ALGORITMA • 4

40.1K 1.3K 64
                                        

Cameron masuk kedalam toilet, Arran yang mengalihkan pandangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cameron masuk kedalam toilet, Arran yang mengalihkan pandangannya. Parfum berbau harum maskulin itu, memenuhi indra penciuman Arran. Cameron berdiri di wastafel ke tiga, hingga menyisakan jarak yang lumayan jauh antara Arran dan Cameron. Terlihat laki-laki itu sudah mengganti pakaiannya, suara keran air terdengar. Arran melirik Cameron yang sedang membasuh tangannya, laki-laki nampak dingin.

Setelah mencuci tangannya, Cameron kemudian beranjak keluar dari dalam toilet. Arran menghebuskan nafas kasarnya, wangi Cameron begitu nyaman.

"Sial, sadar lo Mel." Gumam Arran, mencoba menyadarkan dirinya yang sempat terlena.

Merasa terlalu lama disana, Arran lantas meninggalkan kelas menuju ruang ganti. Kini, ruangan itu terlihat kosong karena teman-teman sekelasnya telah masuk ke dalam kelas. Ia dengan cepat mengganti pakaiannya sebelum ada orang lain yang melihatnya.

Setelah merasa beres, Arran kemudian keluar dari dalam ruangan. Ia berniat untuk kembali ke dalam kelas, namun langkahnya terhenti ketika melihat seorang siswi yang tadi berada di toilet siswi.

"Ehh! Lo yang cabul kan? Gue laporin lo ke guru BK," ancam siswi itu.

Arran melototkan matanya, ia menatap siswi dengan logo kelas sebelas yang berada di lengan bajunya.

"M... Maaf, aku nggak sengaja tadi," tutur Arran, ia menatap kalut pada siswi itu. Takut-takut, siswi itu berteriak memanggilnya orang cabul, bisa mampus dirinya.

Arran hendak berjalan, menuju kelasnya. Namun, siswi itu malah menahan tangannya.

"Ngaku lo cupu, sebelum gue teriak. Dan laporin lo ke polisi!" Seru siswi itu. Tak mendapat jawaban dari Arran, siswi itu hendak berteriak. "TO─"

"Lo bisa diem nggak sih? Berisik!"

"Gue bukan orang cabul, gue kakak kelas lo bukan temen lo," setelah mengatakan itu Arran melangkah menaiki tangga menuju lantai tiga, bahkan ia tak sadar sudah berbicara seperti itu.

Siswi itu terpaku, bukan karena Arran yang mengaku kakak kelas. Melainkan bahasa dan sedikit emosi yang meluap dari Arran. "K... Kok." Bahkan siswi itu speechless.

Arran menggerutu, ia kelepasan. Bagaimana jika gadis itu menyebarkan rumor bahwa dirinya pura-pura cupu, dan untungnya siswi itu adik kelasnya. Ia melangkah menginjak undakan tangga menuju kelasnya, bersamaan dengan itu bell istirahat berbunyi.

Arran mendudukkan pandangannya saat berpas-pasan dengan beberapa murid yang mungkin akan ke kantin, karena tak melihat jalan akhirnya Arran menubruk seseorang.

Brukk....

"Aduhh!"

"Astaga Glory, lo nggak apa-apa?" Tanya Rachel, yap! Yang ditabrak Arran adalah Glory. Arran terkejut, saat melihat Glory sudah terjatuh dilantai, padahal seingatnya. Arran tak begitu keras menubruk gadis itu.

ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Where stories live. Discover now