24 💌

4.4K 568 45
                                    

Gadis remaja yang tadi memanggil Christy perlahan mulai melangkah mendekati orang yang sangat ia rindukan itu. Matanya berkaca-kaca seolah ia masih tidak menyangka kalau adiknya sekarang ada di hadapannya.

Ia pun memeluk Christy dengan sangat amat erat sambil memejamkan mata. Bahkan, adiknya sekarang sudah lebih tinggi ketimbang dirinya sendiri. Shani yang tadinya berdiri di belakang Christy, melangkah mendekati kedua wanita paruh baya yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Aku kangen banget sama kamu toy. Apa kamu masih ga inget aku? Aku kaka kamu de, kita pernah tinggal serumah sama papa Cio dan bunda Shani juga. Kaka pernah nyelametin kamu waktu kamu diculik. Kita sering main game berdua dikamar kaka dulu. Kamu inget kan? Please aku gamau kalau kamu lupa sama aku toy hikss.. Kam–"

"Ka..." Potong Christy dengan suara lembut. "Iyaa aku inget semua ko, inget banget. Kamu kaka aku, ka zizi"

Zee langsung membuka matanya lebar dan sedetik kemudian ia melepas pelukannya. Ia menatap kedua manik mata Christy sambil memegang kedua bahu adiknya itu. "Kamu inget? Bukannya kamu amnesia?" Ucap Zee polos dengan wajah yang penuh air mata.

Christy tertawa tapi ia langsung kontrol. "Yaa emang, tapi sekarang ingatan aku udah kembali kakaaa" Ujar Christy yang kembali menertawai wajah blah bloh Zee.

Sontak Zee menoleh ke arah oma Shanju. "Oma udah tau?" Tanya Zee.

Shanju yang sedari menahan tawa hanya mengangkat bahunya acuh.

"Ihhh nyebelinnnnn" Kesal Zee dengan menghentakkan kedua kakinya. "Parah banget oma ga ngasih tau aku" Lanjutnya masih dalam mode merajuk.

"Udah udah, sekarang lebih baik kita makan siang bareng yuk" Ajak ve dengan dalih merubah suasana hati Zee.

Mereka pun langsung beranjak ke ruang makan untuk melaksanakan makan siang bersama.

"Eh toy, aku mau gendong kamu" Ucap Zee menahan tangan Christy saat akan melangkah.

"Lho? Ngapain ih digendong. Ka zi baru nyampe juga, gamau ah nanti kaka tambah capek" Balas Christy.

"Ck, ngga. Udah ayo naik ke punggung aku" Titah Zee.

Dengan tak enak hati, Christy menaiki punggung Zee dan melingkarkan kedua tangannya di leher sang kaka. Setelah itu, Zee mulai berjalan menyusul ketiga wanita tadi yang sudah pergi duluan.

"Kamu tau ga sih de? Waktu tau kamu amnesia, aku tuh udah nyiapin banyak cerita yang nanti bakal aku ceritain ke kamu biar kamu bisa inget lagi. Eh tau-taunya malah udah sembuh, mana aku ga dikasih tau oma Shanju. Ngeselin banget si oma-oma satu itu" Gerutu Zee yang hanya dibalas kekehan pelan Christy.

"Aduh aduh, cieee adeknya pake digendong segala. Kangen berat nih ye" Ledek Shanju saat kedua gadis itu sudah sampai di meja makan.

Zee menarik kursi dengan wajah kesalnya. "Diem deh oma. Aku lagi ga mood" Katanya.

"Idih ngambek. Lagian itu kan jadi surprise buat kamu Zee. Muka kamu mood banget sih tadi tuh sampe ga nyangka gitu ya kan?"

"Tau ah, males aku"

Ve dan Christy tertawa pelan melihat interaksi mereka yang sangat lucu. Sedangkan Shani hanya senyum-senyum saja sambil menyendok nasi.

"Ka zizi mau makan apa?" Tanya Shani.

"Eumm.. apa aja deh bun, semua juga boleh" Jawab Zee dibarengi cengirannya.

"Okaai" Shani menaruh beberapa lauk dan sayuran ke piring Zee.

Setelah itu, ia juga mengambilkan makanan untuk Christy.

"Ka, icul kan udah mati" Christy memasuki sesi curhat.

DIA, BUNDAKU S2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang