P R O L O G

6.4K 280 35
                                    

HOLA

How are you babe?
Kawal cerita ini sampai end okeii^^

Yang belum baca Antariksa di harap baca dulu ya supaya bacanya nyambung okeiii!!

Aku harap kalian bisa menikmati cerita ini..

Maaf jika ada kesalahan penulisan ataupun tanda baca:)

Semoga hari kalian indah seperti Aksara yang tertulis dalam asmaraloka🫶🏻

🤍Happy Reading🤍

____

12 Tahun yang lalu....

Seorang anak laki-laki tengah duduk di sebuah taman bermain sambil memakan ice cream miliknya.

"Kenapa?" Aksara bertanya pada gadis kecil yang terus melihat ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" Aksara bertanya pada gadis kecil yang terus melihat ke arahnya.

Anak perempuan itu menggelengkan kepalanya sambil terus memperhatikannya. Sampai akhirnya Aksara tersadar bahwa yang di lihat anak perempuan itu adalah ice cream vanila miliknya.

"Mau?" tanya Aksara.

Tak ada jawaban, anak perempuan itu hanya menunduk malu-malu.

"Nih!" Aksara kemudian menyerahkan ice cream itu.

Anak perempuan itu menyunggingkan senyumnya sampai matanya menyipit. Setelahnya dengan senang hati ia memakan ice cream rasa vanila itu di depan pemiliknya tanpa rasa malu.

 Setelahnya dengan senang hati ia memakan ice cream rasa vanila itu di depan pemiliknya tanpa rasa malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa saat kini mereka terlihat bermain bersama. Aksara mendorong ayunan yang di duduki oleh gadis kecil itu. Aksara kini terlihat seperti sosok kakak bagi anak perempuan yang terlihat lebih muda darinya.

Sedang asik bermain, tiba-tiba mereka di kejutkan oleh suara dari sebrang jalan.

"Aksa pulang sayang udah sore.."

"Iya bunda..."

Seorang wanita dengan dress merah muda di lengkapi dengan cardigan rajut putih serta pita merah muda yang melekat di surai panjangnya, mempengkapi keindahan wanita cantik dari sebrang jalan itu.

"Dia bundaku, cantik kan?" Aksara memperkenalkannya pada gadis kecil itu.

"Iya," jawabnya.

Saat Aksara akan beranjak mendekati bundanya, tangannya di cekal, kemudian anak perempuan itu menyelipkan sebuah gantungan kelinci dengan inisial R di tangannya sebelum berlalu pergi.

"Makasih," ucap Aksara dengan senyuman mengembang.

Saat Aksara membalikan badannya dan ingin menghampiri bundanya yang kini juga berjalan ke arahnya, tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang di jalanan yang bundanya sebrangi. Sampai tiba-tiba....

Brakk!!

"BUNDAAA!!!" pekik Aksara saat melihat tubuh bundanya terpental dengan jarak yang lumayan jauh.

Aksara dengan buru-buru menghampiri wanita yang kini tergeletak di jalanan dengan bersimbah darah. Membawa kepala wanita itu dalam pangkuan kaki kecilnya.

"B 0108 XYZ," gumam anak perempuan yang juga menyaksikan kecelakaan tersebut.

Mobil yang baru saja menabrak bundanya itu berlalu di sampingnya, dan dengan sangat jelas Aksara melihat siapa sosok di dalamnya.

Aksara terus meraung melihat darah yang begitu banyak mengalir dari setiap bagian tubuh bundanya. Anak laki-laki itu membersihkan noda darah yang ada di wajah bundanya agar tak mengganggu kecantikan wanita itu.

"A-aksa, jangan nangis sayang. Aksa jaga ayah ya, bunda yakin Aksa bisa jadi sekuat ayah," ujar wanita itu terbata-bata.

Isakan terus terdengar dari sebuah ruangan menyedihkan yang ada di sebuah Rumah Sakit besar dengan seorang anak laki-laki berada dalam gendongan pria tampan yang kini sedang terisak di samping tubuh istrinya yang sudah pucat dan kaku.

Pria itu adalah Antariksa.

"Ara.."

"Sayang, bangun, kamu gak bisa tinggalin aku dan Aksa sayang. Kita butuh kamu,"

"Ara...."

Antariksa terus meraung memeluk dan mencium wajah pucat wanita di di hadapannya. Seakan separuh jiwanya di renggut dengan paksa.

____

Prosesi pemakaman selesai, di hadiri oleh keluarga dan sahabat yang memberikan doa di iringi kesedihan mendalam.

Isakan tak terhenti dari para sahabat Antariksa dan Adhara. Mereka kira akan terus bersama hingga buah hati mereka tumbuh, tapi kini mereka kehilangan sosok sahabat, ibu, kekasih dan ratu.

Saat semua orang berkabung dengan memakai pakaian hitam, berbeda dengan Antariksa yang malah memakai kemeja putih. Saat di tanya, ia hanya menjawab, agar Aranya tak susah payah mencarinya dari sekian banyak orang.

Semua mencoba mengikhlaskan sosok Adhara, begitupun dengan Antariksa yang memaksakan diri untuk mengikhlaskan cinta pertama dan terakhirnya itu.

Kini semua memutuskan untuk kembali ke rumah Antariksa untuk memastikan keadaan Aksara yang sejak kemarin hanya terdiam membisu.

Kini semua memutuskan untuk kembali ke rumah Antariksa untuk memastikan keadaan Aksara yang sejak kemarin hanya terdiam membisu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra, mawar merah muda kesukaanmu kan?"

"Tenang ya sayang, ini bukan mawar terakhir."

"I love you Ra," isakan tangis kembali terdengar, hingga akhirnya ia benar-benar meninggalkan tempat peristirahatan terakhir cintanya.

🤍TBC🤍

Segitu dulu ya..

Masih mau lanjut?

Absen dulu cerita ini udah sampe kota mana aja?

Jangan lupa apa?
Follow, vote, coment and share.

Bye bye🫶🏻

Aksara (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang