Bab 12

181 26 2
                                    


Minjeong terbangun di pagi buta karena suara tangis Lee Seul yang begitu keras. Ia melirik Jimin yang masih tidur dengan nyenyak di sampingnya. Sepertinya Lee Seul sedang sakit. Tangisannya benar-benar menjerit seperti kesakitan. Minjeong bergegas turun dari kamarnya dan melangkah menuju kamar tamu.

Ternyata Yoona dan Donghae baru saja keluar kamar. Yoona sedang menggendong putrinya dan membujuknya untuk diam. Akan tetapi Lee Seul masih menangis dengan keras.

"Aigoo, sepertinya dia demam. Minjeong-ah, sepertinya kami harus ke rumah sakit."

"Jinjja?" seru Minjeong cemas. Ia mendekati Yoona dan menyentuh lengan Lee Seul. Sekujur tubuh anak itu memang panas.

"Kami ke rumah sakit sekarang, Minjeong. Nanti akan kami kabari lagi," ucap Donghae.

"Oppa, biar kuantar kalian."

"Tidak apa, Minjeong. Kami tahu rumah sakit terdekat. Tempat kau dan Tiffany Eonnie bekerja."

"Baiklah, Eonnie. Nanti aku akan menyusul ke sana. Jimin sepertinya sudah baik-baik saja."

Minjeong mengantar Donghae dan Yoona ke luar. Paman Ahn belum datang karena belum waktunya ia bekerja. Tentu saja, saat ini masih pukul 5 pagi. Minjeong membantu membuka dan menutup pagar rumah, lalu kembali ke dalam. Ia harus mandi pagi ini sekaligus siap-siap bekerja, sebab hari ini adalah hari libur Tiffany.

Ia bisa menitipkan Jimin ke Paman Ahn nanti.

Sampai di kamar ia melihat Jimin terbangun. Minjeong mendekat dan duduk di sampingnya.

"Hai, babe. Kau terbangun?"

"Hmm," gumam Jimin seraya menggosok matanya. "Ada apa di luar? Apa Lee Seul menangis?"

"Yeah. Sepertinya Lee Seul belum menyesuaikan diri dengan tempat baru. Lagipula sejak kemarin dia terpapar suhu dingin selama perjalanan. Aku merasa bersalah pada Yoona Eonnie dan Donghae Oppa," tutur Minjeong.

Jimin duduk dari tidurnya dan menyandarkan tubuh di kepala tempat tidur.

"Omo, Lee Seul. Pantas saja dia menjerit-jerit. Aku mendengarnya dari sini. Lalu kemana mereka?" tanyanya cemas.

"Ke rumah sakit. Sayang, aku juga akan bekerja hari ini. Apa kau akan baik-baik saja jika aku pergi untuk beberapa jam saja?"

Jimin meremas lengan Minjeong.

"Sayang, aku ikut denganmu ke rumah sakit. Jebal."

"Kau ingin ikut? Kenapa, Sayang?"

"Aku ingin menemani Yoona Eonnie. Pasti dia sangat khawatir saat ini. Aku sudah baik-baik saja, Minjeong."

Minjeong tersenyum kecil kemudian menghela napas. Tangannya membelas sisi wajah Jimin dengan lembut.

"Baiklah, ayo kita ke rumah sakit."

Jimin mengangguk. "Gomawo, Minjeong-ah."

**

Setelah bersiap-siap di kamar dan sarapan di meja makan selama kurang lebih 90 menit, akhirnya mereka bersiap ke rumah sakit. Minjeong mengirim pesan ke dr Hwang bahwa hari ini ia siap menggantikan pekerjaannya di rumah sakit, namun wanita itu belum membalas.

Saat Minjeong mengeluarkan mobilnya dari garasi, ia melihat Paman Ahn datang. Minjeong mengira pria itu tidak masuk kerja untuk hari ini sebab biasanya ia selalu datang tepat pukul 6 pagi. Raut wajahnya pun tampak sedikit murung. Minjeong memberi isyarat kepada Jimin untuk menunggu di dalam mobil sementara ia menghampiri Paman Ahn yang kini sedang membuka pagar.

MIRROR 2Where stories live. Discover now