Bonus chapter

35 3 0
                                    


*Kumpulan chanjin momen 'love picture'








Pagi yang Manis

Pagi itu, Hyunjin terbangun oleh ciuman lembut di dahinya. Chan, yang selalu bangun lebih awal, menyiapkan sarapan sederhana di meja. Aroma kopi yang harum menguar di udara, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman di ruangan itu.

"Selamat pagi, cintaku" bisik Chan dengan senyum manis saat Hyunjin mengucek-ngucek matanya yang masih mengantuk.

Hyunjin menggerutu setengah sadar, "Apa kau tidak punya kegiatan lain selain membangunkanku dengan cara seperti ini?"

Chan tertawa lembut, "Aku tidak pernah bosan melihat wajah mengantukmu. Dan lagi, siapa yang bisa menolak kesempatan untuk mencium kekasihnya di pagi hari?"

Hyunjin menggeleng-gelengkan kepala dengan senyum, "Kau memang licik."

Chan menyajikan sarapan di meja, menghadap Hyunjin dengan tatapan penuh cinta. Mereka duduk berdua, menikmati makan pagi mereka bersama dalam keheningan yang nyaman.

Setelah beberapa saat, Hyunjin melihat keluar jendela, "Pagi ini begitu tenang. Aku suka saat seperti ini."

Chan menatap Hyunjin dengan penuh kasih, "Aku juga. Rasanya seperti dunia ini hanya ada untuk kita berdua."

Hyunjin tersenyum, menyesap sedikit kopi. "Kadang aku merasa tidak pantas mendapat kesempatan untuk memiliki pagi seperti ini bersamamu."

Chan mengangkat tangannya, menyentuh pipi Hyunjin dengan lembut, "Kau pantas mendapatkan semua yang baik di dunia ini, Hyunjin. Kau adalah segalanya bagiku."

Hyunjin terdiam sejenak, terpesona oleh kata-kata Chan yang tulus. Dia merasa hangat di dalam hatinya, merasa beruntung memiliki seseorang seperti Chan di sisinya.

"Makasih, Chan" ucap Hyunjin dengan suara lembut, "Untuk semuanya."

Chan tersenyum, mencium kening Hyunjin sekali lagi sebelum mereka melanjutkan sarapan bersama dengan suasana hati yang penuh cinta dan damai.


Lukisan

Hyunjin sedang sibuk melukis di studio ketika Chan masuk, membawa Kkami di pelukannya.

"Hei, Kkami ingin menjadi modelmu hari ini," kata Chan sambil meletakkan anjing kecil itu di atas meja.

Hyunjin tersenyum dan memperhatikan Kkami dengan penuh kasih sayang sebelum kembali ke kanvasnya. Namun, dia menyadari bahwa Chan diam-diam mengintip ke belakangnya.

"Kau mau apa?" tanya Hyunjin

"Aku hanya kagum melihatmu bekerja" jawab Chan sambil tersenyum hangat.

Hyunjin mendengus kecil, tetapi tidak bisa menahan senyum kecil di bibirnya. Dia fokus kembali pada lukisannya, mengabaikan Chan yang masih berdiri di belakangnya.

Tiba-tiba, Chan mendekat dan mencium pipi Hyunjin dengan lembut. Hyunjin terkejut sejenak sebelum tersenyum kecil, meski mencoba menyembunyikan ekspresinya.

"Kalau begitu, jangan ganggu aku" ucap Hyunjin, tetapi matanya berbinar-binar.

Chan hanya tersenyum lebih lebar, mengetahui bahwa tatapan Hyunjin yang dingin tidak sepenuhnya bisa menyembunyikan rasa hangat di hatinya. Dia duduk di samping Hyunjin, menonton dengan penuh perhatian saat lukisan itu mulai terbentuk di kanvas, seakan memahami bahwa setiap goresan itu adalah bagian dari jiwa Hyunjin yang dia cintai begitu dalam.

Hari Hujan

Pada hari itu, Hyunjin dan Chan duduk di balkon apartemen mereka, menikmati suara hujan yang lembut dan menenangkan. Chan membawa secangkir cokelat panas dan selimut tebal untuk mereka berdua.

|ʟᴏᴠᴇ ᴘɪᴄᴛᴜʀᴇ| ChanjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang