(48)Kehidupan yang baru

3 1 0
                                    

Hari berlalu begitu cepat, isu-isu yang dibahas orang-orang selalu berubah. Salah satunya isu mengenai marga Wijaya kini telah tertumpuk oleh isu-isu yang lain. Mereka semua beranggapan bahwa isu mengenai marga Wijaya telah usai dan mereka menyatakan kondisi wilayah kini pada zona aman dari pembunuhan berantai.

Mereka seakan puas dengan itu semua, sama halnya dengan Jinny. Ia begitu puas telah membalaskan dendam semua anggota korban yang termasuk.

Jinny membuka loker meja nya, terdapat foto yang di sana terlihat Jinny dan Zea sedang berpelukan. Senyuman sinisnya menatap ke arah foto Zea.

"Kesalahan lo sangat fatal Zea, Kebaikan lo hilang saat gue mengetahui bahwa lo ada hubungan dengan kematian ortu gue" Lirihnya.

Tangannya memegang erat foto itu, sampai akhirnya ia merobek nya menjadi dua.

"Jinny!!" Teriak Jihan begitu keras saat memasuki kelas 11 IPS 3. Sontak Jinny langsung memasukkan kembali foto itu ke dalam loker.

"Kenapa mesti teriak-teriak sih?"

Jihan hanya cengengesan. Raut wajah Jihan terlihat seperti ingin bertanya apa yang dilakukan Jinny. Seolah tau, Jinny mengangkat kedua tangannya pertanda tidak ada apa-apa.

"Kenapa?"

"Gilang, parah banget. Dia sekarang bener-bener aneh,Gilang jadi tambah dingin dan cuek. Pacar gue aja gak bisa tuh luluhin, emang ya pesona Zea enggak maen-maen"

Jihan ikut duduk di samping kursi Jinny. Dalam hati, Jinny terus mengumpat, mungkin saja peluangnya akan terasa menipis.

"Oh ya? Kalau gitu fansnya akan terasa sulit dong buat dapetin hatinya?"

Jihan mengangguk mengiyakan. Bahkan ada akun sosmed khusus fans Gilang, pengikutnya pun mencapai ribuan.

"Lo gak mau cari pacar gitu?"

"Em.. Sebenarnya gue mau, tapi belum tentu dia-nya yang mau. Selama ini gue nyimpen perasaan gue sendiri tanpa orang lain tau"

"Termasuk Zea?"

Jinny mengangguk, Jihan terlihat berpikir. Padahal tidak ada yang perlu dipikirkan.

"Boleh tau gak siapa orangnya?" Jihan mencolek pundak Jinny. Jinny hanya diam tak mau membalas.

"Nanti lo juga bakal tau kok" Balasnya.

Jihan cemberut kesal, kemudian mengambil ponselnya yang berada di sakunya. Ia membuka room chatnya dengan pacarnya.

"Oh iya".

Jinny menepuk pundak Jihan cukup keras, membuat sang empu terkejut bahkan memberikan tatapan tajamnya.

"Sorry, habis ini kan pelajaran olahraga. kuy Jihan kita ganti baju di toilet"

Jinny menepuk pelan pundak Jihan, Ia sangat bersemangat hari ini karena ia akan menjalankan kehidupan baru tanpa ada penghalang.

Kemudian satu per satu murid kelas 11 IPS 3 mulai berdatangan, termasuk Gilang dkk.

Bel masuk berbunyi, waktu istirahat telah usai. Kini, semua murid kelas 11 IPS 3 berdiri di lapangan. Mereka akan melakukan pelajaran olahraga seperti biasa.

Priiit

"Semuanya, hari ini bapak akan mengambil nilai olahraga kalian melalui basket, kalian setidak nya harus bisa memasukkan bola ke dalam ring"

"Kalian pemanasan dulu di pimpin Jihan" Seru Pak Zaber, ia kemudian pergi ke ruangan yang dikhususkan olahraga.

🥀🥀🥀

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ilzea (Tunda) Where stories live. Discover now