chapter 34

12.9K 457 4
                                        

Sedangkan di rumah sakit Satu Hati seseorang tengah berbicara di ruang pribadi kairo.

"Gimana keadaan nya?" Tanya Ragen.

"Seperti biasa santai saja, anak mu sangat kebal" Jawab Kairo santai.

hanya deheman yang di beri oleh Ragen, sampai Ragen berdiri dan meninggalkan kan ruangan itu.

"Ada yang ingin ku sampai kan kepadamu" Ucap Kairo yang membuat Ragen menghentikan langkah nya dan kembali duduk.

"Anak yang dulu di bawa ke sini oleh Dewa, apakah dia punya penyakit yang serius??" Tanya Kairo

Ragen yang mendengar itu mengkerut kan dahinya.

"Maksud nya Naren?" Bingung Ragen.

"Iya Naren" Angguk Kairo.

"Dia punya trauma" Ucap Ragen sambil merasa bersalah karena orang yang membuat Naren mempunyai trauma itu adalah dirinya sendiri.

"Tapi aku tidak yakin kalau dia hanya mempunyai trauma, coba periksakan dia!!" Ujar Kairo.

"Kau kan dokter mengapa tidak memeriksanya saat kemarin" Ujar Ragen.

"Ayo lah itu bukan keahlian ku untuk hal itu" Ujar Kairo yang membuat Ragen paham.

"Hemm akan ku tanyakan kepada anak itu" Ucap Ragen lalu pergi meninggalkan ruangan itu dan menuju ke ruangan Dewa.

Cklek~

Ragen membuka pintu berwarna putih itu, dan di sana terdapat banyak orang, termasuk Dewa yang sekarang sedang berbaring dan terdapat selang infus di tangan nya.

"Bagaimana keadaan mu nak?" Tanya Ragen kepada Dewa.

"Dew pengen cepet keluar dari ruangan ini dan ketemu Naren" Ujar Dewa yang tidak menjawab pertanyaan Ragen.

"Jangan bulol napa sih, liat keadaan lu, lu mau Naren khawatir sama keadaan lu" Ucap Satria kesal.

Dewa hanya berdecak kesal.

"Bener kata Satria, mending nunggu kamu sembuh dulu baru ketemu Naren" Sahut Natan.

"Kalian bisa pulang, pasti orang tua kalian mencari kalian!!" Ucap Ragen dan di angguki oleh mereka tanpa bantahan.

"Kita pulang dulu Deddy, papa" Ujar serempak mereka lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Jangan gila untuk menemui kekasih kamu itu dengan kondisi kamu seperti ini" Ucap Ragen yang tidak di anggap oleh Dewa.

"Di mana hp ku?, aku ingin menghubungi kekasih ku!!" Ucap Dewa yang menuruni tempat tidur pasien lalu mengulurkan tangan nya di depan Ragen dan tak lupa dengan tangan kiri nya yang masih terdapat selang infus.

Natan menggelengkan kepalanya heran karena anaknya ini terlalu bulol sama seperti Deddy nya.

"Cepat berikan" Ujar Dewa sekali lagi.

Ragen hanya menatap putranya itu datar lalu merogoh sakunya dan memberikan hp itu kepada putra nya.

Dewa tersenyum puas lalu mengambil hp nya itu.

"Dew pengen pulang" Ujar Dewa yang ingin melepaskan selang infus dengan tangan nya sendiri.

Tetapi aksi itu di cegah langsung oleh Ragen yang saat ini sedang mencengkram tangan putranya itu dengan kuat.

"Jangan gila kamu Dewa" Ucap Ragen dengan wajah datar nya.

Natan yang melihat Dewa menahan rasa sakit akibat cengkraman yang kuat dari Ragen pun menenangkan dan meminta Ragen untuk melepaskan nya.

 last hold [SEGERA DITERBITKAN]Where stories live. Discover now