08| Numpang Kamar Mandi

681 52 2
                                    

Jangan lupa vote dan komennya maniezz.  Part ini banyak manis-manisnya karena berbukalah dengan yang manis-manis💃🏻Happy reading...

"Kamu gak kangen aku?"

Feodra enggan menjawab. Dengan tangan dilipat di dada dan pipi yang mengembung, gadis itu melirik lelaki di layar laptopnya sekilas dengan sinis, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tanpa sepengetahuan Feodra, lelaki di seberang sana malah tersenyum kecil. Senang rasanya bisa melihat wajah manis gadisnya lagi setelah tiga hari berpuasa.

"Kamu udah makan? Mau makan bareng gak?"

Feodra masih setia mengunci rapat mulutnya, menahan diri untuk tidak mengeluarkan omelan untuk tunangannya itu.

"Feo masih marah, ya, sama Gau? Maafin Gau, ya? Feo omelin Gau aja, jangan diem terus kayak gini."

Tatapan Feodra sedikit melunak begitu mendengar cara bicara Gauzan yang terdengar menggemaskan di telinga. Namun, gadis itu masih enggan untuk bersuara.

"Kok gak dijawab akunya? Ini aku lagi ngomong sama patung ya?

"Feo udah makan, puas?!" ketus Feodra.

Feodra mengeluarkan tatapan bengisnya begitu mendengar derai tawa Gauzan di seberang sana.

"Gemesin banget calon istri aku."

"Kamu nyebelin."

"Iya, aku juga sayang kamu."

"Aku gak bilang sayang kamu!"

"Aku lebih sayang kamu."

"Terserahlah. Nyebelin."

Gauzan tertawa kecil. Perdebatan yang seperti ini yang selalu ia rindukan dengan Feodra, bukan berdebat sambil perang dingin seperti beberapa hari terakhir.

"Aku lagi masak mi. Kamu makan lagi ya? Temenin aku makan."

"Kamu, kok, makan mi lagi?"

"Sekaki-sekali. Habis bingung mau makan apa."

Feodra menghela napas kasar. "Setiap hari kamu bilang sekali-sekali? Makan mi, minum es. Nanti kalau kamu sakit siapa yang ngerawat di sana?"

Gauzan tersenyum kecil. "Aku seneng."

"Sakit, kok, malah seneng? Aneh kamu."

"Aku seneng kamu khawatirin aku. Bentar, ya, aku lihat mi-ku dulu kayaknya udah kematengan. Jangan dimatiin!"

Feodra melihat Gauzan keluar dari layar laptopnya dan mendengar suara pintu terbuka. Tepat saat pintu terbuka, sayup-sayup Feodra dapat mendengar Gauzan yang seperti sedang bercakap dengan orang lain. Feodra sampai menempelkan telinga ke speaker laptopnya untuk memastikan pendengarannya salah atau benar. Feodra menggeleng, ia akan menanyakan pada Gauzan nanti.

Karena tak kunjung kembali, Feodra turun tangga menuju ruang tamu untuk mengambil setoples kacang almond kesukaannya, kemudian naik lagi ke kamarnya. Sampai ia duduk lagi di atas kasurnya, Gauzan belum juga muncul. Feodra menghela napas, memakan kacang almondnya untuk mengusir rasa bosan. Kira-kira sepuluh menit setelah Gauzan pergi untuk pamit mengambil mi, lelaki itu baru menampakkan batang hidungnya dengan tangan penuh cup mi instan, mangkok berisi telur dan nasi, juga segelas air es.

"Sorry, kelamaan, ya?"

"Lama banget tau."

"Iya, maaf, aku goreng telur dulu tadi. Itu kamu lagi makan apa?"

Trapped In The Possessive FianceWhere stories live. Discover now