Chapter 58

96 12 0
                                    

Pagi ini, aku bangun dengan senyum mengembang di wajah. Ingatan kami bermain semalam kembali berputar di pikiranku. Like when she begs, and when she reaches orgasm. Gosh.. she's so beautiful.

Puas bernostalgia, aku melirik ke samping, ke arah seorang bidadari cantik yang masih tidur pulas. Pahatan wajah yang indah, punggung mulus yang menggoda hingga tangan kecil yang pas di tanganku, membuatku bersyukur bahwa dia milikku.

Tak ingin mengganggu waktu tidurnya yang berharga, aku merapikan selimut yang dia pakai dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hanya butuh waktu 15 menit dan aku selesai membersihkan diri. Setelah itu, aku membersihkan kekacauan yang kami buat semalam. Mulai dari pakaian yang berserakan, aksesoris dan dompet yang jatuh dari nakas, hingga yang paling sulit ditemukan yaitu hpku yang dilempar Jiyeon.

Aku menemukan hp ku tergeletak di dekat sofa, entah sejauh apa saat dia melemparnya semalam. Beruntungnya tidak ada bagian yang rusak saat dinyalakan. Sambil membalas chat yang masuk, aku menyalakan tv untuk mengisi keheningan yang ada.

Entah kapan Jiyeon bangun, aku tak menyadarinya karena sibuk dengan hp ku, dan aku kaget ketika dia memanggilku.

"Unnie."

"Kkamjjagiya.."

"Kamu ngapain?"

"Lagi bales chat eomma. Kamu barusan bangun?"

"Eum.."

"Jadi mau makan di resto sekitaran sini?"

"Iya."

"Okay. Kamu mau kepiting, sashimi apa shabu-shabu?"

"Shabu-shabu."

"Ok boss."

Sambil menunggu kesayanganku siap-siap, aku memutuskan untuk menelpon Soobin. Mengganggunya di pagi hari merupakan salah satu kesenanganku. Tak butuh waktu lama untuk dia mengangkatnya, tapi ada yang aneh karena suara berat yang menyapaku bukan suara tinggi seperti biasa.

"Halo."

"Halo."

"Ah, Chu Sojung!! Kenapa kamu yang mengangkatnya?"

"Wae?"

"Aku bosan. Soobin mana?"

"Di dapur."

"Ya! kenapa kamu gak bantuin dia?"

"Kamu mau liat aku meracau? Yang ada aku diomelin dia nanti."

"Iya juga ya. Kamu sudah membeli pesananku?"

"Sudah. Kenapa juga kamu tidak membelinya sendiri?"

"Bukan surprise kalo gitu."

"Baiklah.."

"Kalian di dorm?"

"Ani, rumah Soobin. Dia mau ketemu Lucky."

"Baiklah kalo gitu, aku matikan ya."

"Eum.."

Bingung mau ngapain lagi, aku milih buat tidur lagi sampe Jiyeon siap.

Usapan lembut di pipi membuatku terbangun. Dapat kulihat pacarku yang cantik sudah siap pergi, outfit kami yang senada membuatku tersenyum kecil. Aku beranjak bangun dari sofa dan merapikan penampilanku. Setelah itu, kami pergi ke restoran shabu-shabu yang berlokasi tidak jauh dari hotel kami menginap.

Sambil makan, kami membicarakan banyak hal. Mulai dari hal sehari-hari hingga berita yang lagi hangat. Aku juga mendengarkan ceritanya dengan antusias dan memberikan feedback yang dia butuhkan.

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang