Prolog

9.4K 576 52
                                    

Happy Reading









InterNational Corporation, sebuah perusahaan yang telah berdiri berpuluh-puluh tahun lamanya, perusahaan yang tidak pernah mengalami penurunan dari segi apapun. Hingga perusahaan itu akhirnya jatuh dan dipimpin oleh sang anak sampai sekarang sebagai penerus orang tuanya.

Namun, pemimpin perusahaan tersebut belakangan ini sedang memiliki kondisi yang tidak baik-baik saja.

Saat ini, tepatnya disebuah kamar terdapat wanita cantik yang terbaring lemas diatas kasur. Wajahnya putih pucat menunjukkan ia sangat kelelahan.

Salah satu punggung tangannya terpasang infus yang menyalurkan cairan lewat selang kecil.

"Masih sama kayak kemarin?" Tanya seorang wanita muda yang berdiri disamping kasur.

Wanita paruh baya yang duduk di tepi kasur perlahan berdiri, menepuk bahu wanita muda itu pelan seraya menganggukkan kepala.

Setelah itu, ia beranjak keluar dari kamar sang anak.

Wanita muda yang berdiri tadi pun lantas mendudukan dirinya ke tepi kasur. Ia memandang sendu ke arah seseorang yang terbaring menutup matanya.

"Jangan sakit terus yaa, gue sedih ngeliat lo yang sekarang" Lirih wanita itu tanpa sadar menitikkan air mata.

Wanita yang terbaring lemah diatas kasur tersebut memang sudah sering mengalami hal ini. Sekitar tiga bulan lamanya hingga detik ini ia masih saja mengalami hal yang sama.

Anemia dan Burn Out. Kedua kondisi yang berbeda namun terjadi diwaktu yang sama pada dirinya.

Ia memang selalu memaksakan diri untuk terus bekerja tanpa peduli tubuhnya akan lelah bahkan jatuh sakit.

Semua orang sering kali menasehatinya namun seakan ia menutup telinga. Ia hanya ingin melakukan apa yang dirinya mau. Tapi hal itu seperti menyiksa dirinya sendiri, memforsir tubuhnya hingga tak tau apa artinya lelah.

"Ga seharusnya lo nyiksa diri lo sendiri kayak gini. Kita disini selalu ada buat lo, nemenin lo, dan peduli sama lo" Ucap wanita tadi dengan tangisnya yang belum mereda.

"Gue kangen lo, kangen sama lo yang dulu. Mungkin lo kecewa sama mereka yang ga percaya omongan lo waktu itu, tapi gue, gue percaya sama lo" Sambungnya sambil mengelus tangan wanita dihadapannya.

Lalu ia bangkit berdiri untuk keluar dari kamar itu.

Setelah menutup pintu kamar, ia bertemu dengan seseorang yang berdiri di depan kamar.

Wanita paruh baya itu merengkuh tubuhnya dan mengusap lembut punggungnya.

"Sakit mam, hati aku sakit ngeliat kondisinya yang kayak gitu. Sampe kapan dia kayak gini" Lirihnya.

Sedangkan wanita paruh baya dihadapannya hanya bisa memberikan usapan lembut untuk memberinya kekuatan.

"Kenapa? Kenapa Tuhan selalu kasih cobaan yang berat buat dia? Apa salah dia sampe dia harus nerima takdir seperti ini? Aku pernah menemaninya melewati rintangan berat masa itu, tapi kenapa hal yang sama terulang kembali sekarang?"

"Bahkan, ini lebih sulit untuk dia hadapi" Sambungnya lirih.





*****





Bersambung

Welcome bacckk di cerita bunda Shani dan dedek toya dalam season 2. Mungkin untuk membuka s2 ini segini dulu yaa sheng. Pasti bisa nebak lah siapa aja tokoh-tokoh yang muncul di permulaan ini.

Semoga walaupun ini s2 kalian masih bisa menikmati ceritanya. Untuk yang ga sreg baca s2 ini bisa di skip aja yaa. Aku gamau ngebaca komen² negatif kalo kalian gasuka.

Pasti kalian ada yang nanya kan kayak mc nya kan udah meninggal terus gimana mau dibikin s2? Gais, sebelum memutuskan bikin s2 ini aku udah tau ko alurnya mau gimana, jadi kalian gausa khawatir dan sekali lagi aku ga maksa buat kalian suka. Untuk yang gasuka sekali lagi jangan komen² negatif dilapak author yaa.

Okaaii gitu aja, semoga dimengerti. Kritik dan saran kalian masih aku terima koo. Mohon bantuannyaa~~~

Babaiii
Jangan lupa tap untuk vote ☆

PS : judulnya gapake tanda tanya lagi karna udah kebukti dia emang bundanya wkwkw. dh mau ngasih tau itu doang.

DIA, BUNDAKU S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang