1. Askara Bhumi

27.7K 1.3K 17
                                    

Typo tandai!



06.30

Alarm dari jam weker diatas nakas itu telah berbunyi sejak 15 menit lalu, tapi sengaja di matikan oleh sang pemilik jam agar tidak menggangu tidur paginya.

Remaja 13 tahun itu melanjutkan tidurnya setelah alarm dia matikan, tidak ada tanda-tanda akan bangun padahal 45 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

Disela-sela jendela kamar yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, mentari pagi merembas masuk menerpa wajah remaja mungil yang masih bergelung di dalam selimut. Seakan-akan mentari adalah alarm alam untuk memberi tau bahwa sudah saatnya melakukan aktivitas hari ini.

"Eeuugghh" Lenguhan kecil berasal dari remaja dalam selimut yang perlahan-lahan membuka mata dengan netra coklat terang yang tampak indah

Ternyata cuma sinar mentari yang ampuh membangun kan remaja mungil itu dari tidurnya.

" Kara masih ngantuk, tapi harus sekolah" ucapnya sambil menghela napas pelan. Bocah itu Askara Bhumi..

Memang kara bukan anak yang rajin banget tapi tidak pemalas banget, tengah-tengah lah. Otak dengan IQ tinggi itulah yang mampu menyekolahkannya tanpa harus mengeluarkan biaya.

Kara melihat jam yang ternyata sudah pukul 06.35, sangat terkejut dan segera ngacir ke kamar mandi dekat dapur untuk mandi terlebih dahulu. Sekitar 25 menit, anak itu sudah rapi dengan seragam kebanggaan sekolahnya.

" Duh gak sempat masak, nanti malah telat, ah elaahh beli roti aja lah nanti di kantin" kara berucap sambil berlari kecil untuk mengambil sepeda nya dihalaman depan dan segera pergi ke sekolah

Sekolah kara tidak terlalu jauh dari rumah,tapi kalau pakai sepeda lumayan memakan waktu,apalagi kara tidak bisa kayuh sepeda dengan cepat, takut kumat paru-paru manjanya, makanya anak itu memilih beli roti dikantin daripada masak dan sarapan dirumah. Yang ada nanti sampai sekolah,gerbang sekolahnya sudah ditutup.

Mengingat dia hanya anak beasiswa jadi kara harus datang tepat waktu, tidak boleh sering terlambat

Karena kalau bukan dengan beasiswa mana mampu kara sekolah, biaya dari mana cobak. Biaya hidup saja kara kerja, jadi untuk mempertahankan dirinya tetap sekolah,sebisa mungkin kara tidak terlalu sering terlambat, karena itu bagian dari kedisiplinan sekolah yang harus ia taati.

Sekarang kara udah SMA, dari seminggu lalu tepatnya, ia baru seminggu sekolah disini jadi kara tidak mau meninggalkan kesan jelek, karena dia masih ingin sekolah disini.

                                    。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

Setelah memarkirkan sepeda nya di parkiran sepeda, kara segera beranjak menuju kelas yang baru dia duduki 2 hari lalu setelah melakukan kegiatan MPLS selama 3 hari.

Kriinggg

Bel tanda masuk berbunyi bertepatan dengan kara sampai dikursinya, sekarang memang masih belum ada pembelajaran yang penuh, paling cuma perkenalan diri

Tak lama datang seseorang menghampiri meja kara yang sibuk menghadap keluar jendela "Kar, lo mau ke kantin ga? " Tanyanya, dia merupakan salah satu teman sekelas kara, atau bisa dibilang sahabat kara dari SMP, Keanu Rean Anggara.

" Emang gaada guru?" Bukannya menjawab kara malah nanya balik

" Lo ga denger tadi guru bilang rapat?"

" kapan?" Tanya kara dengan tampang polosnya

" Dahlah lo budeg, jadi mau ke kantin atau engga?!! " kesal kean meladeni kara yang malah bertanya dengan polos. Padahal tadi jelas-jelas guru menyampaikan lewat toa sekolah bahwasannya ada rapat dadakan tapi rapatnya cuman sebentar makanya mereka tidak dipulangkan.

" Hehe Sowry kean" cengir kara tak berdosa
" Ayo kantin, gue juga laper tadi gak sempet sarapan!!" Tambah kara dengan nada berseru semangat

                                  。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

" Emm kean lo pesan dulu ya, gue mau ke toilet, samain aja sama punya lo " kara berujar sambil berlalu pergi, menghilang tertelan dinding pembatas kantin dan toilet

" Tu anak ya, bisa-bisanya gue punya teman kek dia!! " Kesal kean tapi tetap memesan makanan mereka berdua

Disisi kara, anak itu sudah selesai memenuhi panggilan alam mendadak tadi, tapi tanpa sengaja anak itu menyenggol pria paru baya yang kebetulan juga akan keluar toilet

" Maaf pak, saya tidak sengaja " ujar kara sambil menunduk, merasa bersalah.

Pria baru baya itu hanya diam sambil memandangi kara yang tak kunjung mengangkat wajah. Karena tidak mendapat jawaban kara mendongak untuk melihat wajah orang yang dia tabrak

Degg

                                     。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

"Lama banget sih!! " Kesal kean saat melihat kara yang datang dengan muka santainya,padahal dia sudah menunggu bocah pendek itu sejak tadi

" Marah-marah mulu sih!!" Cerca kara yang ikut-ikutan kesal. Gimana engga kesal, datang-datang langsung kena semprot sama kean

" Lo lama "

Tak menghiraukan kean lagi, kara langsung mengambil makanan yang sudah dipesankan kean, pagi tadi aja bilangnya cuma mau beli roti, tapi malah makan nasi goreng, tak apalah kara akan berhemat lain kali

" Kwean lwo ma- "

"Abisin dulu makanan lo bocah!" Potong kean sebelum kara lanjut ngomong dengan mulut yang penuh nasi goreng.

kalau sudah dengan kara kean bawaannya selalu kesal, entah apa gerangan dia betah berteman dengan bocah pendek itu,padahal sifat kean terkesan acuh, kadang juga dingin, dan tidak peduli, tetapi jika sudah bersangkutan dengan kara,hilang sudah sifat itu semua dan digantikan dengan sifat judes plus sewot dengan tampang julidnya,semua itu karena melihat tingkah kara yang kadang diluar prediksi BMKG. Begitu-begitu kean akan jadi garda terdepan jika kara terluka, tsunder aja untuk mengakui

Kara segera menghabiskan nasi goreng dalam mulutnya dengan bantuan air, kean hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah bocah didepannya ini, udah dibilang kara itu kadang sifatnya diluar prediksi

" Mau ngomong apa? " Tanya kean melihat kara yang sudah menghabiskan makanan dalam mulutnya

" Emm " kara bergumam sambil mikir, nampak seperti melupakan sesuatu

" Jangan bilang lo- "

" Ke gue lupa!!, sumpah tadi gue inget, apa ya?,ah malas ah kean, lu sih tadi potong omongan gue !! " Kesal kara yang sudah mencak-mencak karena melupakan pertanyaan yang akan dia ajukan pada kean tadi

Sontak kean mendatarkan muka nya mendengar pernyataan kean, dan apa kata anak itu, semua ini gara-gara kean?, OH MY, kekesalan kean rasanya memuncak.

" Emang lo mau mati kesedak ha!! " Kesal kean lalu berlalu meninggalkan kara yang masih berpikir keras akan pertanyaan yang dia lupakan

" Eh eh ke KEAN !! " Teriak kara mengejar kean yang sudah jauh dari pandangannya





.



.







Agak laen emang tu bocah,, kara dan kean itu udah temenan dari kelas 2 SMP ya.

Jangan lupa vote

Seeyou

__Esa.

Askara BhumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang