Tono, Satpam Outlet (6)

2.3K 36 0
                                    


Jalan demi jalan telah gwe lalui tanpa terasa sudah menjelang waktu maghrib. Gwe dan Tono sampai juga di hotel yang berdiri kokoh dengan beberapa lantai ke atas bukan ke bawah.

Gwe dan Tono berjalan menuju lobby hotel itu. Crew hotel menyambut dengan ramahnya, senyum standar pelayanan bagi tamu. Pintu terbuka menampakan lobby hotel area yang begitu luas terkesan sederhana tapi megah.

"Sore kak, saya ambil kunci 102", pinta gwe ke Recepetionist nya.

"Silahkan pak, ini kunci nya, naik lift lantai 1 nanti ada di sebelah kanan kamar nya pak", jawaban ramah nya Recepetionist.

"Iya kak, terima kasih", jawab gwe.

Lift pun beranjak turun ke GF dan terbuka lah. Gwe dan Tono masuk, di dalam lift pun aroma tubuh Tono terasa merasuk mengganggu indera pernapasan ini. Otak pun menjadi terangsang memberikan respon ke tubuh. Entah ini wangi dari lift itu sendiri atau ini wangi parfum nya Tono. Entah lah pikiran ini kemana, ingin segera ku lepas semua nya.

Badan tegap dada membusung ke depan bukan ke belakang berdiri di samping gwe. Pakaian seragam yang menggoda di balut dengan jaket kulit cokelat nya. Model celana panjang jeans biru yang agak kumal dan robek2 sana sini.

Pintu lift pun terbuka, gwe dan Tono berjalan ke kanan lurus menelusuri koridor hotel ini. Tepat di kamar 102, rasa tak sabar ingin segera memeluk Tono. Membuka semua yang menempel di badan kamu. Sampai tidak ada lagi yang melekat menutupi badan kekar nya.

"Bang. dah sampai.", kata Tono

"Eh .. eh .. iya Tono sudah sampai", lamunan gwe  buyar ketika Tono memanggil.

Kamar yang tidak sempit dan tidak luas, menjadi tempat gwe dan Tono beristirahat. King size dengan balkon menghadap pemandangan kota merupakan syarat bagi gwe untuk mencari hotel. Tono pun langsung merebahkan badan nya di kasur.

"Lelah nya", kata Tono

"Istirahat dulu aja, santai", kata gwe

Padahal jalan kaki tadi tidak terlalu jauh, kenapa Tono lelah. Emang aneh anak ini, ingin rasa nya segera tapi tertunda.

Tono pun berbaring di tempat tidur besar. Gwe pun menyalakan TV dan mencari channel yang bagus untuk di tonton sambil duduk di samping Tono.

Yah betul tangan ini sudah mulai bergeriliya, memegang celana jeans yang di pakai Tono. Paha nya yang ketat enak untuk di elus2 seperti adonan kue. Tangan ini pun mengelus paha nya menuju k dengkul yang kopong tapi enak untuk di pegang.

Entah Tono terganggu atau tidak dengan elusan di paha nya.





Tono, Satpam OutletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang