09 💌

5K 550 76
                                    

Tepat jam lima pagi Shani terbangun dari tidurnya. Ia melihat Christy yang tertidur diatas tubuhnya entah bagaimana ceritanya bisa seperti itu.

Shani mengusap kepala Christy sambil menatapnya. Setelah itu, ia memindahkan Christy ke atas kasur dengan hati-hati.

Meskipun sudah hati-hati ternyata tetap saja Christy merasa terusik. Ia merengek dengan memeluk leher Shani.

"Apa sayang? Bunda disini ko ga kemana-mana. Bobo lagi yaa" Ucap Shani yang akhirnya membaringkan badannya lagi disamping Christy.

Shani mengusap punggung Christy sambil menciumi pucuk kepala Christy. Setelah dirasa sudah pulas kembali, Shani turun dari kasur.

Ia menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajah dan menyikat gigi. Kemudian, Shani turun ke lantai bawah untuk menemui Chika.

Wanita itu tersenyum kala melihat Chika sudah ada didapur dan sedang mengeluarkan bahan-bahan masakan dari dalam kulkas.

"Chik.." Panggil Shani.

Chika terlonjak kaget mendengar suara Shani. "Astaga, mba ngagetin aja" Ujar Chika sambil mengelus dadanya.

Shani terkekeh pelan. "Ko kaget sih? Emang aku hantu?"

"Bukan gitu, aku kira mba belum bangun makanya kaget pas mba panggil tadi" Kata Chika sambil mencuci tangan di wastafel. "Kamu kenapa manggil aku?"

Shani melihat sekelilingnya sejenak lalu kembali menatap Chika. "Aku mau tanya sama kamu. Soal Christy"

Chika mengerutkan kening. "Christy? Mba mau tanya apa?"

"Ekhem.. Jadi, semalam waktu aku tidur dikamar sama dia, tiba-tiba dia ngedusel gajelas gitu. Apa selama dia tinggal disini sama kamu dia minum asi?" Tanya Shani dengan hati-hati.

Melihat Chika yang tampak bingung, Shani melanjutkan bicaranya lagi. "Semalem Christy itu kayaknya haus, aku tawarin minum air malah ngambek. Tiba-tiba dia masuk ke baju aku terus nyedot payudara aku. Makanya aku tanya sama kamu, waktu kemarin aku ga ada, apa dia minum asi?"

Chika akhirnya paham dan mengangguk seraya tersenyum pada Shani. "Oo soal itu. Sini yuk duduk dulu mba, aku ceritain" Ajak Chika berjalan ke arah kursi pantry.

Kini mereka duduk bersebelahan sambil menatap satu sama lain.

"Jadi gimana?" Tanya Shani.

Chika menarik nafasnya sejenak sebelum mulai bercerita. "Oke, soal Christy minum asi apa ngga selama tinggal sama aku jawabannya pernah, tapi bukan asi dari aku"

"Jadi gini mba, waktu Christy kami bawa ke Surabaya kondisi dia masih harus dirawat di rumah sakit. Terus seminggu setelah keluar dari rumah sakit, Christy tiba-tiba drop. Demamnya tinggi ga turun-turun, gamau makan ini itu, sampe akhirnya dia bilang 'aku tu gapapa mama, aku sehat ko, aku mau pulang aja gamau dirumah sakit' tapi tetep aja aku ga bisa percaya karna badannya sepanas itu"

"Besoknya, dokter ngajak bicara aku berdua. Saat itu, dokter bilang sama aku kalau ada satu hal yang harus menjadi pelengkap nutrisi Christy. Ya, dia harus minum asi lagi. Aku udah jelasin kalo pola makan Christy itu teratur, dia makan nasi tiga kali sehari ko dok, aku bilang gitu. Tapi jawaban dokter 'walaupun pola makan dan jam tidurnya teratur ga menutup kemungkinan nutrisi pada tubuh Christy tercukupi. Dia masih perlu asupan asi untuk daya tahan tubuhnya' nah dari situ aku akhirnya coba kasih Christy asi"

Shani mendengarkan penuturan Chika dengan seksama.

"Aku ambil asinya dari rumah sakit, setelah itu aku kasih ke Christy buat dia minum. Dan mba tau dia bilang apa?"

"Apa?"

"Dia bilang, 'ini susu apa sih mama, rasanya ga enak, aku gasuka. Aku gamau minum susu ini lagi ya' katanya gitu. Lho aku bingung kan, ga mungkin juga aku yang ngasih asi langsung buat Christy, karna takut kenapa-napa. Abis itu yauda nih aku berhenti deh kasih Christy asi dari rumah sakit"

DIA, BUNDAKU S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang