22. Askara Bhumi Laksamana

11.3K 735 26
                                    

Typo tandai!
Vote dulu sebelum membaca!!











Mentari sudah tenggelam diufuk barat, digantikan rembulan dan beberapa bintang disekelilingnya, malam ini terlihat cerah, cuacanya juga bagus,jadi kara memutuskan berjalan menuju balkon dengan kanvas dan alat lukis ditangannya. Anak manis ini ingin melukis ditemani segelas susu panas rasa pisang sembari melihat pemandangan kota di balkon kamarnya.

Sangat menenangkan, kara suka suasana seperti ini.

Tok tok tok

"Adek" suara ketukan pintu disusul panggilan pelan membuat kara menoleh ke arah pintu kamarnya, disana terlihat kakak tengahnya berdiri diambang pintu dengan bantal guling dan selimut yang ia dekap. Sepertinya ia ingin numpang tidur di kamar kara

"Kak!!, aka di balkon!!" seru kara agak keras

Dewa segera meletakkan bantal dan selimutnya di atas kasur, setelahnya remaja 16 tahun itu berjalan menuju balkon untuk menghampiri adik bungsunya

"Aka ngapain?, kenapa gak pakai jaket atau selimut?, angin malam tidak baik, nanti kalau kambuh bagaimana?" Cerca dewa beruntun

Kara hanya meringis "hehe lagi mau ngelukis kak, ini aka sediain susu panas kok, niatnya juga cuman sebentar"

"Tetap aja, tunggu sebentar" dewa masuk kedalam kamar, kemudian kembali ke balkon dengan selimut miliknya, ia selimuti sang adik agar lebih hangat lalu ia duduk dikursi samping kara berniat ingin menemani sang adik.

"Uhm kakak kenapa belum tidur?" Tanya kara berniat mengahalau keheningan yang tercipta

"Insomnia, biasanya kakak ke kamar gara buat numpang tidur, tapi tadi gara lagi tidur sama bang aksa di kamar bang aksa, kayaknya abis mimpi buruk, makanya pindah, tapi pas lewat kamar aka, kakak jadi berpikir buat tidur bareng aka, boleh kan?" Jelasnya panjang lebar

"Boleh, kakak boleh kapan aja ke kamar aka" balas kara melempar senyum tipis, tangannya sibuk menggores kanvas dengan kuas yang sudah ia celupkan dalam cat

"Aka sendiri kenapa belum tidur?"

"Belum ngantuk kak, tadi sore kan aka udah tidur dan baru bangun pas mau makan malam"

Dewa mengusap rambut kara lembut "kakak senang sekarang keluarga kita udah lengkap lagi, walaupun tanpa mommy, tapi dengan adanya adek sudah cukup buat kakak, i love you lil brother, and sorry I only found you after so long, but I really love you"

"Kak biru jangan manis-manis" mendengar ucapan manis dewa membuat telinga kara memerah samar akibat menahan malu, ternyata kakak tengahnya sangat manis

Dewa terkekeh "adik kecil kakak memang lucu" ucapnya mencubit pelan pipi berisi kara. Sepertinya pipi itu sudah sedikit tambah berisi dari pertama kara datang ke mansion laksamana. Padahal makan kara tidak nambah, hanya susu kotak yang biasanya jarang ia konsumsi, sekarang ia konsumsi hampir enam kotak sehari, 2 di pagi hari, 2 siang dan 2 sore ditambah 1 gelas sebelum tidur. Apa gak enek ya?

Sebegitu sukanya askara dengan susu rasa pisang, apalagi sekarang di kamarnya sudah di stok banyak oleh daddy dan kakak sulungnya, kara tidak tau saja bahwa mereka berdua telah membeli pabrik susu kotak kualias terbaik yang sering kara minum akhir-akhir ini

Back to topic

"Aka suka melukis ya?" Tanya dewa saat melihat tangan adiknya sangat lihai dalam memainkan kuas

"Hu'um, dari kecil aka suka ngelukis, pernah menang lomba juga loh kak" seru kara menjawab

Dewa mengangguk "selain susu rasa pisang dan ngelukis, apa lagi yang aka suka?

Askara Bhumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang