengah berjalan di lorong, tiba-tiba ia melihat Slavia yang berdiri didepan kelasnya serta mengamati lapangan sekolah sambil mendengarkan musik mengenakan earphone nya.

Asta memanggilnya. Via langsung menurunkan Earphone nya

"Maaf ya semalam, aku pergi gitu aja" ucap Asta disamping Slavia

Slavia tersenyum.

"Kalian pacaran ya?" Tanya Slavia

"Enggak, engga ada hubungan apa-apa. Cuman kenal ga sengaja aja" ucap Asta mengelaknya

"Terus kenapa keliatannya dia nempel banget gitu sama kamu?" Tanya Slavia

"Gatau emang gitu anaknya suka ngatur. Melakukan segala hal yang ia inginkan" ucap Asta

"Berarti dengan rasa terpaksa kamu melakukannya? Maksudnya menuruti maunya. Udah jelas sih, emang gitu sifatnya sebagai pyramid ketiga. Selalu membuat orang dibawah kastanya tersiksa" ucap Slavia

Asta terdiam. Dia merasa Slavia seperti menaruh dendam banget sama Sin.

"Maaf ya, tapi semalem udah beres kok urusannya. Jadi sepertinya gaada masalah lagi" ucap Asta

"Tidak semudah itu. Kalau Sin berkehendak dengan apa yang dia inginkan pasti terus ia usahakan sampai hal itu terwujud untuknya" ucap Slavia

"Udah hafal banget ya pasti sama sikapnya, yaudah ya aku ke kelas dulu, udah mau bel masuk" ucap Asta

Slavia mengangguk. Asta pun berjalan lagi menuju kelasnya.

Sesampainya ia dikelas, ia telah mendapati Sin yang udah stay di dalam kelas.

"Berarti tadi dia sengaja berangkat awal? Kenapa? Marah sama gue?" Batin Asta terheran saat melihat Sin telah duduk di bangkunya

Pelajaran berlangsung. Asta daritadi mengamati Sin dari belakang. Dia jadi tak fokus. Padahal hari itu adalah pelajaran matematika. Pelajaran tersulit dalam sepanjang sejarah murid.

"Kamu yang dipojok itu, kamu kok asing. Anak baru ya?" Tanya Bu Jeny menatap Asta dari kejauhan

Tino menyenggol lengan Asta.

"Asta dipanggil tuh" ucap Tino

Asta yang tersadar langsung berdiri.

"Iya Bu, saya Asta" ucap Asta terbata-bata karena tidak fokus

"Daritadi ibu liat kamu melamun mulu, sini maju. Coba kerjakan soal ini" ucap Bu Jeny

Asta pun berjalan penuh rasa bingung dan kaku. Dia pun menatap papan tulis dan mencoba memahami soalnya.

Ia lalu menjawab sebisanya. Semua logika yang ada di otaknya ia keluarkan. Dan ia tulis dengan rapi serta diperhitungkan dengan semaksimal mungkin di papan tulis.

Setelah ia menjawab soal itu. Bu Jeny yang melihat hasilnya sangat tercengang.

"Apresiasi buat teman kamu satu ini. Baru kali ini ada murid saya yang bisa menjawab soal mematikan dari saya dengan benar dan sempurna." Ucap Bu Jeny

Semua murid sekelas tepuk tangan.

"Kamu pindahan dari mana?" Tanya bu Jeny

"Glacio" jawab Asta seperti yang sudah ia tulis di notesnya

"Sepertinya pernah dengar tapi tidak tahu pastinya. Yasudah, kamu boleh duduk lagi" ucap Bu Jeny

Asta kembali duduk ke kursi nya. Bu Jeny kembali melanjutkan pengajarannya.

♡♡♡

Bel pulang sekolah berbunyi. Para murid yang meraih rangking tertinggi di kelas itu pada bergerombol mendekati bangkunya Asta.

"Kok tadi kamu bisa mecahin soal itu sih? Padahal itu yang bu Jeny berikan di Minggu lalu. Ajari kita kita dong" ucap para cewe cewe pintar teman sekelasnya

"Kamu bayar les tambahan berapa? Les privat dimana kamu?" Tanya Hani

"Les? Engga, aku bahkan ga belajar" ucap Asta keceplosan

Dia malah membuat dirinya merasa terlihat lebih mudah dijatuhkan. Dia membuat dirinya bernilai tinggi. Dia membuat semuanya iri terhadapnya. Tapi hal itu tidak membuat dia merasa takut.

"Ajarin kita dong kalau gitu" ucap Ulva dan lainnya

Sin melihat hal itu langsung keluar kelas dan pulang.

"Maaf ya, tapi hari ini gabisa banget, lagi ada urusan" ucap Asta langsung meraih tasnya dan berlari keluar kelas dengan terburu-buru.

Di halaman parkir sekolah, Asta menghentikan langkah Sin dengan menghadangnya saat ia hendak membuka pintu mobilnya.

"Lo kenapa berangkat sekolahnya pagi-pagi?" Tanya Asta

"Bukan urusan lo" ucap Sin menghempas tangan Asta yang menghalau pintu mobilnya lalu masuk kedalam mobil dan mengacuhkannya

Mobil Sin melaju kencang. Asta mengikutinya dari belakang dengan motor yang baru diberikan oleh Sin untuknya.

Tak lama kemudian mobil Sin berhenti di tempat yang sungguh sangat diluar pemikirannya.

"Kenapa dia kesini? Dia mau ngapain kesini?" Tanya Asta bersembunyi dibalik pohon dengan penuh keheranan.

Sin berjalan memasuki area hutan itu.

Dengan penuh rasa penasarannya, Asta terus mengikutinya dari belakang.

"Untuk apa dia kesini? Kurang kerjaan banget" batin Asta terus berjalan mengikutinya dari belakang

Hingga ia tak sadar kalau ia telah sejauh itu mengikuti Sin. Mereka kini telah berada di tengah hutan lebat yang sangat sunyi senyap dan seperti tidak ada suara hewan buas sama sekali.



















♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

Razmery Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Il tuo arrivo è un miracolo🍂

RAZMERY Where stories live. Discover now