Kompleks Gading, 07.10 WIB.
Team SMO beserta Dimas sudah tiba di kompleks perumahan Lala. Sesuai rencana, Niel dan Pras standby di gerbang kompleks, sebelumnya Dimas sudah memberitahu detail alamat rumah lama Lala pada mereka, sehingga jika ada apa-apa, mereka bisa segera menyusul.
Mobil Baron sudah parkir di tepat di depan rumah megah, dengan gerbang berwarna hitam tinggi menjulang. Rumah bertingkat 2 dengan cat putih mendominasi itu terlihat megah walaupun cat nya sudah banyak yang mengelupas, dan tampak suram. Gerbang dan tembok tinggi yang mengelilingi area rumah tidak memungkinkan pengunjung yang datang untuk melihat kondisi di dalam. Ini menyebabkan Baron, Nyoman dan Dimas tak dapat mengetahui dengan pasti ada atau tidak mobil Raul di dalam sana.
Baron sedang berpikir, ketika Dimas mencoleknya dan mengajaknya turun.
"Ayo Bang!" ajak Dimas pada Baron dan Nyoman.
"Manjat?" tanya Nyoman yang sedang memperhatikan area sekitar.
"Ngga Bang, disamping ada pintu kecilnya, dulu gue masuk lewat situ!" sahut Dimas kembali, memberikan oh singkat dari Baron dan Nyoman.
Mereka turun dan berjalan di belakang Dimas, mengikuti langkah lelaki itu. Tibalah mereka di pintu kecil di samping, seperti kata Dimas. Dimas berusaha membuka pintu itu, namun tidak bisa. Ia kemudian menengok pada dua sahabat yang berdiri siaga di belakangnya.
"Digembok Bang! Harus tetap manjat!" katanya tersenyum malu, karena ternyata ujungnya tetap harus memanjat.
Baron dan Nyoman mendengus.
"Lo naek punggung gue dulu Nyo! Liatin dulu, ada mobilnya si Raul ga?!" perintah Baron kemudian. Ah, benar juga pikir Nyoman. Daripada sudah susah-susah memanjat, ternyata kosong kan?!.
Baron memposisikan dirinya membungkuk, meminta Nyoman untuk naik dan melihat situasi.
Dengan sigap Nyoman melakukan apa yang diperintahkan Baron. Ia naik ke punggung Baron, dan mengintip. Tak lama, kemudian ia turun kembali.
"Ada mazdanya Raul! Ada motor juga 3!" lapor Nyoman.
Baron yang sedang mengibaskan bajunya dari jejak Nyoman tampak berpikir.
"Ada orang lain! Ga kelihatan ada berapa orang?!" tanya Baron.
"Ngga! Area depan sepi!" jawab Nyoman.
Baron menatap Dimas.
"Lo masih hafal layout dalam rumah?"
Dimas tampak berpikir.
"Gerbang..carport..garasi, dari garasi bisa masuk ke pintu belakang. Sebelah garasi ada teras, di teras itu jendelanya besar Bang, jelas banget kalau mau lihat ke dalam! Disitu tempat gue lihat Bokap gue jambak Mama nya Lala!"
"Dari garasi langsung dapur?!" tanya Nyoman.
"Iya Bang, tapi terus gue ga pernah masuk ke dalamnya Bang! Waktu itu kan gue cuma ngintip doang!"
"Nyo, update Niel dan Pras dulu!" ucap Baron pada Nyoman yang langsung dengan sigap dilaksanakan oleh Nyoman.
"Gue masuk duluan, cek situasi!" ucap Baron kemudian setelah melihat Nyoman sudah meletakan kembali ponselnya di kantong.
"Lo berdua tunggu disini, tunggu update gue!" sahut Baron kemudian. Diiringi anggukan kedua pria dihadapannya.
Tanpa menunggu lama, Baron memanjat gerbang kecil tersebut, ia mendarat dengan senyap diantara tanaman rambat yang mulai memenuhi area ini. Sebuah keuntungan baginya, karena ia bisa dengan leluasa bersembunyi disitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Mode Operation! (TERBIT)
FanfictionSebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang dikerjakan oleh sebuah gruah grup detektif partikelir bercampur dengan romansa dan persahabatan..