Christy sudah meminta izin pada Chika kalau ia ingin ke toko buku. Disinilah dia sekarang, di toko buku yang menyediakan alat tulis lengkap. Dia memang suka membeli dan mengoleksi stationary yang cantik dan lucu-lucu.
Btw, Christy itu homeschooling. Entahlah, anak itu lebih memilih sekolah dirumah saja daripada sekolah umum yang akan bertemu dengan banyak teman.
"Eum... beli apa lagi ya?" Monolog Christy sambil berjalan pelan-pelan.
"Binder, pulpen, tempat pensil, cat air, brush pen, sketchbook, aah iya, kanvas belum aku masukin" Katanya.
Ia segera menuju ke bagian alat-alat lukis dan mengambil dua kanvas dengan ukuran yang berbeda. Setelah itu, ia langsung pergi ke kasir untuk membayar semua barangnya.
Disisi lain, Shani baru saja mengantar Jinan ke bandara. Kini, ia sedang dalam perjalanan untuk kembali ke hotel. Namun, tiba-tiba pikirannya berubah. Ia akan singgah ke taman sejenak sambil berfikir kemana ia harus mencari Christy.
Ditemani dengan satu cup es kopi, Shani mengedarkan pandangannya ke sekeliling taman. Ia tak sengaja melihat seorang gadis yang sedang berjalan dan tak sadar dompetnya jatuh.
Lantas Shani menghampirinya sesaat setelah mengambil dompet gadis tersebut.
Setelah membayar semua barang yang Christy beli, ia langsung buru-buru untuk pulang sebab Chika membutuhkannya. Karna jarak toko buku dan rumahnya tidak terlalu jauh, Christy sengaja berjalan kaki.
Dikarenakan terburu-buru, ia tidak sadar kalau dompetnya terjatuh.
"Hei, dompet kamu jatuh" Ucap seseorang dibelakang punggung Christy.
Sontak Christy menghentikan langkahnya dengan pandangan kaget lurus ke depan. "S-su-suara ini? Ga, ga mungkin kan? Apa aku halu?" Batin Christy terkejut.
Tanpa mau menoleh ke belakang, Christy melanjutkan langkahnya lagi. Orang yang dibelakangnya pun tak tinggal diam, ia mengejar Christy dengan langkah cepat.
Setelah cukup dekat, ia memegang bahu gadis tersebut. "Hei, jangan takut, aku cuma mau ngembaliin dompet kamu aja. Ini dompetnya" Ujar Shani sambil menyodorkan dompet tersebut ke sebelah wajah Christy.
Christy melirik benda itu lalu memutar badannya menghadap Shani. Senyuman Shani yang tadinya mengukir sangat manis perlahan memudar. Matanya mulai berkaca-kaca dengan tangannya yang juga turun ke bawah.
Tak jauh berbeda dengan Christy. Gadis itu bahkan sudah meneteskan sebulir cairan bening ke pipi mulusnya.
Tidak ada yang membuka suara dan tidak ada yang bergerak sedikit pun dari posisinya masing-masing. Hanya ada suara angin yang berhembus lembut.
Christy mulai memberanikan diri untuk maju lebih dekat ke arah Shani. Sedangkan Shani menatap lekat manik Christy tanpa mengedipkan matanya sama sekali.
Saat sudah berjarak hanya satu jengkal saja, tangan Christy terangkat menyentuh pipi Shani. Tangannya bergetar seirama dengan detak jantungnya yang berdegub kencang.
Ketika kulit Christy menyentuh pipi Shani, wanita tersebut memejamkan matanya membuat bulir bening yang tadi ia tahan luruh begitu saja.
"Bunda.." Ucap Christy dengan suara bergetar.
Shani membuka matanya menatap manik indah itu lagi. Kali ini tangan Shani mengusap tangan Christy yang masih menempel di pipinya.
"B-bunda" Christy mengulang katanya lagi takut-takut wanita dihadapannya ini hanya mirip saja dengan sang bunda.
Shani mengangguk. "Ini bunda sayang. Bundadari nya dede" Ujar Shani terharu.
Christy langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Air mata pun deras mengalir dibanding sebelumnya dari kedua mata Christy.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, BUNDAKU S2 [END]
FanfictionSentuhan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang hanya untuknya. Dimohon untuk membaca season pertama dulu ya luv agar tidak bingung saat membaca season dua ini