Keesokan harinya, Shani dan Christy bersiap-siap untuk mengantar Chika dan Aran ke bandara. Christy juga sudah memilih barangnya yang mau dibawa karna akan meninggalkan rumah Chika.
Ibu dan anak itu sudah menunggu pemilik rumah di lantai bawah sambil duduk di sofa. Tak lama kemudian, Chika dan Aran turun dari tangga dengan Aran yang membawa koper besar.
Chika menghampiri Shani dan Christy, sedangkan Aran langsung menuju mobilnya di depan rumah.
"Mba, ini" Ucap Chika dengan memberikan kunci rumahnya pada Shani.
Lantas Shani berdiri dan melirik kunci tersebut lalu menatap Chika. "Buat apa?" Tanya Shani bingung.
"Kan aku mau pergi, kamu sama Christy ga mungkin pulang ke Jakarta hari ini juga kan? Makanya aku kasih kamu kunci rumah ini biar kalian bisa disini dulu" Ujar Chika.
"Gausa Chika.. Barang-barang aku masih di hotel, nanti setelah nganter kamu ke bandara, aku sama Christy langsung ke hotel aja. Ini juga Christy udah bawa beberapa barang pentingnya ko" Balas Shani.
Chika akhirnya mengangguk dan memasukkan kunci rumahnya ke dalam tas.
"Yauda yuk berangkat, takut macet" Ajak Shani menatap Chika dan Christy bergantian.
"Ayo ayo" Sahut Chika.
Mereka bertiga pun berjalan keluar rumah dan menuju ke mobil. Tak lupa Chika mengunci rumahnya sebelum menghampiri Aran yang sudah duduk di kursi kemudi.
Setelah itu, ia masuk ke dalam mobil untuk segera menuju bandara. Shani menyetir mobilnya sendiri dan Christy ada di mobil Shani.
Aran melajukan mobilnya lebih dulu, sedangkan Shani mengikutinya dari belakang.
"Bun" Panggil Christy.
"Hm?" Sahut Shani melirik sekilas ke anaknya.
"Mama bakal sembuh ga?" Tanya Christy memainkan jarinya sendiri.
Shani tersenyum singkat lalu menjawab, "Yang menentukan itu cuma Tuhan de. Jadi dede berdoa sama Tuhan untuk kesembuhan mama Chika yaa"
Christy mengangguk pelan.
Skip
Sesampainya mereka dibandara, mereka langsung keluar dari mobilnya masing-masing.
Shani menggandeng tangan Christy untuk mendekati Chika dan Aran. Chika menyunggingkan senyumnya pada mereka berdua.
"Peluk mama Chika nya gih" Bisik Shani di telinga Christy.
Gadis tersebut menuruti perkataan bundanya. Ia mendekati Chika dan langsung mendekapnya erat.
Chika membalas pelukan tersebut sembari tersenyum manis. "Mama pergi dulu yaa.. Kamu disini baik-baik, harus bahagia terus kan udah sama bunda sekarang. Sering-sering telfon mama yaa dan doain mama juga. Oke?"
Christy mengangguk dipelukan tersebut. "Iyaa mama. Maaf ya kalo aku suka bikin mama kesel atau marah. Kenapa mama ga pernah kasih tau aku tentang sakit yang mama alami ini? Aku takut mama kenapa-napa. Mama pasti sembuh kan?" Ucap Christy mendongak menatap Chika.
Chika mengelus pipi Christy dan tersenyum tipis. "Berdoa sama Tuhan biar mama diberi kesembuhan. Ya?"
Christy mengangguk lagi dan menyandarkan kepalanya di dada Chika.
Sejenak hening diantara mereka berdua. Chika mengusap-usap kepala Christy dengan sesekali mengecupnya.
Hingga terdengarlah announcement yang memberitahu bahwa pesawat yang ditumpangi Chika dan Aran akan segera terbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, BUNDAKU S2 [END]
FanfictionSentuhan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang hanya untuknya. Dimohon untuk membaca season pertama dulu ya luv agar tidak bingung saat membaca season dua ini