Prolog

35.8K 1.5K 8
                                    


Sunyi.

Itu adalah gambaran kehidupannya, dia memang suka ketenangan tapi tidak dengan kesepian. Karena sepi membuat suasana sendu semakin terasa menyesakkan hati.
Tapi dia bisa apa.

Hidup seorang diri di tengah keramaian kota tak bisa menampik seorang remaja kecil yang sedang duduk dikursi meja makan sederhana itu tidak kesepian

Ya. Dia sangat kesepian.

Setelah kepergian sang ibu 3 tahun lalu. sepi telah menjadi temannya, sunyi adalah sahabatnya, dan kehilangan sang ibu telah meluluhlantakkan dunia yang dia punya.

Ibunya...
Telah pergi dibawa semesta. Meninggalkannya seorang diri ditengah kerasnya dunia.

Ayah? Dia tak tau dimana, dan dia juga tidak berniat mencarinya, karena ayah..

Tidak mengahrapkan kehadirannya.

    
                                    。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。


"IBU" teriak anak yang baru saja genap berusia 10 tahun tepat pada hari ini.walau tak ada yang merayakan nya,tapi hari ini dia sangat bahagia.

Karena apa?, karena anak itu berhasil membawa piala atas lomba melukis yang di gelar SMP nya minggu lalu

"Ya" jawab sang ibu sekenanya

"Aku menang, piala nya gede, aku suka ibu!! " Ujarnya riang sambil memeluk piala kemenangan nya

"Taruh dilemari mu, lalu makan ibu sudah menyiapkan makanan" jawab ibunya tetap tenang, tak ada raut bahagia di wajahnya atas keberhasilan sang anak

" Waahh ibu masak ayam kecap!!" Ujar sang anak masih ceria

"Hmm, pergilah ke kamar dan ganti bajumu "

"BAIK IBU!!" anak itu berucap sambil teriak dan  berlari kekamarnya

Rindu. Dia benar-benar merindukan wanita yang menjabat sebagai ibunya itu.

Walau ibunya berbeda dengan ibu lainnya yang berlaku manis ketika anaknya bersedih, memanjakan ketika sakit, dan merayakan keberhasialan anaknya, Ya ibunya memang berbeda.

Tapi dia sangat-sangat menyayanginya.

Hidup berdua dengan sang ibu sejak lahir tanpa adanya figur seorang ayah, dia tau ada banyak luka yang ibunya pendam seorang diri.

" Ibu aku rindu " lirih remaja tersebut sebelum berlalu dari meja makan untuk beranjak mencuci piring setelah makanan nya habis

Remaja itu makan sambil melamun.

Sebelum benar-benar pergi untuk melaksanakan aktivitas yaitu kesekolah remaja kecil itu pergi ke kamar sang ibu terlebih dahulu

" Ibu kara berangkat kesekolah dulu ya " gumamnya sambil tersenyum sendu

Itu merupakan kebiasaan nya saat sang ibu masih ada, dan masih berlanjut sampai sekarang walau sang ibu telah pergi dari kamar yang kara datangi sejak 3 tahun lalu.

Dia.. kara

Askara Bhumi....

Kara terkekeh miris "Ayo berangkat kara, kita mulai hari dengan senyuman, agar hidup penuh kebahagiaan " kara berucap untuk menyemangati diri sendiri.


Karena dia..  benar-benar sendiri.

.


.







Cerita pertama aku. Kalau suka boleh simpan di perpustakaan dan reading list kalian

Jangan lupa vote, karena itu salah satu yang menjadi penyemangat buat pemula sepertiku


Seeyou.

__Esa.

Askara Bhumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang