14. Bagian Masa Lalu

13.1K 816 7
                                    

Typo tandai!
Vote dulu sebelum membaca!!





Jakarta, 13 tahun lalu

Dikediaman utama keluarga zergan, mereka semua berkumpul untuk melihat segala sisi cctv tersembunyi saat penyerangan terjadi di mansion laksamana milik madhava

"Hei, kemari aku akan mengantarmu ke tempat yang telah tuan drain siapkan" seseorang menghampiri wanita muda dengan bayi yang berada digendongannya

"Aku bisa sendiri, aku akan mencari tempat untuk kami tinggali nanti!!" Teriak wanita itu lagi

"Nyonya jessi cepat!! Atau kau ingin melihat semua anggota keluarga akan tewas ditangan ayahmu sendiri?" Tanyanya sedikit mengancam

Jessika yang mendengar itu seketika panik dan segera masuk kedalam mobil yang telah disiapkan sebelumnya, dia tidak mau anggota keluarganya dibunuh, jessika memang sudah berusia 30 tahun, tapi hal itu tidak membuatnya lepas dari sifat mudah percaya, dibesarkan dengan limpahan kasih sayang menjadikan jessika wanita yang sedikit polos dan mudah mempercayai sesuatu

Pria itu menyeringai tipis melihat jessika yang sudah memasuki mobil "bos!semua selesai!" Ujarnya dengan sambungan telepon yang sudah dihidupkan sejak tadi

"Brengsek!!" Teriak madhava lantang

"Tenang dhav- "

"Bagaimana aku bisa tenang ayah, salah satu putraku dibawa pergi oleh adik iparku sendiri, kenapa jessika sangat mudah percaya? Bahkan drain tidak lebih kuat dari zergan" ucap madhava sambil menunduk

"Kau tau sekali kak jessi memang begitu bang, hal itu yang selalu kita khawatirkan, tapi sekarang malah kejadian juga hal yang tidak pernah kita inginkan" balas jayden

"Kemana kita akan mencarinya?" Tanya mahesa kepada sang ayah

" Ke seluruh tempat sampai kita menemukan mereka kembali" jawab bima

" Aku yakin pria itu membawa kak jessi ketempat yang jauh dari kita, pria iblis drain tidak mungkin tidak menyiapkan ini sebelum jauh-jauh hari, bahkan bertahun-tahun lalu?" Ujar jayden, dia sangat yakin drain telah merencanakan semua ini dari dulu

•••

Jakarta, 6 tahun lalu

" Sudah 7 tahun terlewati clarissa, aku belum bisa menemukan putra bungsu kita, maafkan aku rissa hiks" madhava terisak pelan di makan sang istri "aku menyesal karena sempat mengabaikannya, aku bodoh, maafkan aku"

"Dad, kira-kira adek udah sebesar apa ya?dia pasti bahagia kan dad?, mommy, tolong kasih tau gara adek gara baik-baik aja kan, gara kangen adek hiks, abang gara mau adek hiks, a-adek a- " aksa segera memeluk gara umur 10 tahun

Setelah kejadian itu banyak yang berubah, madhava yang anti akan orang asing, aksa dan dewa yang lebih pendiam dan dingin dari biasanya, dan gara yang sering menangis, bahkan setelah 7 tahun terlewati, tidak ada yang berubah

"Tenang ya, adik kecil kita pasti akan ketemu, gara yang sabar ya?" Ucap aksa pelan untuk menenangkan sang adik, walau ia tau akan sangat sulit menemukan adik bungsunya bahkan setelah melakukan pencarian selama 7 tahun

" Daddy.." panggil dewa pelan dengan mata yang sudah berkaca-kaca, dia sedih tapi tidak tau untuk mengungkapkannya seperti apa, madhava membawa putra keduanya itu kedalam dekapan hangat

"Maafkan daddy ya nak, maaf daddy tidak bisa menjaga adik kecil "

"Tidak dad, aksa tau ini bukan salah daddy" benar, ini bukan salah sang daddy, apa ini termasuk takdir? Tapi mengapa semenyakitkan ini untuk mereka?

Askara Bhumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang