☾32☽ Juste Ami

402 45 15
                                    

“Kamu liburan nanti pulang kan?”

“Iya.” Chiara menahan sesendok nasi yang hendak ia masukkan ke dalam mulut, lantas menjawab pelan diiringi anggukan kecil.

“Tanggal berapa?” tanya Erland lagi. Matanya penuh harap memandang Chiara, tetapi begitu Chiara menjawabnya, senyumnya langsung surut. Tanggal kepulangan mereka berbeda. Kali ini Chiara pulang tepat di hari pertama libur semester, sementara Erland baru bisa pulang lima hari kemudian karena dia masih ada agenda Mapala.

“Gunung Sumbing itu yang deket rumahnya Rindu kan?”

“Iya.”

“Kemarin Rindu ngajakin aku main ke rumahnya lagi. Apa aku ikut aja ya? Jadi nanti kita bisa pulang bareng.”

“Kamu emangnya gak apa-apa? Orang tua kamu gak akan marah kalau kamu pulang telat?”

Chiara menggeleng sambil tersenyum, walau dalam hati ia ingin menyahut, “Justru aku lebih seneng gak pulang Lan.”

“Nanti aku pesenin tiket keretanya.” Erland ikut tersenyum. Sudah dari dulu ia ingin pulang bersama Chiara. Menghabiskan sepanjang jalan mengobrol dengan gadis itu sembari menikmati pemandangan dari kaca jendela kereta.

“Lan?”

“Ehm?”

“Kalau kamu pulang bareng aku, nanti Yunike—”

“Cuma kita berdua Chi, Yunike bisa pulang sendiri,” sela Erland enteng, tapi membuat wajah Chiara menjadi cemas.

“Maaf ya Lan, bukannya aku nggak suka sama Yunike, aku ....”

“Iya aku ngerti Chiara, kamu nggak usah mikir aneh-aneh. Aku tahu kamu belum siap kalau Yunike atau teman-teman SMA kita tahu kalah kita pacaran.”

Chiara tersenyum kecil, lega rasanya karena sang kekasih begitu memakluminya. Yunike tak tahu mereka kuliah di kampus yang sama, ia pasti kaget bila melihat Erland dan Chiara bersama.

Ia memang bisa saja berbohong dan mengatakan kalau mereka tak sengaja bertemu, tetapi Chiara tak akan nyaman karena kebohongan semacam itu. Menghindar adalah satu-satunya pilihan terbaiknya untuk saat ini.

“Tapi aku nggak mau selamanya kita diem-dieman gini. Seenggaknya teman-temanku harus tahu kalau aku pacar kamu sekarang, biar mereka stop jodoh-jodohin aku sama orang lain dan biar orang lain gak ada yang naruh harapan sama aku.”

“Repot juga ya ternyata pacaran sama anak famous yang punya banyak teman.”

“Tolong mulai dibiasakan ya, pacarmu ini emang famous banget,” ujar Erland jumawa. Wajah narsisnya itu membuat Chiara tertawa seketika.

☾☽☾☽☾☽

Beberapa hari kemudian Erland dan teman-temannya berangkat ke Temanggung menggunakan transportasi umum. Agenda kali ini adalah pelantikan angkatannya. Setelah berdiskusi lama hingga berdebat beberapa kali, akhirnya Gunung Sumbing menjadi pilihan mereka.

Tak seperti organisasi lainnya yang biasanya melangsungkan pelantikan anggota baru tak lama setelah mereka bergabung, di Mapala ada proses panjang yang harus dilaluinya. Setelah melaksanakan pra pendidikan dasar dan pendidikan dasar, mereka masih harus melakukan pengabdian, yakni mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan Mapala dan terlibat kepanitiaan di dalamnya. Setelah itu barulah pelantikan dilaksanakan di salah satu gunung yang memiliki ketinggian minimal 3000 Mdpl. Tidak boleh kurang, dan tidak boleh di gunung yang sama dengan dua angkatan sebelumnya. Jika dihitung-hitung, proses itu semua memakan waktu selama satu tahun. Karena itulah baru di akhir semester dua Erland dan angkatannya melangsungkan pelantikan.

BelamourDonde viven las historias. Descúbrelo ahora