11.

572 45 1
                                    

Hello gays apa kabar ada yang rindu gak, kalau iya komen.

Bab sebelas yg akan aku update kelupa kesimpan jadinya ini bab sebelas baru isi nya gak sesuai sama bab sebelas awal.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mon maap aku lama ngeposnya soalnya nungguin mood dulu untuk nulis lagi. Pas bab 10 aja itu udah ada 2 minggu sebelum tanggal 20-05-2024 hampir siap heh tau tau baru di pos tanggal itu.















































































30 menit pun berlalu ketika Angga menyusuri jalan keluar dari mansion itu, dan disinilah Angga sekarang dijalan raya yang mulai sepi dikarenakan jam sudah menunjukan jam setengah satu malam.

Segera Angga memesan ojek online untuk menuju hotel   untuk  beristirahat untuk malam ini, dan keesokan harinya dia akan mencari apartment yang akan dia tinggali.  Sebelum  keluarga pemilik tubuh yang asli menemukan dirinya.

15 menit pun berlalu ojek online yang Angga pesan sudah ada dihadapannya. Angga menaiki ojek tersebut dan menyuruh tukang ojek  untuk mencarikannya  hotel yang ada disekitar sana, untuk dirinya bermalam disana.

Setibanya Angga di hotel terdekat Angga langsung turun dari ojek itu dan membayar uang ojeknya.

"Terimakasih pak dan ini bayarannya dan kembaliannya ambil saja" ucap Angga kepada tukang ojek.

Tampa Angga sadari tukang ojek itu diam diam mengambil fotonya dan akan mengirimkannya kepada tuannya.

"Terimakasih pak saya pergi dulu"balas tukang ojek pada Angga sambil tersenyum dengan ramah.

Angga hanya mengangguk-angguk kepalanya dan bergegas pergi kedalam hotel untuk memesan kamar yang akan dia tiduri malam ini.

Pos tukang ojek

"Hallo tuan seperti yang anda tugaskan telah saya lakukan yaitu mengantarkan tuan Angga dengan selamat"  kata tukang ojek itu kepada tuanya menyampaikan bahwa tugas yang dikasihnya telah ia lakukan.

"Awasi kemana dia pergi" jawaban dingin dari balik telpon.

"Baik tuan akan saya laksanakan" balas situkang ojek, Tampa mendengarkan perkataan dibalik telpon sambungannya sudah diputus terlebih dahulu oleh orang yang ditelpon tukang ojek.

Hufff

"Untung anda bos kalau tidak sudah saya bunuh" perkataan jengkel dari tukang ojek kepada telpon yang ia pegang yang baru beberapa saat lalu menelepon tuannya.

Kembali ke posisi Angga

Huff

"Hari yang melelahkan" ucap lirih Angga ketika ia  telah merebahkan dirinya diatas kasur hotel.

"Mari kita bersih bersih baru sesudah itu pergi tidur" ucap Angga pada dirinya sendiri, ketika merasa lengket dibadanya, dikarenakan berjalan kaki untuk keluar dari mansion keluarga pemilik tubuh yang asli.

Tidak membutuh waktu lama, sekarang Angga telah siap mandi dan memakai piyama untuk dia tidur. Angga langsung mengambil posisi yang pas untuk ia tidur, sesudah Angga merasa aman dengan posisi tidurnya Angga langsung terlelap di alam mimpi.

Tampa Angga sadari sekarang kamar hotelnya telah dimasuki oleh orang orang berbaju hitam, salah satu dari mereka mendekati ranjang yang ditepati Angga dia seperti pemimpin dari kelompok itu, dikarenakan auranya yang lebih dominan dari orang orang disana.

"Hhhhhh kucing nakal harus dihukum" orang itu ketawa dengan aura dinginnya, orang orang yang ada disana merinding mendengar suara ketawa yang begitu mengerikan, dan mereka hanya menatap malang akan nasiip Angga kedepannya.

Orang itu mengendong Angga menuju mobilnya, dan menidurkan Angga disana sebelum sampai kemansionnya.

Skippp pagi

Enggg

Lenguh dari seseorang peria  yang berada diatas kasur, ketika ia akan mengucek mata nya tetapi ia tidak bisa mengerjakan tangannya, tangan nya seperti terkunci oleh sesuatu.

Dengan panik Angga membuka matanya dan melihat diatas kepalanya, melihat tangannya yang diborgol diatas kasur.

"SIAP YANG MEMBORGOL TANGAN GUA SIALAN BADEBAH"Teriak melengking dari Angga memenuhi kamar yang ia tempati sekarang.

" Sudah siap teriaknya baby sekarang adalah hukuman" suara dingin seseorang mengejutkan Angga yang sedang melamun memikirkan siapa yang sedang menculik ny.

"Ka-kau..."

Transmigrasi ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang