[Prologue]

74 10 3
                                    

Peringatan🚨!!
Tolong jangan jadi reader yang cuma baca ceritanya doang. Hargai juga karyanya dengan vote.

Cerita ini dibuat oleh imajinasi aku sendiri, jadi tidak ada maksud untuk menjiplak karya orang lain. Bila ada, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dan cerita ini hanya fiksi, jadi jangan dibawa-bawa sampai ke dunia nyata ya.

Happy Reading ya

~•«o0o»•~

Di sebuah gedung yang dimana di dalamnya sedang berlangsung sebuah pertandingan game

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah gedung yang dimana di dalamnya sedang berlangsung sebuah pertandingan game. Seluruh tribunnya telah terisi penuh dengan para penggemar dari masing-masing tim.

"Sayang banget ya ini pertandingan terakhir Bang Mark di e-sport". Kata seseorang dan di angguki oleh seseorang disebelahnya.

"Terus siapa ya yang bakal gantiin dia?". Tanyanya.

"Gue dengar-dengar sih perusahaan bakal datangin dua pemain baru". Ucap temannya.

"Oh ya? Siapa?". Tanyanya lagi.

"Gak tau, yang gue dengar tuh orangnya datang dari China". Jawab temannya.

"Oh, tim China ya, pasti hebat-hebat". Jawabnya.

"Hebat sih hebat, tapi jangan ngeremehin juga tim lokal kita". Ujar temannya.

"Iya sih". Balas gadis itu.

*****

Di bandara, ada dua orang anak laki-laki baru saja tiba. Keduanya tengah menunggu jemputan mereka datang.

"Semangat banget ya Lo". Kata temannya.

"Oh jelas, gue kangen rumah". Jawabnya.

"Kangen rumah apa kangen yang emang ada disini?". Tanya mengangkat alisnya sambil tersenyum aneh.

"Ishh, diam ah". Katanya. Malu dia tuh. Renjun, laki-laki itu menertawakannya. Senang dia tuh mengganggu temannya itu.

"Le, gua duluan ya, jemputan gue udah datang nih". Ujarnya pada temannya itu.

"Iya bang, hati-hati". Jawabnya.

Chenle membuka hpnya, dia mematikan mode pesawatnya. Ada begitu banyak pesan yang masuk ternyata terutama dari sang mami yang menanyakan apakah laki-laki itu sudah tiba. Chenle pun segera membalasnya agar tidak membuat sang mami khawatir.

Tak lama ada seseorang memanggilnya yang membuatnya mendongak. Dilihatnya ada sepasang orang yang terlihat lebih tua darinya. Dia menyipitkan matanya untuk melihatnya tapi sepasang orang malah menghampirinya.

"Sipit Lo, China". Kata yang si cewek.

"Heh! Lo juga China ya anjir". Kata yang cowok.

"Tapi gue lahir disini, bukan China dong". Jawab yang si cewek.

"Serah Lo dah". Balas si cowok.

"Yuk pulang! Mami udah nungguin dirumah". Kata si Cowok mengajak Chenle pergi tetapi..

"Tunggu!". Katanya menghentikan langkah orang itu untuk membawanya.

"Apalagi sih?". Tanya si orang itu.

"Bang.. Kun ya?". Tanya Chenle balik. Pertanyaan Chenle membuat kedua orang itu saling lihat-lihatan satu sama lain.

"Iyalah, Lo pikir siapa? Astaga, Le!". Ujar Kun menepok jidatnya. Karina tertawa karena ngakak lihat tingkah adeknya.

"Hehe, maap bang, kak, lama gak ketemu kalian makanya lupa". Jawabnya.

"Curiga nih gue, jangan-jangan Lo juga lupa sama Mami Papi". Kata Kun.

"Enggaklah, Mami sama Papi mah aku ingat, orang sering telponan, kalo kalian berdua kan enggak". Jawab Chenle dengan watadosnya.

"Makanya lain kali kalo nelpon tuh ajak kita juga biar gak lupa". Ucap Karina. Chenle terdiam menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal. Iya juga ya.

~•«o0o»•~

Let me introduce the Main Cast

Let me introduce the Main Cast

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•«o0o»•~

Sebenarnya aku sudah pernah tamatkan cerita ini sebelumnya, dan dicerita yang itu alurnya beda dengan yang tahap revisi ini. Alasan aku ingin merevisi cerita ini juga karena menurutku alur cerita yang sebelumnya itu membuat bosan dan terlihat tidak rapi. Soalnya waktu itu aku lagi kebuntuhan ide dan sedangkan aku sudah enggak update itu hampir setahun. Makanya itu aku cepat-cepat tamatin cerita yang ada dengan ide yang acak adul banget. Bahkan setelah tamatkan cerita ini aku pun gak bikin cerita apa-apa karena buntu ide. Sampai akhirnya aku baca ulang lagi cerita ini dan ya dari situ aku langsung memutuskan untuk merevisinya.

Btw, maaf ya kalo misalnya pemilihan kata-kata yang aku pakai dicerita ini masih belum tepat. Aku masih dalam tahap belajar menulis cerita seperti ini. Jujur menulis cerita seperti ini tuh masih baru banget buat aku. Aku bisa tau aplikasi ini itu karena teman aku yang ngasih tau dan kata dia di aplikasi ini kita bisa nulis cerita kita sendiri. Dan itu yang bikin aku tertarik karena kebetulan aku tuh suka banget baca buku. Jadinya aku pengen membagikan cerita aku ke orang-orang. Tapi ternyata sulit banget. Aku tuh suka minder sama orang yang kalo nulis cerita tuh pemilihan katanya bagus gitu, jadi pas dilihat tuh rapi, indah, dan keren. Aku pengen bisa kayak gitu juga, tapi aku bukan orang sastra. So, aku minta maaf ya kalo ada kata-kata yang diulang terus, atau masih belum tepat.

Aku ingin mengucapkan terima kasih banyak sama orang-orang yang baca cerita ini. Aku juga ingin berterima kasih sama yang baca sekaligus vote. Itu artinya karya aku banyak di notice orang. Aku gak tau apa yang bikin kalian sesuka itu sama cerita yang aku buat, but thank you so much. Aku akan selalu ingatkan kalian untuk vote.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ʟᴏᴠᴇ ɪɴ ɢᴀᴍᴇ | ᴄʜᴇɴʟᴇ - ɴɪɴɢɴɪɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang